LOVE FROM KOREA

LOVE FROM KOREA

Oleh:  Mimosa_NR  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
11Bab
1.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Lee Ye Jun seorang pemuda blasteran Korea-Indonesia mendapat kiriman amplop dari Ayahnya, yang memintanya untuk pulang ke Indonesia, negara yang sudah 6 tahun ditinggalkannya. Perceraian orangtuanya 6 tahun lalu, membuatnya memiliki trauma dalam menjalin hubungan dengan lawan jenisnya. Ia menjadi takut menikah dan sangat membenci makhluk bernama "wanita". Kepulangannya ke Indonesia, mempertemukannya dengan seorang gadis berhijab yang cantik bernama Arumi dan terlibat pertengkaran kecil di awal-awal perkenalan mereka. Trauma dan rasa gengsi dari Yejun, menjadi salah satu rintangan dalam kisah cintanya dengan gadis itu. Sampai akhirnya, kemunculan seorang ketua geng motor di kehidupan Arumi, menjadi pesaing cinta untuk Yejun yang menyadarkan dirinya tentang perasaan yang ia miliki. Seperti apakah persaingan sengit kedua pemuda tampan itu untuk mendapatkan hati seorang Arumi? Siapakah di antara keduanya yang akan memenangkan hati Arumi? Mungkinkah Yejun adalah cinta yang dikirim Tuhan dari Korea untuk berjodoh dengan Arumi? Atau... Yejun adalah cinta yang dikirim Ayahnya untuk sang Ibu sebagai jembatan penghubung cinta kedua orangtuanya kembali?

Lihat lebih banyak
LOVE FROM KOREA Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
11 Bab
Prolog
2021, in AmerikaSeorang pria keluar dari lift lantai 7 sebuah hotel, ia berjalan santai melewati satu persatu pintu hotel yang ada di sana, sampai ia akhirnya berhenti di depan sebuah pintu bernomor 709, ia mengeluarkan sebuah kartu dari jasnya, orang itu menggunakannya membuka pintu.Pintu terbuka, pria itu masuk ke sana, berjalan menuju sebuah ruangan di dalam sana, ia mengetuk pintu."Masuk!"Samar-samar terdengar perintah dari dalam, pria itu membuka pintu, ia berdiri di hadapan seorang pria paruh baya dan menunduk memberi salam."Selamat malam, CEO Daehyun!" sapa pria itu."Ini hasil pengintaian kami selama seminggu terakhir."Pria itu menyerahkan sebuah amplop berwarna coklat kepada pria yang ia sebut sebagai direktur."Bagus! Pembayaran segera ditransfer, kembalilah!" sahut direktur itu.
Baca selengkapnya
1. Kembali ke Indonesia
Cuaca siang ini sangat panas seakan mampu membakar habis lapisan bumi. Begitu juga mungkin gambaran hati seorang pria yang baru saja keluar dari pintu kedatangan penumpang pesawat asal Korea Selatan. Wajahnya tampan sebagaimana pria muda Korea yang saat ini sangat digandrungi.Pria itu bertubuh jangkung, berkulit putih pucat, memakai kaos putih, luaran kemeja hitam dan jeans warna coklat, lengkap dengan kacamata berwarna senada dengan celananya dan tas kecil yang ia kenakan. Di sisinya terdapat sebuah koper berukuran jumbo yang ia seret dengan santai sembari berjalan keluar bandara.Pria itu berhenti sejenak, melepas kacamata yang ia kenakan. Pandangannya menyapu area bandara dengan tatapan nanar."Gue benar-benar balik!" batin pria itu tak suka.Ia menghela berat, mencoba menerima situasinya saat ini."Den Yejun?!"Seseorang mengagetkan pria itu, matanya menatap
Baca selengkapnya
2. Sekolah Baru
Pagi yang sangat cerah, di depan gerbang sebuah sekolah bertuliskan Highscope Indonesia, salah satu sekolah menengah atas yang elit di Ibukota.Sudah lumayan banyak siswa-siswi yang mulai berdatangan memasuki area persekolahan itu, sama seperti mobil sport berwarna putih yang juga sedang membelok dari arah kanan memasuki area sekolah.Mobil itu membelok ke tempat parkir khusus kendaraan beroda empat dan berhenti di sana, beberapa mobil lainnya tampak sudah terparkir dengan rapi. Seorang pria keluar dari mobil itu, menutup pintu mobilnya sedikit kasar, lalu memasang kacamata hitam yang ada di tangannya.Pria itu Yejun. Pria bernama lengkap Yejun Adley Maheswara, cucu tunggal dari Mahendra Maheswara, pemilik perusahaan MW Grup yang sangat terkenal di Jakarta.Yejun mulai berjalan keluar dari parkiran, menuju ke salah satu gazebo kosong terdekatnya, ia memutuskan menunggu Ibunya yang akan me
Baca selengkapnya
3. Teman Bobrok
Sama seperti suasana kelas di sekolah pada umumnya, seperti biasa keadaan kelas pasti akan ramai dan berisik dengan suara perbincangan siswa dengan teman-temannya satu sama lain.Ada yang duduk berkumpul, entah itu membahas pelajaran, bercanda gurau, atau sekedar bergosip, dan ada pula yang sampai berlari-lari saling berkejaran dengan temannya karena bercanda kelewatan. Bahkan ada yang sampai melakukan konser raya luar biasa, memporak-porandakan kelas dengan teriakan nyanyian yang sumbang dan fales. Benar-benar masa SMA yang normal, meski bikin geleng-geleng kepala.Meski terbilang sekolah elit yang dihuni anak-anak cerdas dan tekun belajar, tetapi jiwa muda tetaplah jiwa muda. Keadaan kelas 2 jurusan bisnis dan teknologi informasi pagi ini juga tak jauh beda dengan itu, hanya saja tak ada yang sampai membuat aksi konser di depan kelas, mungkin karena masih pagi atau belum mood.Maura dan teman-teman gengnya baru
Baca selengkapnya
4. Don't Ngegas
Masih ada sekitar 10 menit sebelum jam istirahat selesai. Ruang kelas sudah kembali ramai dengan siswa-siswa yang menunggu jam pelajaran selanjutnya. Meskipun sepertinya beberapa masih ada yang stay di kantin karena keasyikan makan dan mengobrol. Salah satunya Bastian yang sudah ditinggal ke kelas oleh Yejun. Yejun kini sudah berjalan di koridor kelasnya, beberapa langkah lagi ia akan segera memasuki pintu kelas di depannya. Sikap dingin dan cueknya membuat Yejun tidak peka dengan keadaan sekitarnya, ia dengan santainya berjalan masuk ke dalam kelas. Bugh. Seseorang menabrak tubuh Yejun begitu keras, membuat orang yang menabraknya itu sedikit terpental dan hampir saja terdorong jatuh ke lantai. Bagaimana tidak, orang yang bertubrukan dengannya adalah seorang perempuan, sehingga Yejun jelas menang dalam hal ketahanan. Untung saja, Yejun refleks menarik tangannya dan membawanya ke dalam dekapannya.
Baca selengkapnya
5. Tugas Berpasangan
Dua orang siswa mengangkat tangannya secara bersamaan setelah seorang guru menyebutkan sebuah nomor. Keduanya lantas saling memandang satu sama lain, kaget dengan kebetulan yang cukup mengerikan bagi mereka. Mereka sudah cukup memanas hanya dengan saling berpapasan saja, apa kabar jika harus mengerjakan tugas bersama-sama?"Pak, saya boleh ganti pasangan gak?" protes Arumi langsung.Yejun yang mendengar itu lantas menyeringai dan menatap Arumi sinis."Tidak bisa Arumi. Salah satu poin penilaian tugas ini adalah kalian harus bisa bekerja sama dengan siapa saja, makanya bapak meminta kalian memilih nomor acak," jelas Pak Irfan.Arumi hanya bisa mengangguk lemas. Mungkin mata pelajaran inilah yang akan menjadi mata pelajaran pertama dalam hidupnya yang akan tidak lulus. Sungguh, Arumi berharap hal itu tidak akan terjadi karena akan mengancam beasiswanya sebagai siswa berprestasi.Bisa-bisa, i
Baca selengkapnya
6. Hanya Kontak?
Pria itu lantas menaruh secarik kertas di atas meja Arumi dengan gerakan cepat saat ia melewati meja gadis itu. Tidak satu pun siswa di kelas itu yang menyadari apa yang dilakukan Yejun, karena siswa lain juga sedang sibuk membereskan barang-barang di atas mejanya ke dalam tas atau laci, dan satu persatu segera mengacir ke kantin.Namun, tentu saja si empunya meja tidak akan luput dari hal itu. Arumi tercengang saat pria itu tiba-tiba menaruh kertas kecil di atas mejanya, netranya terus mengikuti langkah Yejun menuju pintu hingga hilang dari pandangannya.Arumi langsung meraih kertas kecil itu, sebelum ada siswa lain yang melihatnya. Bahkan Citra sahabatnya yang duduk di sampingnya juga tidak menyadarinya."Arumi, yok lah ke kantin!" ajak Citra."Eh, iya Cit. Lo ke kantin duluan aja, gue mau ke toilet dulu bentar," balas Arumi sedikit gugup.Citra sahabatnya tentu saja tidak menyadari kegu
Baca selengkapnya
7. Diskusi
Sesuai rencana, siang ini sepulang sekolah Yejun akan bertandang ke rumah Arumi untuk mendiskusikan tugas akhir dari mata pelajaran Pak Irfan. Yejun kini sudah sampai di depan sebuah rumah minimalis bercat biru putih. Dua puluh menit yang lalu, ia mendapat kiriman shareloc dari Arumi dan langsung meluncurkan motor ninja miliknya ke tempat itu.Yejun lantas segera membuka pagar berwarna putih di depannya dan langsung masuk ke sana. Dari luar, sebenarnya Yejun sudah menangkap kehadiran seorang pria paruh baya yang sedang duduk di teras rumah."Assalaamu'alaikum. Permisi, Pak!" sapa Yejun.Pria yang sudah memasuki usia kepala 4 itu, lantas menghentikan aktifitasnya yang tengah serius membaca koran, ia mengangkat kepalanya menatap orang yang menyapanya."Wa'alaikumussalaam. Iya, Nak. Ada perlu apa, ya?" balas pria itu."Saya Yejun, teman sekelasnya Arumi. Saya ke sin
Baca selengkapnya
8. Karena Hujan
Suasana langit sore tampak mendung di tutupi oleh awan yang mulai menghitam. Mungkin sebentar lagi akan segera turun hujan. Sudah sekitar 2 jam lebih Yejun berada di rumah Arumi. Diskusi mereka baru saja selesai, setelah beberapa drama panjang antara keduanya, di mana Yejun terus-menerus bertingkah ini itu. Awalnya Yejun hanya diam menatap Arumi sok mendengarkan penjelasannya, tapi ujung-ujungnya meminta pikir ulang tentang temanya, lalu banyak menyanggah dan tidak menyetujui beberapa teknis dalam rencana Arumi, saat Arumi meminta sarannya, Yejun malah dengan santai bilang tidak tau apa-apa. Benar-benar membuat Arumi jengah. "Assalaamu'alaikum." "W*'alaikumussalaam," jawab Arumi. Arumi dan Yejun menoleh ke asal suara. Seorang pria bertubuh tinggi, berkulit putih dengan hoodie abu-abu dan celana jeans hitam, menggendong tas di punggungnya, tengah ber
Baca selengkapnya
9. Trio Fans
Yejun baru saja pulang dan Arumi masih berdiri tercengang di depan rumah mengingat kejadian beberapa menit lalu. Ia menepuk-nepuk lembut kedua pipinya yang terasa panas sambil menyunggingkan senyum tipis. Sepertinya kedua pipinya yang cubby itu sudah memerah sejak tadi."Yejun nyadar pipi gue merah, gak ya? Duh, malu banget gue!" batin Arumi, menutup wajahnya dengan kedua tangan."Marmut! Ngapain nutup mata malam-malam di depan rumah? Main petak umpet? Sama siapa?" berondong Ali, yang baru saja masuk pekarangan rumah."Iih, Mas Ali suka banget sih manggil Arumi Marmut?! Arumi nggak suka!"Arumi mengerutkan keningnya dan menatap sok tajam pada Ali. Lebih tepatnya, ia hanya ingin mengalihkan pembicaraan dari serbuan pertanyaan kakaknya barusan."Udah terima aja! Itu panggilan sayang dari Mas Ali," goda Ali mengedipkan satu matanya."Apaan? Nggak ma
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status