Share

part 17 lembaran kertas

Silau cahaya mentari menembus celah tirai di salah satu kamar di lantai bawah. Seorang wanita cantik menggeliat terbangun sambil perlahan membuka mata. Tampak ruangan yang dingin tak bernyawa, tembok putih polos dengan noda hitam tak beraturan inilah tempat dirinya saat ini.

"Ini sungguh nyaman," ucap Vivian sambil menggeliat.

Setelah pertemuan dengan Max 3 hari lalu, bagai di telan bumi, pria itu sama sekali tak menunjukkan batang hidungnya kembali. Tak pernah sekalipun terdengar suara deru mobil ataupun suara kendaraan lain sebagai tanda kedatangan Max. Kehidupan di Vila juga berjalan seperti biasa tanpa ada sedikit pun kendala, dan hal ini membuat Vivian berpikir, kenyataan ini benar-benar tak mudah untuk di percaya.

Tring...

Dilihatnya jam dinding menunjukan pukul 07.00 waktu yang tepat untuk memulai aktivitas, namun Vivian masih terbaring tak mau bergerak dari atas ranjang.

Bak!

"Nona, sudah siapkan? Ayo!" Dengan semangat membara Moa melempar pintu kamar, telah siap memakai pakai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status