Home / Fantasi / Own Crowning: Reinkarnasi Menjadi Ratu / Seorang Meira Juga Clarissa

Share

Seorang Meira Juga Clarissa

Author: Cute Ghost
last update Last Updated: 2021-06-15 15:31:49

"Hesa, Apakah kau benar akan menikahiku?" tanya Tera dengan kerudung birunya.

"Maafkan aku. Aku masih mencintai, Meira." pernyataan Hesa membuat Tera menangis.

"jadi apa maksud lamaran yang lalu?" tanya Tera setelah dia menyeka air matanya.

"Coba kau pikirkan, kau tak punya apa apa lagi. Kau memang seorang putri. Tapi kau, dayang pun tak punya." Kata kata Hesa benar benar menusuk hati dan menjatuhkan harga diri Tera.

"Kenapa semua orang di dunia ini berpihak hanya kepada Meira. Kenapa aku tak diperbolehkan merasakan kasih sayang yang sebenarnya," Tera menumpahkan semua rasa yang ia pendam selama ini dengan menangis.

"aku iri kenapa dia yang menjadi ratu, bukankah aku juga mampu. Oh iya, karena aku anak selir bukan?"

"Dunia tidak adil. Lebih baik aku bunuh diri saja." Hesa tak memperdulikan kata kata Tera, ia hanya diam menunggu Tera melakukannya.

Prok..prok..prok..

"Hei, dua sejoli yang bodoh!" tepuk tangan Meira membuat drama yang mereka mainkan terhenti.

"Jalan jalan malamku terganggu karena kalian. Kisah percintaan kalian tolong jangan memperlibatkan aku. Dan kau Tera kalau ingin jadi ratu boleh saja. Tapi ku pikir, bagaimana seorang ratu bunuh diri karena cintanya ditolak?" sekaligus menyindir Meira telah membuat wajah Tera merah padam. Disamping itu, Hesa menatap Meira dengan pandangan bertanya? Mengapa seorang Meira bisa sekasar ini?

"Kau. Kau Hesa bukan? Aku hanya mau bilang kau menikah saja dengan Tera. Jangan jadi pria pecundang yang setelah memberi harapan lalu menghancurkannya seketika." setelah mengatakannya Meira pun pergi bersama dayang dayangnya, meninggalkan keheningan diantara mereka berdua. Tera dan Hesa.

***

"Yang Mulia, Kondisi kerajaan kita kian membaik. Masalah pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan politik kini bisa dijalankan searah berkat pembuatan undang-undang oleh para dewan dan persetujuan Yang Mulia," Rodiah memberi catatan laporan terbaru setiap hari. Kenapa tidak perdana menteri yang mengaturnya? Karena Meira lebih percaya dengan Rodiah.

"Rodiah, aku ingin melakukan penurunan tahta atas jabatan Perdana menteri!" Ucap Meira membuat mata Rodiah terbuka lebar.

"Bagaimana ini Yang Mulia? Mencari calon Perdana menteri membutuhkan biaya yang besar dan tenaga yang banyak untuk menyeleksi siapa yang pantas." pernyataan Rodiah membuat Meira menggelengkan kepalanya dan Meira pun mengimbuh,

"Kalau orang yang cocok ada di dekatku kenapa tidak? Kau Rodiah. Menurutku kau sangat cocok, kerjamu cekatan dan rapi, yang paling penting tidak pernah ada kata korupsi di dalam hidupmu,"

"dibandingkan dengan perdana menteri yang sekarang, aku perhatikan dia lebih senang berfoya foya ketimbang mengatur kerajaan ini. Percayalah Rodiah, aku memilihmu karena aku percaya bahwa kau yang lebih cocok menjadi Perdana menteri." Meira pun berdiri dari tempat tidurnya dan bergegas menatap pantulan dirinya di cermin, ia memoleskan bedak tabur dan pewarna bibir ke wajahnya.

"Apa yang aku perintah, harus dijalankan,"

"Kalau tidak...." ucap Meira terhenti seperti menunggu sesuatu.

"A-aku akan menjadi badan tanpa kepala." Ucap Rodiah bergetar membuat Meira menjentikan tanganya ke udara.

"Great job!" Ucap Meira dengan bahasa asing membuat Rodiah kebingungan, sedang berbicara apa ratunya ini?

"Aku ingin bertemu ibu, sudah beberapa hari aku tak menjumpainya" ucap Meira masih menatap Cermin dan memilih warna apa yang bagus untuk kelopak matanya. Baginya, make up di zaman Kuno dan Zaman modern sangat berbeda jauh. Disini hanya memiliki sedikit warna dan berbentuk tabur. Sedangkan, modern sudah bermacam-macam bentuk dan warna.

"Selesai. Ayo kita menemui ibuku!"

***

"selamat malam, ibunda!" Meira memeluk Risa yang sedang membaca gulungan kertas yang menurut Risa tidak asing.

"Hmm, buku apa yang ibu baca?" Meira pun melepaskan pelukannya dan menatap fokus terhadap gulungan kertas mirip koran tersebut.

"Aku mendapat berita bahwa kau telah memenggal kurang lebih 56000 orang dan 1000 orangnya adalah bagian orang yang kau penggal dengan tanganmu sendiri," Risa menggulung kertasnya dan meletekannya diatas meja.

"Aku tak tau kalau hilang ingatan didalam kepalamu bisa membuatmu jauh lebih buruk dan kejam" Risa menatap Meira datar seperti menahan emosinya.

"ibu kau semakin segar, kau bertambah gemuk akhir ak~"

"CUKUP!! Jangan mengalihkan pembicaraan!" Bentak Risa saat Meira mengalihkan topik pembicaraan.

"M-maaf ibunda. Memang seharusnya seperti itu agar kerajaan ini aman," jelas Meira.

"Ibu mohon kau menghapus peraturan pemenggalan, lebih baik kau beri hukuman kurung saja. Aku tak menyangka rumor itu benar benar nyata!!" Risa benar benar marah, bahkan telinganya memerah. Tusuk konde yang biasanya ia pakai kini sudah tak brraturan lagi, alisnya tertaut menandakan ia benar benar marah sekarang.

"Aku pinta agar ingatanmu cepat pulih agar kau bisa kembali seperti semula!" Risa kembali tenang dan duduk dengan tangan diletakan di paha.

"Aku tak yakin, tapi aku akan berusaha" Meira tampak gusar memikirkan hal ini. Karena sungguh ia bukan pemilik asli tubuh ini.

Aku adalah Meira dan juga seorang Clarissa.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Own Crowning: Reinkarnasi Menjadi Ratu   Undangan Dari Sarah

    "Meira, mengapa termenung?" Meira tertegun ketika mendengar suara yang akrab ditelinganya. Sejenak, ia menoleh ke arah seseorang menepuk bahunya."Ibu?!lMeira pun refleks memeluk Risa. Sudah beberapa bulan ia tidak melihat Risa. Selama ini Risa ada bersama Tera."Kau masih memenggal kepala rakyatmu?" Meira tersenyum mendengar pertanyaan ibunya. Ia pun mengeratkan pelukannya dan membisikan jawabannya pada Risa."Aku sudah tidak pernah, bu. Terimakasih, ini semua berkat ibu,""Kau anak yang baik, kau pasti akan mendengarkanku."Risa pun melepas pelukan itu dan menggenggam jemari Meira yang dingin."Suatu hari nanti, kau akan menjadi seorang ibu. Kau akan tau bagaimana perasaan khawatirmu jika anakmu melakukan sesuatu diluar kehendakmu!""Aku mengerti bu!"Tok..tok..tok.."Masuk,"Rodiah pun masuk dengan Lais dalam gendongannya. Kemudian, menurunkan Lais yang membawa buku berat."Ibu, aku ingin memberi

  • Own Crowning: Reinkarnasi Menjadi Ratu   Bukan untuk pertama kali

    2 bulan kemudian.... Meira bersiap pergi ke pesta Ola. Dengan baju yang tidak mencolok dan dengan pengawal yang sedikit. Bahkan, Meira hanya membawa Rodiah saja.Tidak ada pengawalan khusus untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. Semua harus berjalan dengan yang diharapkan Meira. Perjalanan dari Afroja sampai ke Negeri Ungu tepat sebelum pesta berlangsung. Saat memasuki pesta tersebut, Ola menyambut Meira layaknya seorang sahabat yang telah hilang selama beberapa tahun. "Senang bertemu dengan Anda Yang Mulia," Ola menundukan kepalanya tanpa membungkuk dikarenakan gaunnya yang membuat badannya sangat sulit di gerakan. "Kau membuat keadaan menjadi canggung. Cobalah anggap aku ini biasa saja!" Meira memicingkan matanya lalu memeluk sahabatnya itu. "Kau benar benar bertambah gemuk. Pasti kau sangat bahagia. Semoga kau semakin bahagia, aku yakin Harry pasti sangat baik padamu." "Kau juga, kau pasti akan menemukan yang

  • Own Crowning: Reinkarnasi Menjadi Ratu   Kerja

    Setelah memikirkan cukup lama undangan yang diberikan Ola, Meira mengalihkan pikirannya pada semua laporan laporan yang diberikan anak buahnya. "Rodiah, kirimkan pengumuman bahwa aku sedang mencari seseorang yang berniat menjadi guru baca tulis. Imbalannya sangat tinggi, dan kapasitasnya hanya 4000 orang," Sambil memberi cap pada laporan yang ia kerjakan, Meira masih saja sempat memberi banyak perintah. "Aku kan dayang, mengapa pekerjaanku jadi seperti ini!" gumam Rodiah. Melihat wajah Rodiah yang agak merengut, Meira mengomentarinya,"Kau sudah mirip dengan Naomi kalau kau seperti itu." Tawa Meira. "Ah, Yang Mulia. Saya tak suka jika disamakan dengan Naomi. Saya lebih suka menjadi diri sendiri," "Kalau begitu kerjakan yang aku perintahkan!" "B-baik, Yang Mulia" "Apa Ratu Meira tidak paham dengan peraturan kerajaan. Dayangkan tugasnya melayani tuannya. Mengapa?" tanya Rodiah dalam hatinya. "Yang sabar, bibi Rodiah!"

  • Own Crowning: Reinkarnasi Menjadi Ratu   Undangan

    ***Wanita itu menatap jendela yang mengarah ke kolam. Dia teringat sesuatu bahwa ia pernah membawa ikan di akuarium hotel yang terakhir kali ia kunjungi. Saat ini, ia ingin mendengar nyanyian itu. Ia pun bergegas bertanya pada Rodiah, kemana ia meletakan ikan ikan itu.Wanita itu menuju perpustakaan kerajaan. Karena ia yakin, Rodiah pasti akan membawanya kesana. Bagaimana tidak? Lais sangat suka membaca buku. Kali ini ia harus benar."eh, Yang Mulia" Naomi menunduk."Kemana Rodiah?""Mereka ke perpustakaan, Yang Mulia,""Baiklah, lanjutkan pekerjaanmu."Meira pun melanjutkan jalannya menuju perpustakaan. Ia membuka pintu perpustakaan, lalu mendapati Rodiah sedang berbincang dengan Lais."Bibi, apakah kau bisa membaca?" Meira pun mengintip setelah ia mendengar suara anak itu bertanya."Tak perlu ditanya, aku adalah seorang dayang. Itu menuntutku agar bisa membaca," Lais pun mengangguk sambil menelusuri buku yan

  • Own Crowning: Reinkarnasi Menjadi Ratu   Komoditas

    ***Kalian tahu efek dari seseorang yang berjanji? Mungkin jawabannya adalah bimbang. Karena kita tak yakin akan menepatinya atau tidak. Itulah yang di rasakan Meira. Namun, hati Meira tetap teguh bahwa dirinya akan menepatinya. Dengan hal ini, dia tetap akan menjadi Clarissa yang bodoh itu. Bodoh karena cinta. Tapi kita lihat, apakah ia masih menjadi si bodoh itu. Meira lah yang menentukan."Ibu, kenapa termenung? apakah sedang sedih!" Pertanyaan anak polos yang tak lain adalah Lais. Anak kecil yang baru saja ia angkat."Oh, tidak ada apa apa! Itu apa yang kau bawa?" Meira bertanya ketika ia melihat sesuatu yang di bawa dengan susah payah oleh Lais."Ini, ini adalah buku tebal. Aku suka membacanya walau tidak sampai habis!" Seru Lais sambil menjelaskan maksudnya."Kau bisa membaca? siapa yang mengajarimu?!" Meira membelalakan matanya melihat anak sekecil ini hobi membaca buku tebal yang bagi Meira membosankan."Kata nenek, anak bangsawan ha

  • Own Crowning: Reinkarnasi Menjadi Ratu   Perpisahan

    Sesampainya mereka ke istana. Meira menyediakan perlengkapan untuk Lais. Seperti kamar, pakaian, mainan dan makanan karena kebetulan mereka baru pulang dari perjalanan. "Wah, bangunannya besar sekali. Dimana rumah kita, bu?" Tanya Lais penasaran. Sedari tadi yang ia lihat hanyalah bangunan besar dan megah dengan halaman yang luas. "Bu, kita tidak boleh masuk sembarangan. Ini adalah rumah ratu!" Pinta Lais dengan polos.Meira yang mendengar itu tersenyum kecil. Anak itu sangat ketakutan masuk ke wilayah istana. Namun, Meira tetap saja menuntun Lais masuk. "Tak apa apa! Kita masuk saja. Ratu tak akan marah karena dia orang baik," Lais mengangguk mendengar tuturan Meira. Ia semakin mengeratkan genggamannya pada ibu barunya. Semoga hal ini adalah awal yang positif. "Rodiah, Naomi!" "Ada apa, Yang Mulia?"

  • Own Crowning: Reinkarnasi Menjadi Ratu   Seperti Aku

    Gerimis dari semalam belum usai. Pagi yang sedikit gelap. Dedaunan yang tertiup angin pun bisa terdengar. Gerimis tapi angin kencang. Suara petir pun juga turut andil dalam kekacauan kecil di pagi hari. Seorang wanita masih meringkuk di balik selimut. Udara yang dingin tak mendukungnya untuk bangkit dari tempat tidur.Tok..tok..tok.. Dayang masuk untuk menyediakan perlengkapan mandi Ratu mereka. Tak hanya itu, mereka juga menyediakan sarapan, karena mereka yakin Meira tak akan makan di ruang makan. "Selamat pagi, nona. Pagi sudah menyongsong. Apakah nona tak mau bangkit untuk sekedar minum teh?" Rodiah masih berdiri menunggu Meira bangun. Tak butuh waktu lama , Meira akhirnya bangkit juga. Ia meregangkan badannya agar tidak lemas. Matanya masih sulit dibuka. "Letakan saja. Kalian tunggu di luar. Aku akan mandi setelah memakan sarapan ini," "kalian bersiaplah kita akan pergi mengelil

  • Own Crowning: Reinkarnasi Menjadi Ratu   Vartan

    Meira menempis tangan Vartan lembut. Vartan pun memberikan tatapan bertanya. Seolah Meira paham, ia pun memberikan jawaban."Aku takut,""Aku takut, suatu hari nanti kau seperti Hesa. Dia bilang akan menikahiku, tapi ia lebih memilih menikah dengan Tera,""Walaupun gagal juga, tapi hatiku tetap sakit!" Jelas Meira.Sebenarnya, ia tak mengenal Hesa. Namun, ia harus paham kondisi agar tak ketahuan kalau ia adalah reinkarnasi. Tapi, keadaan Meira dan Clarissa benar benar sama. Sehingga rasa sakitnya pun sama rasanya."Aku tak akan pernah sama dengannya," ucap Vartan."Aku tahu. Tapi untuk menghilangkan rasa sakit itu perlu waktu untuk membuka hati lagi," Meira berdiri untuk mengambil apel yang sedari tadi menarik perhatiannya. Sejenak, ia memakannya sebelum melanjutkan pembicaraan ini."Aku mengerti, tapi sampai kapan? jujur aku ingin menyerah. Aku lebih banyak berjuang. Mencarimu ke penjuru negeri, mengikutimu kemanapun pergi, mel

  • Own Crowning: Reinkarnasi Menjadi Ratu   Bocah Berkucir Dua

    "Ayo, berbaris ya anak anak! yang rapi. Kalau nggak rapi, Ratu gak bakal ngasih roti enaknya!!" perintah Meira pada anak anak yang kumuh."Yey..." anak anak itu berbaris dengan rapi. Mereka terlihat ingin memakan roti yang dibawakan Meira.Meira pun membagikannya kesatu persaru anak yang ada. Tak lupa ia memberikan belaian pada anak anak itu."Terimakasih ratu cantik. Semangat bekerja, ya!" Anak berkucir 2 itu memeluk Meira. Meira yang merasa ketinggian pun berjongkok untuk mensejajarkan tingginya."Pasti," Meira memberikan permen pada anak itu dan meletakan salah satu jarinya di bibir."ssssttt, jangan beritahu siapa siapa! ini rahasia kita okee!" Meira memberikan kedipan di mata kirinya pada anak itu sementara anak itu membalasnya dengan mengedipkan semua matanya. Mungkin, ia tak bisa berkedip."Ratu! Jangan sering menyimpan sesuatu untuk sendiri! Berbagilah! Mungkin sangat sulit namun kita akan lega setelah melakukannya!" .Setelah

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status