Lima tahun lalu, semua orang mengira Kevin Drankenis telah meninggal saat melompat ke jurang demi menghindari pengejaran praktisi bela diri kiriman beberapa Keluarga Besar di Nagapolis yang telah membantai keluarga pria itu. Namun, mereka tak tahu jika Kevin justru berhasil masuk Kuburan Kuno yang berisi Roh dari Iblis dan Dewa Terkuat dari masa lalu. Di sana, Kevin pun mempelajari berbagai ilmu dari Iblis dan Dewa yang sangat menyiksanya. Namun, dia bertahan agar dapat membalas dendam dan menguasai Nagapolis, bahkan Dunia!
View MoreKuburan Iblis dan Dewa ...
Sebuah kuburan kuno yang paling ditakuti oleh seluruh praktisi bela diri di Nagapolis, Propinsi Xandaria yang merupakan propinsi terbesar di Negara Vandarian.
"Kevin Drakenis, aku hadiahkan Pedang Dewa Ilahi kepadamu. Seluruh ilmu Pedang Dewa Ilahi telah kuajarkan kepadamu! Roh Pedang juga ada di dalam pedang ini, kalau kemampuanmu sudah mencapai maksimum maka Roh Pedang akan muncul membantumu! Tinggal kamu tunjukkan pedang ini kepada Klan Vasendra maka keturunanku ini akan membantumu sebaik mungkin."
Pemuda yang berumur sekitar 18 tahun ini menatap pedang yang berwarna biru pada bilah pedangnya ini dan memantulkan kilatan cahaya yang menyilaukan. Tangannya dengan ringan mengayunkan pedang besar yang cukup berat ini. Tidak ada ucapan apapun dari pemuda ini ... wajahnya terlihat dingin menerima pedang pusaka ini.
"Ada beberapa ilmu pedang lain di dalam Kitab Ilmu Pedang Dewa yang bisa kamu pelajari untuk meningkatkan ilmu pedangmu!" lanjut bayangan yang memberinya Pedang Dewa Ilahi.
"Anak bodoh! Aku telah mengajarimu membuat berbagai ramuan dari tanaman herbal serta membuat pil spiritual yang sangat berguna bagimu dalam pertarungan. Aku menuliskan semuanya dalam Kitab Ilmu Medis dan Alkimia ini. Pelajari dengan lebih dalam agar kamu mampu menjadi Dewa Medis yang mampu mengobati siapapun di dunia ini."
Suara bayangan lainnya membuat Kevin tersadar dari lamunannya.
"Aku juga mewariskan Jarum Sembilan Ilahi untuk kamu gunakan dalam pengobatan menggunakan tusuk jarum!" lanjut bayangan ini.
Kevin menatap Kitab berwarna-warni yang bisa berubah warna ini. Tiap warna berbeda akan memuat isi buku yang berbeda pula. Kemudian matanya beralih ke kotak berukiran simbol rune yang menyimpan sembilan jarum ilahi yang sangat ampuh dalam pengobatan tusuk jarum.
"Muridku, aku tidak seperti dua dewa keparat itu. Aku telah banyak mengajarimu dasar-dasar pernafasan spiritual, juga teknik Jimat Rune yang mampu menyerang dan bertahan, Jangan lupa berbagai formasi yang telah aku ajarkan padamu!"
Bayangan ketiga mulai bersaing dengan dua bayangan sebelumnya.
"Bocah, aku telah mengajarimu cara berbisnis yang aku ketahui. Simpan baik-baik delapan kartu anggota VIP dari Paviliun Caraxis yang tersebar di seluruh negeri bahkan dunia. Kamu bisa menarik dana tak terbatas yang tiap tahun dimasukkan oleh seluruh anggota Paviliun Caraxis. Taklukan semua kesombongan dengan uang dan kepintaranmu berbisnis!" ucap bayangan keempat.
"Apa kartu anggota VIP ini benar-benar bisa untuk menarik uang tunai?" tanya Kevin dengan keraguan. Tidak mungkin kartu kuno seperti itu masih berlaku di jaman sekarang, tapi ia tidak ingin mengecewakan gurunya.
"Jangan khawatir, kartu ini berlaku tanpa batas! Aku juga telah mengajarimu berbagai strategi peperangan, kamu bisa membacanya lagi di dalam Kitab Dewa Perang apabila suatu saat kamu membutuhkannya."
"Kevin, aku telah mengajarimu semua teknik Assassin yang terkenal sepanjang jaman. Sekarang, aku berikan Token VIP kepadamu. Seluruh organisasi pembunuh akan patuh pada perintahmu apabila kamu tunjukkan token ini!"
Kevin menerima Token Emas ini dengan sikap dingin saja tanpa rasa antusias membuat Dewa kelima yang memberikannya agak sedikit kecewa.
Bayangan iblis ini kemudian melanjutkan, "Simpan kartu Dracarys ini. Kamu bisa mengeluarkannya dan mengusapnya, maka akan ada bala bantuan yang kamu butuhkan dari paviliun terdekat untuk melakukan apa saja sesuai keinginanmu!"
"Anak Iblis ... aku telah mengajarimu teknik menghilang sementara dari Klan Iblis Semesta! Tunjukkan cincin giok hitam ini maka seluruh Klan Iblis Semesta akan takluk di bawah kepemimpinanmu! Selain itu, aku telah mengajarimu cara membuat benda-benda yang mampu membuatmu menghilang untuk sementara apabila energimu tidak cukup untuk menghilang."
Saat Kevin memasukkan cincin yang longgar ini ke jarinya, cincin giok hitam otomatis menciut sesuai ukuran jarinya.
Bayangan iblis ini mulai beraksi untuk menandingi kehebatan yang diberikan oleh bayangan dewa.
"Naga Kecil, aku telah mengajarimu berbagai teknik perubahan wujud menjadi hewan spiritual saat terdesak oleh lawan yang menurutmu tak bisa kau menangkan. Kamu telah berhasil berubah menjadi naga tapi ingat masih banyak perubahan lainnya yang bisa kamu pelajari!"
Iblis ini menempelkan jarinya ke dahi Kevin untuk menyalurkan berbagai ilmu perubahan wujud yang bisa ia pelajari nanti.
"Aku ingin kamu menjadi Iblis Racun dengan semua teknik racun yang telah aku ajarkan, baik racun pemikat maupun racun pembunuh! Terimalah Kitab Iblis Racun ini untuk kamu pelajari nanti. Jangan lupa untuk mengunjungi Sekte Racun Iblis untuk mendapatkan Pil Racun Iblis yang tersimpan di berbagai tempat di dunia. Pil Racun Iblis tidak ada penawarnya, tapi di dalam darahmu ada penawar racun untuk pil racun ini.
"Terimalah tongkat sihir yang terbuat dari campuran bahan-bahan spiritual tingkat tinggi. Gunakan sihir dengan bijaksana karena kamu tidak akan bisa menggunakan sihir yang aku ajarkan di Dunia Timur ini, tapi saat kamu mengunjungi Dunia Barat, sihir ini akan menjadi sihir yang kuat. Aku telah mengajarimu sihir kematian dan juga sihir pelindung, selebihnya bisa kamu pelajari di Infinity Witch Scroll ini."
Infinity Witch Scroll otomatis menghilang saat berada di tangan Kevin.
"Kamu bisa memunculkannya kapan saja karena telah terintegrasi dengan pikiranmu," jelas Iblis Sihir ini. "Jangan lupa kunjungi House of Witch saat kamu berada di Dunia Barat untuk memperkuat ilmu sihirmu. Perlihatkan tongkat sihirmu maka mereka akan mematuhimu."
"Aku telah mengajarimu cara mengenali artefak spiritual yang berguna bagimu untuk memperkuat kemampuanmu! Sekarang kamu memiliki Liontin Phoenix untuk memperkuat elemental apimu serta Cincin Dimensi untuk menembus ruang dan waktu. Satu lagi, Cincin Ruang untuk menyimpan semua barang-barangmu untuk diambil kapan saja.
Kamu bisa mengunjungi Organisasi Artefak Kuno dan perlihatkan saja liontin dan cincin warisan organisasi ini maka berbagai artefak kuno yang hebat akan mereka tunjukkan padamu."
Siapa sebenarnya pemuda yang mendapatkan begitu banyak ilmu dan benda pusaka dari penghuni Kuburan Iblis dan Dewa ini?
“Seperti titah Anda, Guru,” jawabnya dengan suara rendah, nyaris tenggelam dalam napasnya sendiri.Langkah kaki sang murid terdengar pelan, menyusuri lorong-lorong batu yang panjang dan remang. Gaung tapaknya beradu dengan dinding-dinding tua, lalu perlahan menghilang—ditelan oleh kedalaman dan kesunyian.Elder Tian Long masih berdiri diam. Matanya perlahan terpejam, seperti seorang bijak kuno yang mencoba membaca kembali bab-bab sejarah dari dalam pikirannya. Tapi kali ini, ada yang berubah.Udara yang sebelumnya sunyi kini terasa berbeda. Ia merasakannya terlebih dahulu di ujung jarinya—sebuah getaran halus, nyaris seperti sentuhan roh. Suhu di ruangan menurun, meski tak ada angin yang lewat. Aliran energi spiritual merayap lembut di udara—dingin dan rapat, namun berpendar samar seperti bara yang tersembunyi di bawah tumpukan salju abadi.Tian Long membuka matanya, sorotnya penuh kesadaran baru. Pandangannya menembus kegelapan seolah ia bisa melihat jauh melewati ruang dan waktu.Nag
Murid sekte ini ketakutan ... nada suaranya melemah di akhir kalimat, dan sebelum ia sempat menelan ludah untuk melanjutkan, suara Tian Long membelah udara—tidak keras, tapi cukup untuk menghentikan detak jantungnya sejenak.“Bayangan masa lalu tak pernah muncul tanpa alasan.”Suara itu tak lebih dari bisikan, namun tajam seperti bilah pedang yang ditempa dalam kutukan. Setiap kata mengiris, menyisakan rasa getir yang menjalar dari telinga hingga ke dasar jiwa sang murid.Tian Long perlahan berbalik, matanya kini menatap langsung ke arah muridnya. Cahaya lentera memantul di sorot matanya yang kini seperti nyala bara, dingin namun membakar.“Jika benar dia masih menginjakkan kaki di dunia ini ...” lanjutnya, setiap kata dipilih dengan ketepatan surgawi, “... maka ada rahasia yang bahkan ayahnya sendiri tak mampu sembunyikan dirinya dariku.”Sang murid menunduk lebih dalam, tubuhnya nyaris gemetar di bawah tatapan yang tak bisa diukur kedalamannya itu. Sebuah energi menggantung di udara,
Di kedalaman Negeri Naga Seiryu—tanah yang diliputi kabut abadi, tempat waktu seolah berjalan lambat—terbentang pegunungan runcing bermahkota es yang menyilaukan. Di balik tirai kristal salju yang tak pernah mencair, berdirilah sebuah kuil kuno. Pilar-pilarnya menjulang seperti taring naga, dihiasi ukiran makhluk langit yang tampak hidup saat kabut menari di sekelilingnya. Naga-naga batu berjaga di setiap penjuru, menatap ke kejauhan seolah siap menerkam siapa pun yang tak layak menapakkan kaki di tempat ini.Di dalam kuil itu, aula utama Sekte Infinity Power menjelma sebagai jantung kekuasaan spiritual yang tak tertandingi. Cahaya biru kehijauan mengalir dari kristal-kristal qi yang menggantung di langit-langit, memantul di lantai obsidian dan menari di udara seperti roh-roh kuno yang belum tenang. Suasana begitu hening hingga suara nafas terdengar seperti desiran badai yang ditahan.Tepat di tengah aula, duduk bersila seorang pria berpakaian putih keperakan—pakaiannya mengalir sepert
“Darahmu murni. Kau adalah buah dari garis keturunan utama. Dan aku ...” Ia berdiri perlahan, berjalan mendekat. Suara langkah Elder Tian Long nyaris tak terdengar, namun setiap langkah membuat dada Helena semakin sesak. “Aku hanya membutuhkan ... setetes saja.”Helena menjerit.“Kau monster!” teriaknya, suara seraknya menggema di aula yang hening. Ia meronta, namun rantai spiritual itu hanya menertawakan perjuangannya. “Ayahku... Ayahku akan membunuhmu!”Seketika, Tian Long berhenti. Ia tersenyum, lebih lebar dari sebelumnya—senyum yang bukan milik manusia. Lalu ia mendekatkan wajahnya, hanya sejengkal dari Helena, napasnya sedingin kematian.“Sayang sekali ...” bisiknya pelan, nyaris dengan nada simpati yang memuakkan. “Ayahmu ... ialah yang pertama kali memberitahuku di mana kau berada. Dan ya, dia yang menyerahkanmu padaku dengan sukarela.”Seketika dunia runtuh di dalam dada Helena. Jantungnya mencelos, bukan karena ketakutan ... tapi karena pengkhianatan. Suara Tian Long menggema
Sang Master, pria tua dengan sorot mata bijak dan tubuh yang membawa jejak pertempuran panjang, mengangguk perlahan. Bayangan dari kristal biru memantulkan gurat wajahnya, menambahkan kesan sakral pada kehadirannya.Pria itu tersenyum tipis—senyum seorang guru yang tahu bahwa muridnya telah memilih jalan yang sulit, tapi benar.“Kalau begitu, Helena ... persiapkan dirimu. Jalan yang kau pilih bukan jalan balas dendam. Tapi lebih berat dari itu—jalan untuk membongkar kebohongan yang dibangun oleh naga putih.”“Elder Tian Long sudah mulai bergerak lagi,” ujarnya, suaranya dalam seperti gemuruh lembut dari perut bumi. “Dan kau tahu apa artinya itu, Helena. Tidak akan ada tempat yang aman bagi siapa pun yang membawa darah Caraxis di nadinya. Terutama jika Kevin—”“Dia tak tahu siapa aku sekarang,” potong Helena cepat, nadanya berubah lebih tajam. “Baginya ... aku telah mati. Digantikan oleh gadis palsu, boneka yang diciptakan Ayahku sendiri. Tapi aku akan merebut kembali hidupku. Aku akan
Langkah-langkah ringan Helena nyaris tak bersuara saat ia menapaki akar-akar pohon tua yang menjalar seperti urat nadi bumi. Cahaya matahari sore yang menyusup di antara dedaunan rimbun hanya mampu menciptakan bayangan lembut di permukaan tanah. Aroma tanah basah bercampur embun membelai indra penciumannya, menghadirkan sensasi nostalgia yang samar—wangi dari masa ketika ia masih menjadi bagian dari dunia yang kini telah menolaknya.Helena menyibak ranting pakis yang menjulang setinggi dada, lalu berdiri di hadapan celah batu besar di kaki bukit. Celah itu tampak seperti rahang naga kuno yang terbuka lebar, seolah menantikan seorang putri buangan untuk kembali ke perut bumi. Hanya mereka yang pernah disingkirkan dari peradaban manusia yang tahu keberadaan tempat ini—gua rahasia di dalam lembah terlarang.Tanpa ragu, Helena melangkah masuk. Udara di dalam gua berubah drastis—dingin, lembap, dan berat dengan aroma lumut tua, mengusir harum pepohonan yang masih tersisa di jubah merahnya.
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments