LOGIN"Dan untuk staff departmen keuangan, coba kalian periksa, apa dia juga telah menggelapkan catatan dana!" ucap Adrian kepada Ppipit yang berada disampingnya.
"Baik direktur, saya akan menyuruh seseorang untuk memeriksanya!" jawab Pipit menganggukan kepalanya.
Dengan adanya situasi seperti ini, Adrian langsung menatap semua orang yang berada di dalam ruangan itu, "Perusahaanku tidak sudi untuk memelihara sampah! kuharap kalian semua bisa belajar dari kejadian barusan!" ucapnya dengan dingin.
Seluruh anggota rapat pada hari ini, langsung saling memandang satu sama lainnya dengan penuh rasa takut. Tadinya mereka masih berfikir, dengan pemimpin baru mereka yang masih muda dan kemungkinan berasal dari generasi kedua tau ketiga dari keluarga kaya yang seperti pada umumnya, namun dilihat dari setiap kata dan ketegasannya, ia memiliki aura tersendiri, yang membuat semua orang rispek kepadanya.
Di pertemuan dewan direksi hari ini,
"Bu Resti jangan begitu, suami bu Angel ini kayaknya memang sedikit bermasalah otaknya, jadi sudahlah dengarkan saja, jangan dianggap serius perkataannya" Novi tidak menahan untuk menanggapi ucapan Resti.Adrian yang mendengar jika dirinya sedang di bicarakan, segera menutup telponnya dan berjalan menghampiri Angel "Aku sudah membantumu untuk menyewa kantor di bagian depan, ayo kita lihat ketempatnya""Cukup Adrian! apa kamu senang ya dengan mempermalukan dirimu dengan bualan mu itu!" tubuh Angel bergetar, ia sudah benar-benar tidak dapat menahan amarah di dalam dirinya, dia juga sangat menyesal karna telah mengajak suaminya itu untuk pergi bersamanya. Karna Angel merasa malu dengan kelakuan Adrian saat ini di depan temannya."Kamu itu benar-benar enggak waras apa ya?, kamu tahu nggak sih, harga sewa di bagian depan itu berapa untuk setahunnya? puluhan miliar Pak! melihat jumlah segitu saja aku tidak yakin kamu pernah melihatnya, pakaianmu saja kamu pasti di belikan oleh istrimu kan?,
Manager Doni langsung mengangkat telvonya, "Hallo!,,, ohh baik pak!,,, oke! saya paham, siap pak!" manager Doni terlihat berbicara dengan penuh hormat dengan orang yang menjadi lawan bicaranya di televon. Setelah beberapa saat kemudian, manager Doni telah mematikan teleponenya, kemudian ia kembali menatap kearah Angel dengan senyuman yang tiba-tiba muncul diwajahnya. "Ehh,,, Ibu Angel! setelah saya lihat isi dari proposal yang anda ajukan, saya merasa puas dengan isi di dalamnya yang sangat jelas. Dan kebetulan perusahaan kami memang menanti untuk bekerja sama dengan anda!" ucap manager Doni. "Hah?,,, jadi bapak menerima dan menyetujui proposal yang saya ajukan?" tanya Angel tidak langsung percaya dengan ucapan manager Doni. Angel benar-benar merasa kebingungan, padahal sudah jelas jika tadi ia melihat sendiri kalau manager Doni menunjukan ekspresi yang kurang puas, dan ia juga yakin jika manager Doni akan menolaknya, namun anehnya saat ia menerima telvon sebelumnya, secara
Menurut Angel, suaminya itu selalu berbicara omong kosong saja, dan juga ia selalu memberikannya ide-ide gila, tapi dia sendiri tidak mau mentantu apapun, bahkan untuk mencari pekerjaan saja tidak bisa dilakukan olehnya, jadi akan percuma jika Angel mengharapkan bantuan dari suaminya itu. "Angel, dengarkan aku! Kamu jangan mau mendengarkan omong kosong dari suamimu itu!" ucap Ratna, ia benar-benar merasa cemas jika sampai putrinya benar-benar melakukan rencannya untuk membuka perusahaan baru. "Tidak, Mah! ini semua aku lakukan atas kemauanku sendiri dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan Adrian!" jawab Angel. Ratna kemudian menghela nafas panjang, dirinya sudah kehabisan kata-kata untuk membuat Angel membatalkan rencananya. Dan pada akhrinya, ia hanya bisa setuju dengan keputusan putrinya itu, Walaupun dirinya masih merasa sungkan untuk menyetujuinya, tapi mau bagaimana lagi, karna memang benar itu adalah solusi yang bisa mereka
"Angel, kamu tidak berlu memikirkan hal-hal yang tidak penting!, Nenek melakukan ini semua demi kamu,,," "Tidak Nek!,,, aku tidak mau menerima tawaran darimu!. PT Flamingo itu didirikan sendiri oleh Ayahku! dan aku tidak akan pernah mau menyerahkannya kepada siapapun!" ucap Angel dengan tegas. "Apa maksudmu menolak tawaran dariku?" Protes perempuan tua itu dengan menggebrak mejanya. "Di dalam keluarga ini, perusahaan yang berada di bawah naungan keluarga Herlambang adalah milik bersama, bukan miliki seorang saja! dan juga keluargamu memiliki saham dewan direksi setiap tahunnya, apa yang membuatmu tidak setuju dengan tawaran yang aku berikan!?" "Sudah! urusan ini sudah diputuskan olehku!, dan sekarang aku mau pergi dulu!" ucap perempuan itu melambaikan tangannya, dia membuat keputusan akhir dari masalah ini secara sepihak. Dalam lingkaran keluarga Herlambang ini, perkataan apapun yang diucapkan oleh perempuan tua itu adalah perintah mu
Sekitar setengah jam kelangsungan acara proses penawaran ini berjalan, dan hasil akhir untuk perusahaan yang memenangkan proses penawaran akan segera diumumkan. Di saat seperti ini, Angel merasakan tubuhnya bergetar karna rasa gugupnya mendengar hasil proses penawaran itu, walaupun dirinya tahu bahwa kesempatan perusahaannya untuk memenangkan proyek penawaran ini sangatlah kecil, namun tetap saja ia tidak bisa menahan untuk tidak tegang. "Hahah, kau memang adiku yang bodoh! sebentar lagi acaranya akan dimulai, kamu jangan menyerah sekarang ya!" ucap Antoni dengan cibirannya "PT Flamingo baru saja menyelesaikan masalahnya, takutnya sisa danamu sudah hanya tinggal beberapa juta saja yang tersimpan di perusahaanmu, sedangkan persyaratan penawaran ini tidak kurang dari sembilan juta, dan sangat mustahil bila mereka menurunkan harganya lagi!. Aku sudah menyarankan padamu sebelumnya untuk segera menyerah, namun kamu masih saja kekeh dengan mimpimu itu!"
"Dan untuk staff departmen keuangan, coba kalian periksa, apa dia juga telah menggelapkan catatan dana!" ucap Adrian kepada Ppipit yang berada disampingnya. "Baik direktur, saya akan menyuruh seseorang untuk memeriksanya!" jawab Pipit menganggukan kepalanya. Dengan adanya situasi seperti ini, Adrian langsung menatap semua orang yang berada di dalam ruangan itu, "Perusahaanku tidak sudi untuk memelihara sampah! kuharap kalian semua bisa belajar dari kejadian barusan!" ucapnya dengan dingin. Seluruh anggota rapat pada hari ini, langsung saling memandang satu sama lainnya dengan penuh rasa takut. Tadinya mereka masih berfikir, dengan pemimpin baru mereka yang masih muda dan kemungkinan berasal dari generasi kedua tau ketiga dari keluarga kaya yang seperti pada umumnya, namun dilihat dari setiap kata dan ketegasannya, ia memiliki aura tersendiri, yang membuat semua orang rispek kepadanya. Di pertemuan dewan direksi hari ini,