Home / All / Panglima Perang / Perasaan bersalah

Share

Perasaan bersalah

Author: Dasih Teras
last update Last Updated: 2025-12-27 01:11:39

"A ,,, Andre?"

Chika menatap sosok pria yang berdiri di depannya, walaupun sebelumnya dia merasa cukup di buat kebingungan, namun ia segera menyadari keberadaan suaminya yang ingin melindunginya.

"Andre, bagaimana kamu bisa ada disini?" ucap Chika dengan menggigit bibirnya karna merasa cemas awalnya.

"Jika aku tidak ada disini, maka kamu pasti sudah di pukuli oleh mereka!" jawab Andre.

Kemudian Andre melepaskan tangan Antoni dari genggamannya, lalu segera menendangnya untuk menjauh, Antoni terjatuh di lantai sampai kembali berteriak kesakitan.

"Antoni!" Teriak Neneknya. Matanya langsung memerah saat melihat cucunya di perlakukan seperti itu oleh Andre, yang lebih parahnya lagi itu di lakukan di depan matanya sendiri. Tadinya Nenek berniat bangkit dan menghampiri Andre, namun baru saja ia berdiri dari kursinya, ia merasa kepalanya sangat pusing seperti ingin meledak, kemudian akhirnya ia kembali duduk.

Dengan badan yang masih bergetar karna marah Nenek menunjuk kearah Chika dan Andre,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Panglima Perang   Meminta bantuan

    Wajah orang-orang disana nampak sangat khawatir, tetapi mereka juga tidak berani berkata apapun, karna mereka takut akan mengganggu konsentrasi Anita yang sedang menangani Nenek. Setelah itu Anita mengeluarkan jarum perak lainnya, lalu menusukannya ke bagian kepala Nenek.Ini adalah metode pengobatan akupuntur, pengobatan jenis ini tidak bisa di lakukan sembarang orang, karna jika salah menusukan jarumnya nyawa pasiennya yang akan menjadi taruhannya. Namun saat ini semua orang nampak tidak meragukan kemampuan Anita untuk melakukan akupuntur kepada Nenek.Saat Anita sudah menusukan jarum itu ke kepala Nenek, tiba-tiba Nenek mulai bereaksi, tubuhnya mendadak hangat, bibirnya serta wajahnya juga mulai memerah secara perlahan.Anita menghela nafas lega, "Nenek akan baik-baik saja, dan kemungkinan ia juga akan segera siuman" ucap Anita."Terima kasih dokter Anita atas bantuanmu!""Kamu benar-benar luar biasa Anita""Astaga, kamu memang sangat hebat Anita, kami semua mengucapkan terima kasi

  • Panglima Perang   Perasaan bersalah

    "A ,,, Andre?"Chika menatap sosok pria yang berdiri di depannya, walaupun sebelumnya dia merasa cukup di buat kebingungan, namun ia segera menyadari keberadaan suaminya yang ingin melindunginya."Andre, bagaimana kamu bisa ada disini?" ucap Chika dengan menggigit bibirnya karna merasa cemas awalnya."Jika aku tidak ada disini, maka kamu pasti sudah di pukuli oleh mereka!" jawab Andre.Kemudian Andre melepaskan tangan Antoni dari genggamannya, lalu segera menendangnya untuk menjauh, Antoni terjatuh di lantai sampai kembali berteriak kesakitan."Antoni!" Teriak Neneknya. Matanya langsung memerah saat melihat cucunya di perlakukan seperti itu oleh Andre, yang lebih parahnya lagi itu di lakukan di depan matanya sendiri. Tadinya Nenek berniat bangkit dan menghampiri Andre, namun baru saja ia berdiri dari kursinya, ia merasa kepalanya sangat pusing seperti ingin meledak, kemudian akhirnya ia kembali duduk.Dengan badan yang masih bergetar karna marah Nenek menunjuk kearah Chika dan Andre,

  • Panglima Perang   Keluarga yang tidak tahu malu

    Antoni menjawab dengan ketakutan "Tadi aku sempat bertanya ke salah satu karyawan mereka, dan dia mengatakan, jika PT Lion King sudah menemukan rekan kerja sama yang lebih baik dari kita, jadi mereka sudah tidak lagi membutuhkan kita!"Nenek mengerutkan dahinya cukup dalam sebelum menghela nafas dan kemudian berkata, "Satu-satunya cara saat ini yang dapat kita lakukan, agar kerugian kita tidak terlalu besar adalah dengan cara kamu pergi kembali ke sana dan ambil kembali kontraknya, dan jangan lupa, kita juga harus meminta ganti rugi ke perusahaan Lion King atas pembatalan kontrak kerja sama secara sepihak ini!" ucapnya menyuruh Antoni.Namun, bukannya langsung menuruti perintah neneknya, Antoni malah menundukan kepalanya seperti sedih akan suatu hal, sampai-sampai air matanya juga ikut turun dari kedua sudut matanya, "Nek, kita sudah tidak bisa lagi menuntut mereka untuk ganti rugi, karna mereka sudah memberiku kontrak tambahan, dan aku sama sekali tidak melihat isinya terlebih dahulu

  • Panglima Perang   Kontrak dibatalkan!

    "Temanmu? apa benar, kamu punya teman sehebat ini, yang mampu menyewa tempat dengan harga mahal seperti ini?" tanya Angel masih tidak percaya.Setahunya. Adrian hanya memiliki teman yang kebanyakan anggota tentara saja, jadi menurutnya, bagaimana mungkin, para tentara itu memiliki uang untuk menyewa tempat semahal ini."Dia itu teman ayahku dulu saat ayah masih hidup" jawab Adrian dengan santai.Wajah Angel langsung berubah seketika, dirinya hampir saja melupakan jika keluarga Adrian dulunya sangat kaya raya, namun suatu hari entah mengapa keluarganya mendadak bangkrut.Dan setelah Adrian mengatakan itu, Angel akhirnya bisa lega, karna akhirnya dia mengetahui darimana suaminya mendapatkan uang untuk menyewa tempat ini. Setelahnya Angel mengajak Adrian untuk kembali keluar menemui teman dan asistennya."Loh, novi, kemana perginya si Resti? bukannya tadi sama kamu menunggu disini?" tanya Angel setelah keluar dari ruang rapat bersama Adrian.Di luar ruangan itu hanya ada Novi saja sendir

  • Panglima Perang   Minta maaf sekarang!

    "Bu Resti jangan begitu, suami bu Angel ini kayaknya memang sedikit bermasalah otaknya, jadi sudahlah dengarkan saja, jangan dianggap serius perkataannya" Novi tidak menahan untuk menanggapi ucapan Resti.Adrian yang mendengar jika dirinya sedang di bicarakan, segera menutup telponnya dan berjalan menghampiri Angel "Aku sudah membantumu untuk menyewa kantor di bagian depan, ayo kita lihat ketempatnya""Cukup Adrian! apa kamu senang ya dengan mempermalukan dirimu dengan bualan mu itu!" tubuh Angel bergetar, ia sudah benar-benar tidak dapat menahan amarah di dalam dirinya, dia juga sangat menyesal karna telah mengajak suaminya itu untuk pergi bersamanya. Karna Angel merasa malu dengan kelakuan Adrian saat ini di depan temannya."Kamu itu benar-benar enggak waras apa ya?, kamu tahu nggak sih, harga sewa di bagian depan itu berapa untuk setahunnya? puluhan miliar Pak! melihat jumlah segitu saja aku tidak yakin kamu pernah melihatnya, pakaianmu saja kamu pasti di belikan oleh istrimu kan?,

  • Panglima Perang   Kekuatan panggilan telepon

    "Oh, baik pak,,, oke, saya mengerti,,, siap pak!" Manager doni menjawab dengan anggukan kepala saat berbicara dengan seseorang yang menelponnya tersebut.Setelah selesai menerima telvon, manager Doni berbalik dan menghadap kearah Angel dengan senyuman ramah di wajahnya."Baik, Ibu Angel. Saya merasa puas dengan proposal anda setelah melihatnya. Dan perusahaan kami sangat menanti untuk segera bekerja sama dengan perusahaanmu"."Hmmm, jadi Bapak menyetujuinya?" Angel sedikit tercengang dengan perkataan manager Doni barusan.Angel benar-benar di buat bingung, padahal sebelumnya ia sudah jelas merasa, jika manager Doni tidak menyukai dan akan menolak proposal yang ia ajukan. Namun setelah ia menerima panggilan sebelumnya, mengapa dirinya bisa tiba-tiba berubah pikiran seperti itu? sikapnya benar-benar sudah berubah.Kemudian, dengan bimbingan Manager Doni, Angel menandatangani kontrak kerjasamanya. Dan tidak lama setelah itu sejumlah uang dengan nominal 20 M langsung masuk kedalam rekening

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status