Share

/18/

Hughes.

2 Januari. 12.25 WIB.

Kami mengisi botol air tanpa bicara. Lidahku kelu sehabis menyaksikkan seorang gadis diseret-seret dengan kondisi separuh telanjang.

Kasus pemerkosaan sering terjadi di arena. Itu hal yang lumrah—hampir setiap Permainan—selalu terjadi.

Aku bisa saja meloncat keluar lalu menyerang dua pria mesum itu. Namun buat apa mengambil risiko? Ini terlalu berlebihan. Berlebihan, karena perjuangan untuk sampai ke danau racun dengan napas masih bisa ditarik adalah anugerah.

Tubuhku penat. Dan Ronal juga tampak enggan bergerak. Sekarang yang perlu dilakukan hanya menunggu, menunggu, menunggu, dan menunggu sampai momen mendekat dan membuka Bilik bisa kami rangkul.

Aku memutar leher. Ronal tengah berjongkok sembari mengisi air. Sinar mata temanku lemah, terlihat betul kalau mental dan fisiknya terkuras habis.

“Kita harus ke Bil

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status