Share

57. Penyerangan

Satu tahun kemudian, September 2005.

Dodi berdiri di hadapan Tuan Prayoga dengan wajah sedikit tegang.

"Bagaimana bisa?" Pria tua itu menatapnya dengan wajah cemas dan takut.

"Kami tidak tahu, Tuan. Semuanya begitu tiba-tiba. Penyerang itu datang ke villa dan menembakkan begitu banyak peluru. Untung saja Tuan Ryu langsung sigap dan segera memberondong mereka dengan tembakan juga." Dodi menelan salivanya, getir saat mengingat malam penuh ketegangan dengan baku tembak dengan sekelompok orang tak dikenal.

"Apa ada dari pihak kalian yang tewas?" 

"Satu orang, Tuan. Wanita malam Tuan Ryu."

Tuan Prayoga mengusap wajahnya kasar. Ryu--cucunya sekarang benar-benar berubah. Dia suka main perempuan dan mabuk-mabukkan.

Wajahnya sekarang juga sedingin es. Dia banyak mendengar, bahwa Ryu menjadi kejam pada bawahannya. Dia tidak pandang bulu ketika ada pegawainya yang melakukan kesalahan.

Dan sudah satu tahun sejak kejadi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status