“Maksud Ayah, ayah tidak bisa bantu?!” Delvi langsung merangsek marah.
“Bukan begitu Nak. Ini masalah yang harus dibicarakan dengan hati-hati. Saat in kondisi pertemuan kurang baik. Semua saling bertengkar dan bersitegang. Kita tidak ingin memperkeruh suasana tambah runyam.”
“Tuan, kalau tuan tidak bisa meminta, kami yang akan memaksa. Hidup ketua kami dipertaruhkan disini. Kalau memang perguruan Naga memiliki racun yang dimaksud oleh Nona itu, maka kami akan memaksa mereka mengeluarkan penawarnya. Perguruan teratai merah bukan orang-orang yang takut mati!” seru salah satu murid teratai merah.
“Nona, siapa namamu?” tanya tetua Narayana pada gadis yang berbicara tersebut.
“Nama saya Laksmi, saya merupakan Senior dari murid yang lain.”
“Nona Laksmi. Saya mengerti kekhawatiran anda, saya akan mencoba mencarikan jalan keluarnya.”
Narayana melihat ke arah putrinya, kemudian memberi isyarat untuk mengikutinya. Delvi segera menarik tangan Lim
Seperti perkiraan Lembayung, ketika dia kembali ke penginapan para saudara seperguruan langsung mengerubuti dirinya. Mereka semua cemas akan kondisi guru mereka tapi memilih bertahan di penginapan karena tidak bisa menyerbu datang ke penginapan Perguruan Bintang.“Adik, bagaimana kabar guru?!” tanya murid lainnya.“Kakak, kenapa guru tidak kesini?”“Burukkah keadaan guru?”“Kenapa kau tidak mengabari kami!!”Namun pertanyaan itu hanya dijawab dengan tangan Lembayung karena dia buru-buru hendak mengambil pakaian ganti untuk sang guru.Lembayung harus dengan tegas berkelit dari cercaran pertanyaan yang seolah tidak putus dilontarkan padanya. Dengan berteriak lantang dia berujar untuk menenangkan saudara seperguruannya, “Saudaraku sekalian! Saat ini aku tidak bisa bilang apapun tentang kondisi guru. Nanti pasti kak Laksmi akan datang menjelaskan. Aku harus bergegas karena guru
Nirwana putih memakai pakaian terbaiknya, sebuah jubah berwarna hijau dengan dalaman berwarna putih. Tidak lupa dia juga melengkapi diri dengan senjata pedang. Ketika dirinya bersiap-siap, tiga muridnya membantu sang guru untuk bisa menggunakan pakaian miliknya.Ketika dia sedang merapikan ikat pinggang miliknya, dari pintu terdengar ketukan. Lalu terdengarlah suara Delvi, “Tetua, apakah anda sudah siap?”Nirwana putih memberi isyarat pada Laksmi untuk membukakan pintu. Gadis itu segera berjalan dan membuka pintu.Melihat tetua Nirwana putih terlihat sudah bersiap Delvi memberi hormat, “Ayah memerintahkanku untuk memberi tahu tetua perihal pertemuan di ruang tengah penginapan.”“Aku akan hadir.” Ucap Nirwana putih, lalu kemudian dia berjalan keluar ruangan, “Bagaimana tabib yang mengobatiku? Dia akan hadir juga bukan? Kita membutuhkan keterangannya untuk memberikan bukti bahwa kami diracun oleh jenis racun Naga Pu
“Kau tentu memiliki alasan untuk mengatakan itu Tetua Narayana.” Kini Sesepuh Cie angkat bicara.“Tentu saja saya mengemukakan hal ini bukan tanpa alasan.” Tetua Narayana melirik kea rah Limey yang mengangguk kecil, lalu kemudian tetua Narayana menambahkan omongannya. “Seperti yang aku bilang sebelumnya, yang memeriksa tentang racun itu adalah salah satu kawan anakku, kebetulan dia adalah seorang tabib. Agar lebih mudah untuk menjelaskan—karena saya tidak memiliki kapasitas menjelaskan ihwal pengobatan—silahkan Nak Limey untuk berbicara di sini dan memberi keterangan pada para tetua yang ada di sini.” Tetua Narayana membuka tangannya untuk mempersilahkan Limey berbicara.Limey menghela napas, lalu kemudian dia berdiri. “Salam hormat pada tetua semua. Perkenalkan nama saya Limey, kebetulan saya memiliki pengetahuan mengenai obat-obatan dan racun. Seperti yang dikemukakan tetua Narayana sebelumnya, Tetua Nirwana putih
Riuh dan rendah suara terdengar berbisik-bisik, wajah Nirwana putih menjadi pucat mendengar nama itu disebut. Tabib Gila, nama tersohor yang menggetarkan kolong langit sebagai tabib jenius. Satu-satunya tabib yang diakui laksana dewa karena kemampuannya dalam mengobati ribuan penyakit dan ribuan racun. Namun, sudah selama dua belas tahun tabib itu menghilang dan mengasingkan diri di Lembah Putus Asa.Semua tetua tahu perseteruan antara tabib Gila dan Perguruan Teratai Merah, tentu saja hal tersebut memicu prasangka lain. Sesuatu yang sebenarnya Sudah diperkirakan Sion.“Kau murid Tabib Gila!” sekarang tetua Narata Patih mengatakan dengan intonasi suara mengejek. “Itu menjadi masuk akal sekarang!”Sekarang giliran Nirwana putih yang berdiri, wajahnya menjadi pias, “Kau murid Tabib Gila?”Lalu, para murid dari teratai merah langsung melompat dan menyorongkan ujung pedang mereka ke arah Limey dan Sion.“Ternya
“guru!!” Lembayung, Laksmi dan muridnya yang satu lagi segera mengejar sang guru yang muntah darah. ketiganya berdiri mengitari sang guru dengan roman cemas. Nirwana Putih segera mengambil posisi untuk bisa mengatur jalan napas dan darahnya lagi, namun racun Naga Putih seolah menyerang dengan ganas, membuat dia tidak mampu menyalurkan prana dan imdoknya ke seluruh aliran tubuh. benar-benar racun yang kejam.Limey yang melihat lantas hendak bergerak, tapi Sion sudah menahan tangan gadis itu. Untuk sementara Sion memilih melihat pertarungan intern, kalau dia dan Limey yang merupakan orang luar masuk, kondisi bisa runyam. Kali ini melihat dan mengukur keadaan adalah pilihan bijaksana.
Lembah Iblis terletak di ujung pulau dari pulau utama di Ranah Sembilan. Orang-orang awam menyebutkan lembah neraka, ujung kematian, karena lembah itu di jaga oleh para prajurit bayangan yang seperti malaikat pencabut nyawa. Prajurit bayangan menggunakan pakaian serba hitam, dan wajahnya tertutup. Wajah mereka kebanyakan rusak atau cacat. Konon, dahulu di Ranah Sembilan ada wabah serius yang menjangkiti banyak orang. Wabah itu menyebabkan wajah penderitanya rusak. Mereka semua di buang ke Lembah Iblis agar mati, namun tetua Lembah Iblis mengambil para penderita wabah tersebut dan kemudian menyembuhkannya lalu menjadikan mereka penjaga lembah.Namun, ada juga cerita yang mengatakan bahwa penderita wabah yang dibuang ke Lembah Iblis, atau Lembah neraka telah meninggal. Lalu, sang kaisar langit yang memiliki ilmu sihir menghidupkan mereka dan menjadikannya mayat hidup yang bergerak dan mematuhi hanya tuan mereka, Sang Kaisar Langit.Tapi, tentu saja semua hanya rumor yang
Tapi sebuah suara terdengar memanggil dengan marah, “Kinan!!”Kinan menengok ke asal suara, dan si laki-laki yang memegang busur panah juga ikut menengok.Bixi masuk ke dalam gerbang, dan wajahnya tampak kesal. Melihat Bixi masuk, si laki-laki yang memegang busur langsung mengubah haluan sasarannya. Dia segera mengarahkan busurnya pada Bixi. Bixi menghentikan gerakannya, lalu kemudian memandang ke arah laki-laki tersebut dengan pandangan tidak suka dan heran.“Hentikan Gillian, Apa kau ingin berseteru denganku?” seru Bixi dengan nada mengancam.Laki-laki itu yang ternyata Gillian seolah tidak menggubris ancaman Bixi. Dia segera melepaskan anak panahnya tanpa ragu ke arah Bixi, tidak lupa anak panah itu diisinya dengan imdok.Anak panah melesat dengan cepat, Bixi segera menangkap anak panah dengan dua jarinya. Anak panah terhenti tepat di depan hidung Bixi. Sesaat Kinan seperti melihat ada pancaran api pada ujung anak p
Ketika mereka berjalan semakin masuk ke dalam hutan, mereka akhirnya tiba di sebuah tempat yang pemandangannya luar biasa Indah. Sekelompok pohon berdiri kokoh dan di tengah pepohonan itu tampak danau kecil. Kinan terperanjat karena melihat pemandangan luar biasa. Ada dua pondok satu di darat dekat pepohonan yang tumbuh besar dan tinggi, yang satu lagi di tengah danau. Pondok di tengah danau dibangun di atas batu-batu yang menjadi tiang penyangganya. Bentuk Pondok terlihat memanjang dan di desain indah. Lalu sekitarnya dia melihat air terjun kecil dan sebuah sungai kecil yang membelah tempat tersebut.Ketika tengah terpukau sendiri memandang keindahan alam di hadapannya, Kinan tidak menyadari bahwa Bixi sudah melompat melewati danau dengan begitu ringannya seolah tengah berjalan di atas air. Mereka berdua menggunakan ilmu meringankan tubuh untuk bisa mencapai pondok di atas danau.“Hi, Nona Kinan, mau sampai kapan kau terpaku begitu! tempat ini memang indah karen