Selamat siang sobat semuanya.
Mudah-mudahan sobat semua dalam keadaan sehat selalu. Saya mohon maaf karena belum bisa update maksimal novel Pendekar Tengil setiap harinya. Alasannya sama seperti yang saya tulis di catatan sebelumnya. Saya juga sangat berterima kasih kepada sobat semua yang senantiasa bersedia menunggu update dari saya dan memaklumi segala kekurangannya.Saya juga berterima kasih atas dukungan sobat semuanya selama ini, baik yang sudah membaca karya saya atau yang sudah mengirimkan gemnya. Saya akan mengusahakan yang terbaik dari setiap karya saya meski tidak bisa update maksimal. Jika sobat merasa bosan sambil menunggu update saya, kali ini saya akan rekomendasikan novel pendekar yang tidak kalah serunya dan masih ada hubungannya dengan novel Pendekar Tengil ini.Novel JawaraNovel ini berkisah tentang Kerajaan Galuh dan para pendekar yang hidup di sana. Di novel ini sobat semuanya bisa mengetahui sendiri bagaimana kehebatan para pendekar Kerajaan Galuh yang katanya jauh lebih kuat dibandingkan para pendekar Kerajaan Panjalu, di novel ini sobat semua bisa mengetahui bagaimana mengerikannya 10 ajian terlarang yang ada di Kerajaan Galuh.Novel ini memiliki rentang waktu 8 tahunan sejak perang di Kerajaan Panjalu berakhir atau 10 tahun sejak kejadian mengerikan yang menimpa Kerajaan Galuh (peristiwa Dasawarsa). Ini dia sinopsisnya dan rekomendasi bagian serunya dalam novel ini:Sejak pertempuran dahsyat dunia persilatan 70 tahun yang lalu yang membuat Gunung Margabuana rata dengan tanah, kini orang-orang yang memutuskan untuk menjadi pendekar semakin sedikit. Terlebih setelah kejadian mengerikan Dasawarsa yang terjadi 10 tahun yang lalu. Kebanyakan para pendekar memilih untuk menjalani kehidupan normal daripada harus berkecimpung di dunia persilatan. Begitu pula yang diimpikan oleh keluarga Surya Sasmita yang merupakan mantan murid terkuat Perguruan Margabuana.Tapi impiannya harus pupus saat tiba-tiba saja adik seperguruannya datang ke kediamannya dan membuat kegaduhan, dia dan putranya yang bernama Jayadharma harus menghadapi adik seperguruannya yang juga bersama dengan seorang pendekar hebat dari Perguruan Jatibuana, Ayodya putra Mahaguru Waluya. Namun ternyata dibalik kedatangan mereka, ada seseorang yang lebih berbahaya dari siapapun luput dari perkiraan Surya Sasmita.Gurunya yang seharusnya sudah tewas 70 tahun yang lalu mendadak hadir dan menghabisi istri serta menantunya yang tengah mengandung cucu keduanya. Dia tak lain adalah Purbakala, Mahaguru dari Perguruan Margabuana, Purbakala berniat balas dendam atas pengkhianatan Surya Sasmita di masa lalu. Satu-satunya yang selamat selain mereka berdua hanyalah cucu pertamanya yakni Irgi yang sedang pergi jauh dari kediaman mereka.Kembalinya Sang Raja Bencana itu sontak menggemparkan seluruh jagad persilatan Kerajaan Galuh, Sembilan Mahaguru dari perguruan besar Kerajaan Galuh segera menggelar pertemuan darurat guna mengantisipasi kehancuran yang dulu sempat berhasil digagalkan. Surya Sasmita dan Jayadharma akhirnya memutuskan untuk menitipkan Irgi di Perguruan Pancabuana sedangkan mereka sendiri kembali mengembara guna mencari keberadaan Purbakala yang lenyap setelah menghabisi keluarganya.Novel ini jelas sangat seru sebab sobat semua bisa tahu sebenarnya seberapa kuat Purbakala yang bahkan sampai diagung-agungkan oleh Wirarasa serta muridnya yang lain. Meski hampir semua bab dari novel ini ada keseruannya tersendiri, tapi saya akan sedikit membocorkan bagian yang paling seru dan menjadi favorit saya diantara yang lainnya dari novel ini.1. Purbakala vs Nila Arum dan Ratri Galuh (pertarungan sengit yang menunjukan ajian pamungkas dari Perguruan Margabuana, Mekarbuana dan Linggabuana).2. Purbakala vs Surya Sasmita dan Jayadharma3. Irgi vs Giri Hanacaraka (pertama kalinya Irgi menunjukan gerakan enam tapak iblis dan ajian terlarang yang dia kuasai).4. Irgi vs Rena (Irgi harus menghadapi ilmu pedang tercepat yang ada di Kerajaan Galuh).5. Irgi dan Rena vs Bandit Kelabang Hitam.6. Purnakala vs Dua pendekar kembar murid Purbakala (Di sini untuk pertama kalinya putra bungsu Mahaguru Adiyaksa tersebut terpojok)7. Irgi dan Rena vs Jayadharma (Untuk pertama kalinya setelah sekian lama Irgi kembali bertemu ayahnya di pengembaraan).8. Irgi vs Sandi Gopala (Dua pendekar yang menguasai ajian terlarang yang berbeda).9. Irgi dan Rena vs Mahaguru Ajinata (di sini Ajinata sudah menjadi Mahaguru dari Perguruan Sastrabuana).10. Perguruan Pancabuana diserang oleh para pendekar aliran hitam kelas atas yang berpihak kepada Purbakala.11. Irgi dan Pusparani vs 8 pendekar aliran hitam tingkat atas.12. Mahaguru Adiyaksa, Mahaguru Purwadaksa, Surya Sasmita dan Jayadharma vs Purbakala (pertarungan mereka membuat Gunung Kencabuana hancur dan rata dengan tanah saking dahsyatnya).13. Perang besar dunia persilatan Kerajaan Galuh. (semua Mahaguru perguruan besar langsung turun bersama para pendekar hebat lainnya yang ada di Kerajaan Galuh untuk menghadapi Purbakala).14. Benturan 18 ajian terlarang di medan perang.15. Pertarungan tingkat Mahaguru.Itu adalah bagian favorit saya dari Novel Jawara, tapi sobat semua jangan salah sebab selain yang ada di atas masih banyak hal seru yang tidak mungkin saya sebutkan di sini sebab nanti spoilernya kebanyakan lagi hehehe.. untuk lebih lengkapnya sobat bisa baca langsung novelnya, tapi tidak ada di sini sebab sudah terkontrak ekslusif di tempat lain, linknya ada di sosial media saya, silahkan baca dulu 25 bab awal yang gratis dan rasakan sensasinya hehehe.. 2 bagian favorit saya di atas juga bisa dibaca secara gratis kok tenang saja.
Selain berhubungan dengan novel Pendekar Tengil, Novel Jawara ini juga masih berhubungan erat dengan Novel Wismaya: Mata Scientia (Bisa dibaca gratis full), sebab kedua novel tersebut memang menjadi bagian dari Trilogi Jawara, Wismaya dan Widya di Galuh Universe.Novel Wismaya: Mata Scientia
N. Arendra merupakan keturunan trah Wismaya di Kerajaan Galuh yang kehilangan ingatannya satu tahun yang lalu saat baru naik ke kelas 3 SMP, dia tidak mengingat apa yang terjadi kepadanya, dia juga tidak mengingat siapapun termasuk orang tua dan teman-temannya. Dia baru tahu kalau orang tuanya sudah meninggal sejak dia masih kecil dari orang yang telah membesarkannya dia adalah Profesor Niskala.Tapi mendadak orang yang dia anggap orang tua kandungnya sendiri itu tiba-tiba hilang, dia kemudian menerima ancaman dari orang misterius yang memaksanya untuk membuat perjanjian jika tidak ingin hal buruk terjadi kepada Profesor Niskala. Arendra tidak memiliki pilihan lain selain menyetujuinya sebab tidak ingin kehilangan satu-satunya orang yang berharga baginya.Setelah menjadi siswa di Wismaya High School tiba-tiba saja dia mendapatkan tugas dari orang misterius itu untuk mengawasi seseorang di sekolahnya. Hal itu membuatnya harus terlibat pertarungan sengit dengan beberapa keturunan trah Jawara dari Perguruan Margabuana. Dia bahkan sudah harus berhadapan dengan murid Mahaguru Purbakala yang mengincar orang yang di awasinya.Novel Wismaya ini bisa sobat baca secara gratis seluruhnya, meskipun saya sarankan baca dulu novel Jawara agar lebih paham nantinya hehehe… linknya ada sosial media saya yang ditulis di bawah. Selain kedua novel tadi saya juga punya beberapa karya lainnya. Diantaranya: novel Solo vs Squad (di goodnovel ini), ada juga novel Sang Legenda dari Masa Lalu (di goodnovel juga ada).Novel Sang Legenda dari Masa Lalu
Nata Digjaya merupakan salah satu ahli sihir berbakat pada zamannya di era Avaritia, orang-orang menjulukinya Sang Dewa Angin. Meskipun masih berumur belasan tahun namun di era Avaritia ini Nata termasuk ke dalam lima orang penyihir tangguh yang berjuluk Pentagram. Bahkan berkat mereka berlima itulah era Avaritia menjadi era paling damai di dunia ini. Kedamaian itu didapat setelah mereka berhasil mengalahkan Lotus Sang Raja Ketamakan serta mengambil alih kerajaannya.Namun pada suatu malam, Nata tiba-tiba saja terbangun di dalam sebuah gua yang begitu asing. Lebih mengejutkannya lagi semua tempat yang dia lewati begitu asing baginya, ternyata kini dia sudah berada di era Superbia yang memiliki rentang waktu tujuh ratus tahun sejak era Avaritia berakhir. Di tengah kebingungannya yang memuncak, Nata tiba-tiba saja melihat seorang gadis cantik yang hendak di eksekusi di tengah lapangan.Itulah dia sekilas tentang sinopsis dari beberapa rekomendasi novel saya.Untuk informasi tentang karya saya tersebut ada di Igagram atau Fanepage Pacebuk saya, karena itu yang berkenan untuk mengikuti sosmed saya silahkan. Kalau ada sobat yang mau mendengarkan karya-karya saya di Yoshgube juga silahkan, di sana sobat cuma perlu mendengarkan saja tanpa perlu membacanya hehe.. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak kepada sobat semuanya.Sampai jumpa lagi di karya selanjutnya.Igagram: @jajakarealFanepage Pacebuk: jalanfantasy
Yoshzube: Jalan Fantasy
Selamat siang sobat semuanya. Mudah-mudahan sobat semua dalam keadaan sehat selalu. Novel Pendekar Tengil di Tanah Para Jawara akhirnya tamat juga. Cerita novel ini hanyalah fiktif belaka. Karena masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Mungkin masih ada beberapa misteri yang belum terungkap di novel ini karena masih berhubungan dengan Novel Jawara, jadi di sana ada jawabannya. Jika di sana tidak menemukan jawabannya maka bisa request ke saya di media sosial tentang jawabannya. Saya ucapkan terima kasih banyak kepada sobat semua yang sudah mendukung saya selama ini. Semoga support yang telah sobat berikan kepada saya nanti akan mendapatkan balasan yang berkali-kali lipatnya. Mungkin untuk sementara saya tidak akan membuat novel baru di GN dulu, jika ingin tahu perkembangan karya lama atau karya baru saya selanjutnya silahkan ikuti media sosial saya di bawah. Sampai jumpa lagi. Igagram: @jajakareal Fanebuk: jalanfantasy Yoshzube:
Waktu berlalu dengan cepat. Dalam jangka waktu tiga hari tiga malam saja Indra sudah sampai di Desa Kowala. Dia juga tak lupa menyempatkan waktu untuk singgah di kediaman Badra dan Surti. Setelah menginap satu malam di sana, Indra kembali melanjutkan perjalanannya ke tepi pantai guna mencari nelayan yang bersedia membawanya ke kapal yang hendak pergi ke Kerajaan Panjalu.Tanpa perlu kesulitan Indra berhasil menumpang di kapal yang pergi menuju ke Kerajaan Panjalu. Dua hari dua malam lebih yang dibutuhkan oleh kapal untuk sampai ke Dermaga Nanggala. Dari Nanggala, Indra bergegas segera pergi ke Kadipaten Mandala untuk singgah di Desa Panungtungan sekalian berziarah ke pusara Braja Ekalawya dan Lingga.Dalam waktu kurang dari tiga hari saja Indra sudah sampai ke Desa Panungtungan, rasa gembira bisa langsung dia rasakan. Risau dan cemas yang sempat terlintas saat dia di Perguruan Jatibuana kini sudah terlupakan. Indra buru-buru pergi ke Pasir Gede untuk menziarahi pusara Braja Ekalawya,
Tak lama kemudian muri Jatibuana yang tadi pergi meninggalkan Indra sudah kembali lagi. Dia mengatakan bahwa Mahaguru Waluya bersedia bertemu dengan Indra. Saat itu juga Indra dan dua murid Pancabuana lainnya segera pergi menuju Perguruan Jatibuana. Suara ramai murid yang latihan mulai terdengar dari kejauhan, rasanya suaranya jelas lebih ramai dibandingkan saat dulu Indra datang ke Jatibuana.Setelah sampai di area perguruan, tampak ada puluhan pendekar sedang berlatih gerakan silat di halaman perguruan. Saat melihatnya Indra tersentak kaget sebab tidak hanya ada satu atau dua orang saja pendekar yang pernah dia lihat sebelumnya, kebanyakan pendekar lainnya sama sekali belum pernah Indra lihat. Saat Indra datang tampak semua pendekar mengalihkan pandangannya kepada Indra. Sementara itu di pendopo perguruan terlihat Mahaguru Waluya sedang duduk bersila bersama dengan Darga.“Silahkan temui Mahaguru di sana,” tukas dua pendekar yang mengantar Indra, mereka berdua segera pergi lagi ke d
“Itu mustahil. Aku belum pernah ke Paguron Jatibuana. Aku hanya bisa sampai ke kaki Gunung Jatibuana saja,” potong Laila.“Itu sudah bagus. Lagipula Indra kelihatannya tidak akan keberatan jika diantar sampai ke sana,” kata Purnakala.“Eh? Sebenarnya apa yang kalian maksud sejak tadi?” tanya Indra yang masih kebingungan dengan percakapan dua anggota Balapoetra Galuh tersebut.‘Set’‘Tap’Tiba-tiba saja secepat kilat Laila melayangkan tangan kanannya mengincar leher Indra, namun kemampuan Indra sudah meningkat pesat jika dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Dia dengan mudah menangkap tangan Laila menggunakan tangan kirinya.“Ada apa ini?” tanya Indra dengan waspada.“Cih, gesit juga,” gerutu Laila.‘Beukh’“Heukh..” pekik Indra. Tanpa dia sadari Purnakala sudah menotok lehernya dari belakang, sontak saja tubuh Indra menjadi lemas, pandangannya juga samar-samar mulai kabur.“Maafkan aku Indra, ini adalah bagian dari perjanjianku,” terdengar suara Purnakala pelan.“Kenapa?” batin Indra
Malam itu semua murid Perguruan Pancabuana tampak senang karena sudah lama sekali mereka tidak mengadakan jamuan seperti itu. Indra sendiri merasa lega karena malam ini kemungkinan adalah malam terakhir dia menginap di Pancabuana. Setelah selesai makan, Indra juga tidak langsung tidur dan memilih untuk mengobrol bersama dengan Dewa dan murid Pancabuana lainnya.Esok paginya. Setelah selesai sarapan Indra langsung pergi ke kediaman Mahaguru Adiyaksa guna berpamitan. Kali ini di sana juga sudah ada Purnakala dan Jaka yang seakan sudah menunggu kedatangan Indra. Saat itulah Mahaguru Adiyaksa memberikan wejangan untuk terakhir kalinya kepada Indra, dia juga meminta Indra untuk mengamalkan ilmu yang dia dapat di Pancabuana dalam jalan yang benar.“Aku juga tidak keberatan jika kau mengajarkan ajian gelap ngampar yang kau kuasai itu kepada muridmu kelak, tapi kau harus berhati-hati agar kau tidak salah dalam memilih murid yang ingin kau ajari ajian terlarang itu. Sebab kau akan bertanggung
“Saya juga sudah berniat untuk mengambil jalan pintas saja Mahaguru, soalnya kalau berputar seperti jalan awal saya ke sini mana mungkin cukup satu atau dua bulanan. Kalau begitu saya akan menunggu sampai Purnakala pulang saja,” ucap Indra sembari tersenyum.Indra kemudian pamit dari kediaman Mahaguru Adiyaksa. Dia memutuskan untuk menunggu sampai satu minggu lagi, lagipula sebisa mungkin dia juga ingin pamit dulu kepada Purnakala. Tapi jika Purnakala tidak kunjung pulang maka mau tidak mau dia akan langsung pamit saja tanpa menunggu Purnakala dulu.“Padahal aku juga berharap bisa bertemu dengan kang Raka Adiyaksa, tapi tampaknya aku tidak akan bertemu dengannya di sini,” batin Indra. Selama hampir dua tahunan ini dia berguru di Pancabuana, dia belum pernah juga bertemu dengan Raka Adiyaksa.***Hari kembali berlalu sejak Indra berniat meminta izin meninggalkan Pancabuana dari Mahaguru Adiyaksa, lima hari sudah Indra kembali menjalani aktifitasnya di Perguruan Pancabuana. Hari keenamn