Share

Disidak Pak RT

Akhirnya kami disidang juga oleh Pak RT. Maksudnya bukan kami, tapi Bang Panjul dan Mbak Widya, di rumahku, beserta warga lain, yang ternyata mereka telah bersaksi, pernah melihat sepasang hewan itu berduaan. Ada yang katanya memergoki di semak-semak, ada yang katanya di kebun jagung tak terurus. Rendah sekali mereka berdua. Sadis sekali. Sudah rendah, murahan pula. Andai di hotel mereka selingkuh, atau di losmen, ya itu mungkin bisa dibilang cukup lumayan. Lah ini, di kebun, astoge, mereka benar-benar tidak tahu malu. Telah membawa kampung ini ke jebakkan aib perzinahan mereka.

"Pak RT, saya mau menikahi kakaknya istri saya saja. Saya tidak akan menceraikan Nurul, Pak."

Si Bang Panjul lebih dulu mengutarakan maksudnya di hadapan kami semua. Sinting, siapa yang mau? Aku? Ogah.

"Tidak diperbolehkan. Lagipula, Dek Nurul tidak akan setuju." Pak RT dengan tegas tidak mengindahkan.

Saat ini wajah Mbak Widya dengan Bang Panjul seperti gosong oleh rasa malu mereka. Pasti keduanya semalam mi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status