Share

Mimpi Buruk Jangan Jadi Nyata

PoV Panjul

***

"Ah, aku pusing! Mertua cerewet. Hih, amit-amit, amit-amit!"

Nah, terdengar suara Widya yang melempar balik emosinya ke Ibu. Begitulah mereka seringnya, akurnya bahkan seperti tidak pernah. AMSYONG nasibku!

Cepat aku berjalan keluar dari halaman rumah. Percekcokan dan adu fisik mereka sudah tak ada yang bisa melerai. Biar saja, nanti juga capek sendiri.

Menaiki angkot untuk sampai di tempat kerja, karena proyek pembangunan rumah belum selesai. Ya, tinggal finishing. Tapi sekarang, aku kesiangan. Sudah jam 8 lewat, dan semoga Pak Mandor tidak sedang ada di sana. Jadi aku bisa nyelundup masuk pura-pura sudah datang sejak tadi.

Sejak aku sibuk kerja jadi Laden. Pagi, siang, sore dan malam itu penuh jadwal. Aku lembur untuk melunasi hutang satu persatu. Tidak enak juga banyak hutang. Ini semua gara-gara Widya. Gara-gara sesibuk ini, aku jadi tidak sempat memandang wajah Nur yang kini katanya semakin cantik setelah menikah dengan Mas Aryo.

Aku seharusnya bisa lebih mendekat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status