Share

Mati Betulan

PoV Panjul

***

"Kamu di sini, Bang?" Dia begitu heran akan adanya aku di sini. Ah, dasar pura-pura.

"Nur, kamu jangan terkejut begitu. Kamu nyatanya belok ke mari. Mau samperin Abang, ya? Wah, wah, wah, kamu cantik sekali. Memang hati Abang sudah menyatu dengan kamu, ya. Tadi Abang kesiangan bangun, Nur. Alhamdulillah, masih bisa kerja dan ketemu sama kamu. Sudah satu bulan kita tidak ketemu karena Abang sibuk. Lihat, ini rumah bakal Abang. Tapi akan Abang sewakan. Nur tahu Abang di sini dari siapa? Jauh lho, dari rumah kamu. Segitunya kamu sampai nyamperin Abang. Ternyata, ck, ck." Aku nyerocos panjang lebar dengan jumawa. Si Karso dan yang lain menatapku sembari senyam-senyum. Sepertinya mereka tahu kalau aku cocok dengan wanita ini. Jelas, Nur ke mari untuk mendatangiku. Ah, dia sekerja keras ini untuk datang?

"Ah, jadi ini rumah kamu, Bang? Beneran?"

~

Nah, nah, nah, lihat, dia kaget? Ini sebuah kesempatan untukku. Aku yakin, sepertinya si Nur ini cewek yang materialistis juga.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status