Home / Fantasi / Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa / 347. Melawan Yuzen Drakval

Share

347. Melawan Yuzen Drakval

Author: Zhu Phi
last update Last Updated: 2025-06-27 15:53:17

“Kau pikir aku datang ke sini tanpa rencana?” Kevin meludah ke tanah, mengeluarkan rokok baru dari balik jubahnya. Disulutnya rokok itu dengan ujung pedang yang masih menyala api abadi. Di isap perlahan, lalu dihembuskan ke arah Yuzen. “Aku datang... untuk membakar takhtamu. Dan menyebarkan abumu ke neraka terdalam.”

Langkah Kevin maju lagi, dan Valkyrie pun muncul dari balik pilar, tubuhnya menyala oleh api phoenix dan petir surgawi.

Yuzen meludah darah dan mengangkat kedua tangannya. Di belakangnya, ketiga elder melangkah maju. Aura mereka membumbung—kabut racun, kilatan roh, dan bayangan naga kelam berkumpul jadi satu.

“Aku bukan datang untuk membalas dendam semata…” suara Kevin tenang, namun di balik ketenangannya ada amarah yang telah ditempa oleh kehilangan, darah, dan waktu. “Aku datang untuk menghancurkan akar dari semua kebusukan ini. Untuk menghapus namamu dari sejarah... dan dari semua ingatan umat manusia.”

Yuzen menyipitkan mata, senyum tipis menyeringai di wajahnya. "Cob
Zhu Phi

Bab Utama : 2/3. Jurus baru Pedang Dewa Ilahi sangat kuat disesuaikan kekuatan ranah Void Refining dari Kevin Drakenis.

| Like
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   352. Pertarungan Terakhir Elder

    Reruntuhan aula Sekte Naga Emas bergetar. Angin menderu seperti lolongan kematian yang menari di antara pilar-pilar yang runtuh. Di sisi barat, di bawah reruntuhan atap yang hangus, tiga Elder berdiri berdampingan—Varnak, Krovian, dan Selkar. Meski tubuh mereka penuh luka dan jiwa mereka compang-camping, aura mereka justru membuncah dengan niat terakhir... mati dengan menggandeng musuh mereka menuju neraka.Di seberang, dua sosok berdiri sejajar. Kevin, dengan mata setajam pedang dan ekspresi sedingin malam tanpa bintang. Di tangan kanannya, Pedang Dewa Ilahi bersinar pelan, memantulkan warna merah darah dan ungu kehancuran dari sekitarnya. Di sisi kirinya, Valkyrie mengangkat Zanrei, bilah panjang yang masih meneteskan darah segar dari pembantaian sebelumnya, matanya berkilat seperti binatang buas yang baru saja mencicipi rasa perang.“Mereka bersiap bunuh diri dengan kehancuran,” bisik Valkyrie, tak sedikit pun terdengar gentar.“Bukan bunuh diri,” sahut Kevin. “Ini… fanatisme terak

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   351. Kebangkitan Elder Sekte Naga Emas

    Langit di atas Pegunungan Darah Iblis mendidih dalam warna merah tua yang kelam, seperti darah beku yang direbus dalam amarah. Awan pekat bergulung perlahan, menekan seperti langit yang hendak runtuh, sementara kilatan petir ungu menyambar tanpa suara di balik lapisan kegelapan.Di tengah aula utama Sekte Naga Emas, yang kini tak lebih dari reruntuhan megah, debu dan pecahan batu melayang di udara seperti abu dupa kematian. Dinding-dinding terbakar, lantai pecah retak, dan patung-patung suci para pendiri sekte telah hancur menjadi serpihan. Di tengah semuanya, berdiri Kevin Drakenis—diam dan tenang, seperti bayangan penghakiman yang baru saja turun dari langit.Ujung Pedang Dewa Ilahi menancap ke tanah, bergetar pelan oleh sisa energi jurus kelima yang baru saja dilepaskannya. Cahaya spiritualnya belum sepenuhnya padam, menyinari tubuh Kevin yang diselimuti debu, darah, dan kekuatan.Patriark Yuzen—raja naga dari Sekte Naga Emas—telah tumbang.Namun belum sempat keheningan menjadi dam

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   350. Gadis Dari Sekte Petir Langit

    Belum sempat Valkyrie menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba...SRRAAAKKKK!!!Langit mengamuk.Sebuah sambaran petir surgawi meledak menembus atap aula yang sudah runtuh sebagian, membelah langit malam yang menghitam pekat. Kilatan putih kebiruan menyambar dari langit seperti cambuk dewa, menciptakan ledakan cahaya menyilaukan yang membuat langit-langit aula batu bergetar. Para elder yang sudah setengah roboh berebut menutupi wajah mereka—bukan hanya karena silau, tapi karena aura surgawi yang mengguncang jiwa mereka.Retakan baru menjalar di langit-langit batu yang sudah penuh luka, dan dari pusaran cahaya menyilaukan itu, perlahan... seorang perempuan melayang turun.Ia tak jatuh—ia mengambang.Seperti dewi petir dari kitab mitos kuno, tubuhnya ditelan cahaya, seolah langit sendiri membentuk wujudnya dari guntur dan cahaya. Angin berdesir seiring langkahnya menembus ruang, namun tak satu suara pun terdengar dari telapak kakinya yang mendarat lembut di lantai aula yang berlumuran darah d

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   349. Melawan Tiga Elder

    Sementara Kevin mengguncang takdir di sisi lain aula, Valkyrie berdiri sendiri di atas lantai batu yang dipenuhi retakan dan genangan darah, berhadapan dengan tiga elder tertinggi dari Sekte Naga Emas.Langkahnya tenang, tapi napasnya sudah membakar udara.Di sekelilingnya, tekanan qi meningkat drastis, membuat obor di dinding bergoyang hebat, seolah enggan menyaksikan pertarungan yang akan meledak sebentar lagi.Dari arah kiri, Elder Varnak—bertubuh kurus dan berkulit abu-abu—mengangkat tangannya yang dililit jubah beracun. Matanya menyala kehijauan, dan dari bawah kakinya, kabut hitam beracun melesat, menyebar cepat seperti racun hidup yang mencari mangsa. Kabut itu bukan hanya menyesakkan—ia menggerogoti qi dan tubuh lawan secara bersamaan, menjadikannya mimpi buruk bagi siapa pun.“Selamat datang di kabut kematian,” gumam Varnak dengan suara mendesis seperti ular.Tapi Valkyrie tidak gentar.Dia melompat ke udara, rambut panjangnya berkibar dalam lengkungan cahaya petir. Tubuhnya

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   348. Akhir Sang Patriark

    KRAAAK!!!Tubuh naga qi itu terbelah, terpotong dalam ribuan potongan kecil. Energi spiritual mereka menghilang menjadi kabut yang tersedot oleh bilah-bilah pedang Kevin, yang terus berputar seperti badai surgawi.Yuzen mundur satu langkah, wajahnya mulai berubah.“Sialan… kau bahkan... lebih ganas dari legenda mereka…” gumamnya dengan gigi terkatup.Kevin melangkah maju. Setiap jejak kakinya menghapus simbol sihir di tanah. Dia menyipitkan mata, rokok di ujung bibirnya masih menyala perlahan—abu jatuh, membakar lantai batu.“Ini belum selesai,” bisiknya. “Hari ini, seluruh warisanmu akan runtuh. Dan aku akan pastikan... tak ada satu nama pun yang tersisa.”Aula pusat Sekte Naga Emas—yang dulunya megah dengan ukiran naga dan dinding qi spiritual—kini seperti reruntuhan dari medan perang surgawi. Pilar-pilar batu telah tumbang. Obor biru yang tergantung di dinding bergetar hebat, nyalanya menari dalam ketakutan menghadapi satu nama yang mengubah seluruh sejarah malam ini...Kevin Drake

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   347. Melawan Yuzen Drakval

    “Kau pikir aku datang ke sini tanpa rencana?” Kevin meludah ke tanah, mengeluarkan rokok baru dari balik jubahnya. Disulutnya rokok itu dengan ujung pedang yang masih menyala api abadi. Di isap perlahan, lalu dihembuskan ke arah Yuzen. “Aku datang... untuk membakar takhtamu. Dan menyebarkan abumu ke neraka terdalam.”Langkah Kevin maju lagi, dan Valkyrie pun muncul dari balik pilar, tubuhnya menyala oleh api phoenix dan petir surgawi.Yuzen meludah darah dan mengangkat kedua tangannya. Di belakangnya, ketiga elder melangkah maju. Aura mereka membumbung—kabut racun, kilatan roh, dan bayangan naga kelam berkumpul jadi satu.“Aku bukan datang untuk membalas dendam semata…” suara Kevin tenang, namun di balik ketenangannya ada amarah yang telah ditempa oleh kehilangan, darah, dan waktu. “Aku datang untuk menghancurkan akar dari semua kebusukan ini. Untuk menghapus namamu dari sejarah... dan dari semua ingatan umat manusia.”Yuzen menyipitkan mata, senyum tipis menyeringai di wajahnya. "Cob

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status