Share

33

POV Shanum.

Dering ponsel tidak berhenti berbunyi. Getarannya terasa karena disimpan dalam celana jeans.

Cukup sekali kulihat siapa yang menghubungiku, tapi tak berniat untuk mengangkatnya.

"Wajahnya jangan ditekuk kayak gitu. Aku kan jadi sedih lihatnya," protes Sita dengan memeluk erat tubuhku.

Tetiba air mata mengalir begitu saja dari kedua netra. Sedih, sakit, semua jadi satu. Kekecewaan terbesarku baru saja menyergap relung hati. Rasanya sulit mempercayai kalau Alan berselingkuh di belakangku, tapi perempuan yang mengangkat panggilan tadi membuatku jadi ragu. Setiakah ia di sana?

"Tuh kan nangis. Sudah, apa perlu aku yang menghubungi Alan? Biar kubejek-bejek tuh lelaki tak tahu diri itu, kurang ajar!" Tangannya mengepal sempurna siap untuk ditonjokan.

Kugelengkan kepala m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status