“Wah, ternyata anakku populer juga. Tapi bagaimana dengan Rose? Hahaha.” Marchioness meledek Chris. Bagaimana bisa ia menggoda wanita lain ketika sudah memiliki tunangan?
“Ibu! Ini hanya undangan berdansa, tidak ada hubungannya dengan Rose.”
“Ah, ma-maaf Kak, aku hanya ….” Hera panik karena baru tahu ternyata Kak Chris sudah memiliki kekasih.
“Hera belum memiliki pasangan untuk pergi ke pesta dansa, dan kali ini ia tidak mau berpasangan dengan kakaknya.” Anne menjelaskan kepada Chris.
“Aku tidak memaksa, tentu saja. Aku bisa mencari yang lain bila kakak tidak bersedia, haha.” Hera tertawa gugup.
“Hahaha, tidak apa-apa Hera. Lagi pula Rose juga tidak ada di Terra untuk mengikuti pesta tersebut.”
“Em, apakah ini berarti kakak bersedia?” Hera bertanya sekali lagi untuk memastikan jawaban dari Chris.
“Tentu saja yang mulia. Saya akan merasa terhormat menjadi pasangan anda.” Chris menjawab santai.
--
&
Tidak disangka-sangka ternyata marchioness memberikan izin untuk memelihara puma tersebut, Chris tidak mengerti apa yang ada dipikiran ibunya. "Tidak apa-apa Chris, lagipula hewan itu masih bayi, dan dengan pelatihnya. Bahkan walaupun puma itu menjadi liar ketika dewasa, aku yakin Hans bisa menanganinya dengan mudah." Marchioness menjawab dengan santai. "Hehe, terima kasih marchioness." Anne menjawab dengan girang. "Nah, kalian habis melakukan perjalanan yang melelahkan, jadi silahkan beristirahat." "Bagaimana dengan jadwal belajarku hari ini?" "Hah, apa itu belajar? Besok saja kita bicarakan mengenai hal itu, nona kecil. Nanny, jangan biarkan Anne melakukan apa-apa lagi dan langsung tidur." Chris melihat ibunya dengan tatapan tidak percaya. Ibunya begitu tegas mendidiknya dan adiknya, ia tidak pernah melihat ibunya bercanda. "Baik nyonya." Nanny menjawab singkat dan langsung membawa Anne ke kamarnya. "Wah, seharusnya aku dilah
Tok tok“Nona, saya sudah membawa pelayan-pelayan barunya.” Anne bisa mendengar nanny berbicara dari luar kamarnya. Ia sedang bersantai di kamarnya setelah selesai makan malam. Lucy membawakan teh hangat dan pergi menyiapkan air mandinya, ketika Nanny tiba.“Silahkan masuk nanny.”“Nah, sekarang perkenalkan diri kalian kepada nona.” Nanny memerintahkan mereka ketika sudah masuk ke dalam kamar Anne.“Selamat malam nona, perkenalkan nama saya Hilda. Saya sudah bekerja di kastil ini selama lima tahun.”“Perkenalkan nama saya Nana dan sudah bekerja disini selama lima tahun seperti Hilda.”“Hmm, berapa usia kalian?”“Saya berumur tujuh belas tahun ini nona, sedangkan Nana tahun ini berumur enam belas tahun ini.”‘Hmm baguslah mereka semua memiliki warna rambut yang berbeda-beda, walaupun aku mungkin akan bisa mengingat suara mereka dalam bebera
“Ini saja nona?” Collin sudah berhenti menulis. Anne selalu takjub dengan kemampuan Collin. “Iya, seperti itu saja. Tolong bacakan apa yang sudah kamu tulis Collin.” Ia meminta Collin membaca bukan karena mempertanyakan kemampuan dan kesetiaan Collin, melainkan karena ia sendiri ingin belajar agar suatu hari nanti ia bisa menulis surat sebaik Collin. “Baik. Tolong segel surat-surat itu dengan cap keluarga Voinn. Tidak perlu mengirimkan surat-surat ini. Aku sendiri yang akan memberikannya kepada mereka besok ketika upacara sudah selesai.” Berbeda dengan Luke, Collin memiliki cap keluarga Voinn. Ini adalah karena ia lah yang mengurus semua bisnis ayahnya ketika ayahnya sedang tidak ada di Terra. “Baik nona.” Collin pergi mengambil cap nya dan setelah selesai menyegel surat-surat itu ia kembali lagi ke kamar Anne. “Ini nona, saya sudah menyegelnya.” “Baik, terima kasih banyak Collin. Kamu bisa menaruhnya di meja dan pergi untuk beri
“Annette de Voinn dari keluarga Voinn, silahkan maju ke hadapan Kaisar Pitrus.” Mendengar namanya dipanggil, Anne dan Kak Chris segera bangkit berdiri. Mereka berjalan perlahan ke tengah aula. Suasana yang sangat hening, membuat Anne gugup. Ia masih tidak berani melihat ke belakang dan hanya fokus kepada Sang Kaisar. Setelah tiba di depan Kaisar, Kak Chris melepas genggamannya dan kembali ke tempat duduknya. Anne meletakkan kedua tangannya dengan anggun di depan tubuhnya, seperti yang sudah diajarkan marchioness. Anne tidak bisa fokus mendengarkan apa yang dikatakan oleh imam yang memimpin upacara tersebut, ia hanya bisa mendengar detak jantungnya yang berdetak dengan sangat kencang. ‘Tenang Anne, semua akan baik-baik saja. Ini bukan upacara besar, dan aku hanya perlu membaca sumpah dan kembali ke tempat duduk.’ Anne mencoba menenangkan dirinya, ia harus mendengarkan aba-aba dari imam ketika ia harus mulai membaca sumpahnya. Anne menutup
“Emm, bagaimana dengan baju ini. Kira-kira berapa harganya?” Anne masih tidak mau menyerah. Anne menunjuk baju yang dikenakannya sekarang. Walaupun memiliki desain yang polos dengan sedikit renda sebagai hiasan, Anne bisa merasakan bahwa kualitas dari kain ini cukup bagus. “Gaun yang nona kenakan sekarang menggunakan kain sutra. Kalau tidak salah harganya sekitar seratus delapan puluhan keping emas dan beberapa ratus perak. Saya tidak ingat dengan pasti karena waktu itu banyak membeli gaun yang lain juga.” Nanny bisa mengingatnya karena itu adalah gaun yang paling murah dari semua gaun yang di pesan. “Apakah gaun ini sudah termasuk mewah?” Anne merasa sudah memilih gaun yang paling polos dari semua yang dipesan oleh marchioness. “Iya, rata-rata harga gaun yang dikenakan seorang bangsawan berharga sekitar seratus hingga ribuan keping emas, tergantung hiasan dan bahan yang digunakan. Biasanya yang membuatnya mahal adalah karena menggunakan
“Ini nona, total harganya adalah 2058 koin emas” Lelaki itu kembali dengan beberapa kotak yang diikat pita.‘Ah, aku tidak menyangka pin itu akan begitu mahal. Bagaimana ini? uangnya tidak cukup.’“Tolong kirimkan tagihannya ke kediaman Voinn.” Nanny menjawab sebelum Anne bisa berkata apapun.“Baik, terima kasih nona.” Lelaki itu membungkuk memberi salam.“Apakah bisa seperti itu nanny?” Anne bertanya ketika Hans menuntunnya keluar.“Iya tentu saja nona, bangsawan tidak membawa uang kemana-mana.” Nanny menjawab santai.“Oh, iya. Kalau boleh tahu, siapa nama pedagang itu?” Anne berbalik dengan cepat, memandang pemilik toko sihir tersebut.“Namanya adalah Farrol. Farrol Akilanyc, nona.” Jawabnya singkat.“Hmm, baiklah. Terima kasih atas infonya.”‘Farrol, semakin dipikirkan aku semakin penasaran dengan orang in
“???? itu saja?” Anne kebingungan mendengar isi surat itu.“Iya. Hanya itu.”“Apakah mereka menuliskannya dengan terburu-buru? Mungkin tempat mereka bersembunyi sudah ketahuan?” Seketika muka Anne menjadi pucat membayangkan keadaan mereka di sana.“Itu jelas bukan Kent yang menuliskannya.” Hans tahu walaupun Kent pendiam, tidak mungkin ia menulis seperti itu.“Itu adalah Gevdi, nona. Kepala pengawal kastil ini. Ia memang tidak suka berbasa-basi dan tidak terlalu memperdulikan tata krama.” Collin segera menjelaskan, sebelum mereka salah paham.Gevdi Kulani adalah kepala pengawal Kastil Yunne selama lebih dari sepuluh tahun. Ia bukan berasal dari keluarga bangsawan, sehingga tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Walaupun begitu Gevdi memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi dan semua ksatria di bawahnya sangat menghormatinya, bahkan yang berasal dari keluarga bangsawan sekalipun.
--“Maaf membuat kalian lama menunggu,” Anne merasa tidak enak membiarkan tamunya menunggu terlalu lama.“Hahaha, tidak apa-apa Anne. Lagi pula memang Hera yang sembarangan datang tanpa pemberitahuan.”“Kastil ini sangat indah Anne, akhirnya setelah sekian lama aku bisa berkunjung ke sini.” Parlo yang baru pertama kali berkunjung, sangat menyukai desain Kastil Yunne yang elegan dan tidak berlebihan.“Kami mengatakan akan pergi membeli hadiah untuk Kak Luna, sehingga diperbolehkan pergi. Kami hanya membeli beberapa barang dan langsung pergi kesini, hihihi. Mereka semua sibuk mempersiapkan pesta kakak dan tidak akan menyadari kita tidak ada.”Hera sudah semakin