Share

Bab 143

“Kok belum turun? Ngapain lama-lama disini, panas tau. Ayo turun.” Ajak Safira kepada laki-laki itu.

“Saya tidak nyaman ada dia dirumah ini dan saya tidak menyukainya.” Fikri sangat frontal dalam beberapa keadaan, apalagi jika menyangkut kenyamanan dan ketenangannya.

“Kau tau aku menyukai ketenangan dan sepertinya dia itu berisik. Tolong ajari dia agar tidak mengangu ketenanganku.

“Baiklah. Aku akan beritahu dia. Kamu tenang saja. Aku tau kok, kenapa kau tidak menyukai Fitri datang kesini, karena kau tidak lagi leluasa kan, mau menghukum dan marah-marah denganku. Takutnya Fitri akan mengadu kepada ayahnya yang juga menyayangiku seperti menyanyangi anaknya sendiri.” Senyum Safira terukir diwajahnya. Fikri hanya mendengus kesal.

“Itu bukan urusanmu dan urus gadis kampung itu. Tidak usah sok-sok kaya dia jika berhadapan denganku. Kaya sebenarnya bukan ketika bisa membeli banyak hal yang dimau, tapi kaya itu ketika kamu bisa memanfaatkan uang itu dengan baik. Kaya itu adalah ketika dia mu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status