Share

SEDEKAP HUTAN PINUS

PART 9.

Dua perempuan bertelanjang kaki berlari secepat angin menembus hutan pinus. Alifia tampak terseret-seret oleh tarikan tangan Raudah yang berlari dengan lincah. Gadis itu terbiasa merambah medan yang lebih terjal di kampungnya yang berbukit-bukit. Sedangkan Alifia tidak terbiasa, apalagi penglihatannya masih belum pulih.

"Sudah hehhhh ... berhenti. Aku kelelahan!" pinta Alifia sambil terengah-engah.

"Ohhhh ya ... Ok. Duduklah di batu ini. Aku akan melihat-lihat mencari tempat yang aman."

Raudah meraih pundak Alifia dan menuntunnya untuk duduk di sebuah batu hitam.

"Ya ... kakiku sangat sakit dan perih!"

Raudah lantas mengamati kaki Alifia yang ternyata penuh bilur-bilur bekas goresan batu dan ranting. Alifia mencoba menenangkannya.

"Sabarlah, Kak. Aku akan mengobatinya. Tapi tolong jangan berisik. Aku masih khawatir kalau-kalau ada seseorang yang mengikuti kita."

Alifia mengangguk terduduk dan menutup mulutnya. I

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status