Share

Harus kah membuka hati?

04:30 Rachel dan Rama sudah berada di dalam mobil dan bersiap-siap untuk pergi. Rachel pun terus bertanya akan kemana namun Rama tetap diam sambil tersenyum.

Karna rasa kantuk yang masih terasa akhirnya Rachel memilih untuk melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda itu. Akhirnya Rachel pun tertidur. 

Rachel pun terbangun karna merasa mobil sudah berhenti, dan saat Rachel mencari keberadaan Rama, ia tidak menemukan Rama di sampingnya, karna panik Rachel pun langsung keluar dan tak lama melihat sosok laki-laki sedang duduk di atas rerumputan yang masih segar. Dengan langkah pelan Rachel pun mendekati sosok itu.

"Rama..." Panggil Rachel pelan

Sosok itupun berbalik dan tersenyum. Rachel pun lega karna ia memang Rama, dengan mantap Rachel mendekati Rama dan ikut duduk disampingnya, dan barulah Rachel sadar kalau sekarang ia sedang berada di atas bukit yang sejuk dan matahari hampir terbit membuat Rachel senang bukan main.

"Kamu kok engga bangunin aku sih?" Tanya Rachel. 

Rama yang mendengar pun langsung menoleh ke arah Rachel dan tersenyum "maaf, abis tadi kamu tidurnya nyenyak banget, aku gatega bangunin kamu" Ujar Rama lembut.

"Mataharinya mau terbit, indah banget!" Ujar Rachel girang.

"Kamu suka?" Tanya Rama.

"Banget! Makasih ya" 

"Ohiya kamu tunggu disini sebentar" 

Rama pun beranjak dari duduknya dan segera ke mobil untuk mengambil gitar yang memang sudah ia siapkan di bagasi mobilnya.

"Ngapain bawa gitar?" Tanya Rachel saat Rama sudah berada di sampingnya membawa gitar.

"Mau nyanyi buat kamu, dengerin ya" 

Rama pun mulai memetik gitarnya sambil terus tersenyum di hadapan Rachel.

I'm only one call away 

I'll be there to save the day 

Superman got nothing on me 

I'm only one call away 

Call me, baby, if you need a friend 

I just wanna give you love 

Cmon cmon cmon 

Reaching out to you, so take a change

No matter where you go, know you're not alone 

I'm only one call away

I'll be there to save the day 

Superman got nothing on me 

I'm only one call away 

Come along with me and don't be scared

I just wanna set you free

Cmon cmon cmon 

You and me can make it up, be wild

For now, we can stay here for a while

Cause you know, i just wanna see you're smile 

No matter where you go, know you're not alone 

I'm only one call away 

I'll be there to save the day 

Superman got nothing on me 

I'm only one call away 

When you're weak i'll be strong 

I'm gonna keep holding on 

Now don't you worry, it won't be long

Darling, if you feel like hope is gone

Just run into my arms 

I'm only one call away 

I'll be there to save the day

Superman got nothing on me 

I'm only one call away

(One call away - Charlie Puth)

Dan setelah Rama selesai bernyanyi Rachel langsung memeluknya, ia terharu melihat Rama yang begitu romantis padahal menurutnya hubungannya dengan Rama belum ada kejelasan yang pasti.

Matahari pun mulai menunjukkan sinarnya saat Rachel dan Rama berpelukan. Di pelukan Rama, senyum Rachel terus mengembang dan setetes air mata pun jatuh karna rasa haru Rachel.

"Suka gak?" Tanya Rama saat ia melepas pelukannya.

"Suka!!" 

Rama melihat setetes air mata yang masih tersisa di pipi putih Rachel, ia pun langsung mengelap air mata dengan ibu jari nya.

"Kamu kenapa nangis hm?" Tanya Rama lembut.

"Gapapa, terharu sekaligus heran" 

"Heran? Kenapa emang?" 

"Ya iya, anak paling bandel, paling bossy, paling di takutin di sekolah bisa se romantis ini" Jawab Rachel sambil tersenyum. Rama yang mendengar perkataan Rachel pun ikut tersenyum dan menggenggam tangan Rachel lembut.

"Aku tuh sebenernya romantis, cuma aku pilih2 lah, romantis aku cuma buat bidadari kaya kamu" Gombal Rama.

"Aihhh gombal nya" Cibir Rachel sambil tersenyum geli.

"Oh iya, aku denger kamu selama ini nolak cewe-cewe ya? Kenapa sih?" Ujar Rachel lagi. 

"aku pasti cerita ke kamu, tapi nanti ya, aku juga males nginget masa itu, aku mau nikmatin kebahagiaan aku sama kamu" Jawab Rama sambil mencium tangan Rachel.

"Iya aku siap kapan aja, uhh gimana ya kalo sampe Shafira tau kamu kayak gini ke aku haha" Ujar Rachel saat tiba-tiba teringat akan Shafira yang terang-terangan meminta nya untuk menjauhi Rama.

Rama yang mendengar nama Shafira itupun langsung menoleh ke arah Rachel.

"Kamu kenal Shafira?" Tanya Rama dengan cepat.

"Engga sih, tapi 3 hari lalu dia nyamperin aku" 

"Kamu diapain sama dia?"

"Engga di apa-apain sih, dia cuma minta aku jauhin kamu, kalo engga aku bakal berurusan sama dia" Jawab Rachel polos.

Seketika rahang Rama pun mengeras dan pandangannya penuh dengan rasa kesal. Rachel yang melihat perubahan Rama itupun langsung mengelus pelan pipi Rama.

"Hey kamu kenapa?" 

"Gak, pokoknya kalo kamu di apa-apain sama dia bilang aku, emang dasar cewe gatau diri" 

"Gatau diri? Dia kenapa emang?" Tanya Rachel penasaran.

Rama pun mengembuskan nafas nya kasar dan mengacak-acak rambutnya.

"Dia....dia suka sama aku dari kelas 10, dia orang yang hampir ngebunuh Sasha" Jelas Rama yang langsung membuat Rachel kaget bukan kepalang.

Membunuh? - Batin Rachel.

"Ceritain ke aku semuanya" Pinta Rachel tegas ke Rama.

"Dulu waktu aku sama dia kelas 11, ada cewe namanya Sasha, dia suka sama aku dan terang-terangan bahkan di depan Shafira. Awalnya yang aku tau Shafira udah ngancem tapi Sasha gak perduli, aku sih engga mikirin mereka, sampe suatu hari aku abis main basket sama temen-temen aku, dan emang sekolah udah sepi banget, dan...." 

Flashback 

"Woi kev udahan dulu gue mau ambil tas ke kelas" Ujar Rama pada kevin yang masih bermain basket dengan Irfan dan ketiga temannya.

Saat Rama ingin ke kelasnya yang berada di ujung, lebih tepatnya di dekat gudang, ia seperti mendengar suara jeritan perempuan. Dengan cepat Rama langsung berlari ke sumber suara yang ternyata berasal dari gudang, iapun langsng membuka pintu gudang dan melihat Sasha yang sedang diikat dan Shafira yang memegang sebuah pisau.

"Fir lo gila hah?" Teriak Rama yang langsung membuat Shafira panik.

"Ra...rama kok...lo bisa disini?" Tanya Shafira dengan gugup.

Sementara Sasha hanya menangis dan meronta-ronta di depan Rama. Dengan cepat Rama pun membuka ikatan Sasha dan menyuruh Sasha untuk keluar. Namun belum sempat Sasha keluar, Shafira sudah menghadang sambil mengacungkan pisau yang ia pegang.

"Awas kalo sampe lo ngomong ke siapapun tentang ini, gue engga segan-segan bunuh lo dengan cara sadis! Dan gua harap lo cepet pindah dari sini, ngerti lo?" Teriak Shafira dengan lantang dan penuh penekanan.

Sasha yang ketakutan pun hanya mengangguk cepat dan berlari keluar gudang. Sementara Rama masih berada di tempatnya, ia pun langsung berjalan mendekati Shafira.

"Lo psikopat! Lo gila!" 

"IYA GUE GILA! LO TAU KENAPA? KARNA LO RAMA! KARNA LO YANG GAPERNAH NERIMA CINTA GUE! LO YANG GAPERNAH ANGGEP GUE ADA! INI KARNA LO RAMA! KARNA LO!" Teriak Shafira sambil menangis di hadapan Rama.

Rama pun langsung menyeringai dan lebih mendekati Shafira, di hapusnya air mata dari pipi Shafira namun ternyata tangan Rama mencengkram kedua pipi Shafira.

"Lo tau kenapa gue selalu anggep lo gaada? Ini salah satunya, lo gila, lo ga waras, lo bikin gue enek setiap liat muka lo, dan satu hal yang harus lo tau, sampe air mata lo jadi darah pun gua gaakan pernah mau pacaran sama cewek kaya lo, dan mulai sekarang lo jauhin gue dan jangan ganggu hidup gue atau kejadian ini bakal gue laporin ke polisi karna gue punya bukti!" Jelas Rama sambil mengangkat Handphone nya yang ternyata ada rekaman omongan Shafira saat mengancam Sasha barusan.

Shafira yang panik dan takut itupun langsung mengangguk lemas. Dan Rama pun langsung pergi meninggalkan Shafira sendiri di gudang.

Flashback off

"jadi gitu" Ucap Rama saat selesai menceritakan semuanya.

Rachel yang mendengar semua langsung kepikiran. Apa Shafira bakal lakuin yang lebih? Sasha yang engga di respon sama Rama aja hampir dibunuh, apalagi dia tau aku sama Rama pacaran - Batin Rachel 

"Tapi kamu gausah takut, aku bakal terus ada di samping kamu, kecuali...."  

"Kecuali apa?" 

"Kecuali kamu lagi pipis" Jawab Rama enteng yang membuat Rachel sebal dan memukuli tangan Rama.

"Kamu mah malah bercanda!" Omel Rachel.

"Abisnya kamu tegang banget" 

"Huft iya iya, abis ini kita kemana?" Tanya Rachel.

"Pulang, tapi nanti sore kamu aku jemput lagi" 

"Kemana?"

"Ada dehh"

"Bodoah!" 

CUP! 

Rama pun mencium pipi Rachel dan langsung menarik tangan Rachel untuk berdiri. Dan mereka pun langsung masuk ke mobil untuk pulang.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status