Malam itu, setelah berjam-jam terjaga, Lara akhirnya terlelap dengan pikiran penuh kekhawatiran. Keesokan paginya, dia terbangun dengan tekad baru. Dia tahu bahwa menemukan kebenaran adalah satu-satunya cara untuk melindungi keluarganya dan mungkin menemukan kedamaian bagi dirinya sendiri.
Sepulang sekolah, Lara dan Maya kembali ke rumah Lara untuk berdiskusi lebih lanjut tentang langkah berikutnya. "Kita harus mencari tahu lebih banyak tentang Riko dan bagaimana dia terlibat dengan ayahmu," kata Maya, membuka laptopnya. "Iya, tapi di mana kita mulai? Ini bukan sesuatu yang bisa kita temukan di G****e," jawab Lara, merasa putus asa. "Tunggu sebentar. Bagaimana kalau kita mulai dari artikel lama atau berita tentang kejadian kriminal di masa lalu? Mungkin ada petunjuk tentang Riko di sana," saran Maya. Lara mengangguk setuju. Mereka mulai mencari artikel lama tentang kejahatan di Jakarta pada tahun 90-an, terutama yang terkait dengan nama Fajar atau keluarga mafia lainnya. Setelah beberapa jam mencari, mereka menemukan beberapa artikel yang menyebut nama ayah Lara. "Ini dia, Lara. Ada beberapa artikel tentang serangkaian kejadian kriminal di tahun 90-an. Banyak yang menyebut nama Fajar dan kelompoknya," kata Maya sambil membaca artikel di layar. "Apakah ada yang menyebut Riko?" tanya Lara. "Sebentar, aku lihat lagi... Iya, ada. Riko disebut sebagai salah satu anggota penting dalam kelompok mafia itu, dan dia dikenal sangat kejam," jawab Maya, suaranya semakin tegang. Lara merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. "Kita harus lebih berhati-hati. Arman bilang Riko sangat berbahaya." Malam itu, mereka menceritakan hasil pencarian mereka kepada Ratna dan Arman. Ratna tampak semakin cemas, sementara Arman berpikir keras. "Riko tidak akan berhenti sampai dia mendapatkan apa yang dia inginkan. Kita harus mencari cara untuk melindungi kalian dan mencari tahu lebih banyak tentang rencananya," kata Arman. "Kita bisa mulai dengan mencari orang-orang yang dulu bekerja dengan Ayah. Mungkin mereka tahu lebih banyak tentang Riko dan bisa membantu kita," usul Lara. Arman mengangguk. "Itu ide yang bagus. Aku masih punya beberapa kontak lama. Kita bisa mencoba menghubungi mereka." Selama beberapa hari berikutnya, Lara, Maya, dan Arman bertemu dengan beberapa orang yang dulu bekerja dengan ayah Lara. Mereka mendapatkan beberapa petunjuk tentang Riko dan kelompoknya. Namun, semakin banyak mereka tahu, semakin jelas bahwa bahaya semakin dekat. Suatu sore, ketika Lara dan Maya sedang berbicara di kafe dekat rumah, telepon Lara berdering. Itu adalah nomor yang tidak dikenal. "Lara, ini aku, Riko," suara di telepon terdengar dingin dan mengancam. "Kamu pikir kamu bisa sembunyi dariku? Aku tahu setiap langkahmu." Lara merasakan bulu kuduknya berdiri. "Apa yang kamu inginkan dari kami?" "Ayahmu berutang banyak padaku, dan aku akan memastikan utang itu dibayar. Jika kamu terus mencari, aku akan membuatmu menyesal," kata Riko sebelum menutup telepon. Maya melihat wajah Lara yang pucat. "Siapa itu?" "Riko. Dia tahu kita mencari. Kita harus lebih berhati-hati," jawab Lara, suaranya gemetar. Ketika mereka kembali ke rumah, mereka menceritakan semuanya kepada Ratna dan Arman. Wajah Ratna penuh kekhawatiran. "Kita tidak bisa terus seperti ini. Kita harus melawan balik," kata Lara dengan tegas. Arman mengangguk. "Kamu benar. Kita tidak bisa hanya bersembunyi. Kita harus menghadapi Riko dan memastikan dia tidak bisa menyakiti kalian lagi." Mereka mulai merencanakan langkah berikutnya. Arman menggunakan kontak-kontaknya untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut tentang Riko dan rencananya. Lara dan Maya membantu dengan mencari data dan bukti yang bisa digunakan untuk melawan Riko. Hari-hari berlalu dengan penuh ketegangan. Setiap langkah mereka diiringi rasa takut, tetapi juga semangat untuk menemukan kebenaran dan melindungi keluarga mereka. Mereka tahu bahwa waktu semakin mendesak, dan mereka harus bertindak cepat. Satu malam, saat sedang mengumpulkan bukti di laptopnya, Lara menemukan sesuatu yang mengejutkan. "Maya, lihat ini. Aku menemukan catatan transaksi lama yang melibatkan Riko dan... orang dalam di kepolisian." Maya mendekat dan membaca layar laptop dengan saksama. "Ini bisa jadi bukti yang kita butuhkan. Tapi kita harus berhati-hati. Jika ini benar, berarti kita tidak hanya melawan Riko, tapi juga orang-orang berpengaruh lainnya." Dengan informasi baru ini, mereka tahu bahwa pertarungan mereka belum selesai. Mereka harus menghadapi kekuatan yang lebih besar dari yang mereka bayangkan, tetapi dengan tekad dan keberanian, Lara yakin mereka bisa mengungkap kebenaran dan melindungi orang-orang yang mereka cintai. Apa langkah selanjutnya yang akan diambil Lara dan kawan-kawannya? Bagaimana mereka akan menghadapi Riko dan jaringan kekuasaan yang terlibat? Jawaban-jawaban ini menanti di bab-bab berikutnya.Setelah operasi besar yang berhasil, suasana di markas lebih ringan dari sebelumnya. Lara dan timnya merasakan lega yang dalam, mengetahui bahwa mereka telah menghancurkan jaringan kriminal terbesar yang pernah mereka hadapi. Namun, tugas mereka sebagai penjaga kota belum selesai. Suatu pagi, saat Lara sedang menyusun laporan di kantornya, Arman masuk dengan senyum lebar di wajahnya."Lara, kamu harus melihat ini," kata Arman sambil menyerahkan sebuah amplop.Lara membuka amplop itu dan menemukan surat penghargaan dari pemerintah atas keberhasilan tim mereka. "Penghargaan ini adalah untuk seluruh tim. Tanpa kalian semua, ini tidak mungkin terjadi," kata Lara dengan mata berbinar.Maya yang baru masuk mendengar percakapan itu dan tersenyum lebar. "Kita layak mendapatkannya. Kita sudah melalui banyak hal bersama."Beberapa hari kemudian, diadakan upacara penghargaan di balai kota. Tim Lara berdiri di atas panggung, menerima medali dan pujian dari para pejabat dan masyarakat. Elena juga
Setelah operasi global yang sukses, suasana di markas lebih tenang. Namun, Lara dan timnya tahu bahwa ketenangan ini mungkin hanya sementara. Meskipun mereka berhasil memukul mundur 'The Serpents', ancaman yang lebih besar bisa saja muncul kapan saja.Suatu pagi, saat Lara sedang menikmati secangkir kopi di ruang tamu markas, Arman mendekatinya dengan ekspresi serius.“Lara, aku baru saja mendapat telepon dari Elena. Dia bilang ada sesuatu yang kita harus lihat,” kata Arman sambil menyerahkan ponsel kepadanya.Lara melihat pesan di layar ponsel. “Ada koordinat yang dikirimkan Elena. Dia menyebutkan bahwa ini adalah lokasi penyimpanan data rahasia dari 'The Serpents'. Kita harus pergi ke sana segera.”Lara, Arman, dan Maya bergegas menuju lokasi yang diberikan Elena. Koordinat itu membawa mereka ke sebuah gudang tua di pinggiran kota. Gudang itu tampak sepi dan terbengkalai, tetapi mereka tahu bahwa penampilan bisa menipu.“Berhati-hatilah. Kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi di
Setelah penangkapan 'The Oracle', ketegangan di kota mulai mereda. Lara dan timnya mendapat pengakuan atas kerja keras dan dedikasi mereka dalam membongkar jaringan kriminal yang telah mengancam kedamaian kota. Namun, meskipun ancaman besar telah diatasi, pekerjaan mereka belum selesai.Suatu pagi, saat sinar matahari menyinari markas, Lara menerima pesan dari seseorang yang tidak terduga – seorang detektif internasional bernama Elena Rodriguez. Pesan itu berisi permintaan pertemuan mendesak.“Kenapa detektif internasional ingin bertemu dengan kita?” tanya Arman, membaca pesan di atas bahu Lara.“Aku tidak tahu, tapi sepertinya ini penting,” jawab Lara. “Mari kita temui dia dan cari tahu.”Di sebuah kafe kecil di pusat kota, Lara dan Arman bertemu dengan Elena, seorang wanita dengan penampilan tegas dan mata tajam. Dia segera membuka pembicaraan.“Lara, Arman, saya sudah mendengar banyak tentang kalian dan apa yang telah kalian capai. Pekerjaan kalian luar biasa,” kata Elena sambil me
Setelah keberhasilan besar mereka, Lara dan timnya menikmati momen damai yang jarang terjadi. Namun, Lara merasa bahwa masih ada sesuatu yang belum terselesaikan. Dia sering terjaga di malam hari, memikirkan fragmen informasi yang belum sepenuhnya terungkap.Suatu pagi, saat matahari baru saja terbit, Arman menemukan Lara duduk di balkon markas, memandangi kota yang perlahan terbangun.“Kamu tidak bisa tidur lagi?” tanya Arman sambil membawa dua cangkir kopi.Lara menghela napas dan menerima kopi dari Arman. “Aku merasa ada sesuatu yang terlewat. Semua ini terasa terlalu mudah. Viktor dan Alexei memang ancaman besar, tapi aku merasa mereka masih menyembunyikan sesuatu.”Arman menatap Lara dengan penuh perhatian. “Kamu merasa ada orang lain di balik semua ini?”Lara mengangguk. “Ya, dan kita harus mencari tahu siapa.”Di markas, Lara memutuskan untuk membuka kembali semua file dan data yang mereka kumpulkan selama ini. Maya dan Arman membantunya, meneliti setiap detail dengan cermat.“
Setelah berhasil menangkap Viktor Ivanov dan mengumpulkan cukup bukti untuk menghubungkannya dengan ‘The Serpents’, Lara dan timnya merasa sedikit lega. Namun, mereka tahu bahwa ini bukan akhir dari perjalanan mereka. Ada lebih banyak hal yang harus diungkap dan musuh-musuh yang harus dihadapi.Di markas, Lara dan Arman sedang memeriksa data yang mereka dapatkan dari komputer Viktor. Maya bergabung dengan mereka, membawa laporan hasil analisisnya.“Data ini menunjukkan bahwa Viktor bukanlah satu-satunya pemain besar di sini,” kata Maya. “Ada beberapa nama lain yang terkait dengan operasi ‘The Serpents’. Mereka semua adalah orang berpengaruh dengan sumber daya yang sangat besar.”Arman menyipitkan matanya sambil melihat layar. “Jadi, kita hanya menyingkirkan salah satu kepala dari banyak kepala. Kita perlu mengincar semua pemimpin ini untuk benar-benar menghentikan mereka.”Lara mengangguk setuju. “Kita harus menyusun rencana yang lebih besar. Kita perlu mengidentifikasi semua target d
Beberapa hari setelah operasi sukses melumpuhkan markas utama ‘The Serpents’, markas Lara dan timnya kembali ke rutinitas biasa. Namun, Lara tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa sesuatu yang besar masih mengintai di luar sana. Pagi itu, Lara menemukan Arman sedang membaca laporan di ruang briefing. “Ada yang baru?” tanya Lara sambil duduk di sebelah Arman.Arman menggeleng. “Tidak banyak. Hanya laporan rutin. Tapi ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu, kan?”Lara menatap layar dengan mata penuh tekad. “Aku merasa kita hanya menggaruk permukaan. ‘The Serpents’ terlalu terorganisir untuk sebuah kelompok yang baru saja muncul. Mereka pasti memiliki dukungan besar dari belakang.”Arman mengangguk setuju. “Mungkin kita harus menggali lebih dalam. Cari tahu siapa yang benar-benar menarik tali di balik layar.”Di malam harinya, Lara dan Arman duduk di ruang kerja mereka, menganalisis data dari operasi sebelumnya. Mereka memutuskan untuk fokus pada jejak keuangan dan komunikasi dari para