Share

Kisah Awal Kasih

Sekalipun lorong rumah sakit siang hari itu cukup ramai, aku merasa seorang diri berjuang dengan keadaan baru yang tak nyaman.

Dengan tertatih aku mencoba membiasakan diri melangkah bersama tongkat penyangga sebagai pengganti kaki kiriku yang tengah cedera akibat terjatuh di sekolah tempatku mengajar. Ternyata hal tersebut tak semudah kelihatannya. Namun aku harus secepatnya terbiasa dengan alat bantu tersebut agar dapat kembali bekerja secepatnya.

Langkah yang tersendat dengan ritme tak beraturan membuatku kehilangan keseimbangan. Aku melangkah terhuyung-huyung dan berjuang mengembalikan kembali keseimbanganku. Dengan cepat aku menyadari telah gagal meraihnya.

Aku jatuh di lorong bangsal dengan menubruk seorang pria yang berketepatan tengah melintas menuju lift. Tanpa tercegah aku dan juga pria berpakaian necis tersebut ambruk bersama ke lantai.

Rasa sakit pada kaki yang cedera kembali menyambutku hingga-hingga membuatku meringis. Dan tanpa kusadari air mata pun turut mengalir ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status