Share

Tiga Belas

Berbicara soal Galih, aku bukan menyanjungnya. Tapi kegigihannya memang harus aku akui. Dia lelah setelah operasi tadi yang entah berjalan berapa lama, belum lagi kemacetan di Jakarta yang kadang sulit dihindari. Dan Ia masih memaksakan diri buat menemuiku.

Sayangnya, kegigihannya belum memberi efek di hatiku. Sekadar kagum sama kegigihannya, dan belum mencapai rasa cinta.

“Awas lo gak usah modus sama nyokap bokap gue. Kalo modus, tinggal milih pipi kanan atau kiri yang mau gue tonjok,” ancamku mengacungkan kepalan tangan ke arah wajahnya.

“Tanpa gue modus mereka udah kasih gue lampu ijo, Rain.” Galih ter

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status