Share

PART 7

Ada dua hal yang ada di dunia ini

Yang pertama yang boleh kamu ketahui

Dan yang kedua yang tidak boleh kamu ketahui

~~~

Tidak terasa hari begitu cepat berlalu. Sebentar lagi anak kelas 12 akan melaksanakan ujian nasional dan dilanjutkan anak kelas 9, itu artinya masa-masa SMP Queen akan segera berakhir dan digantikan dengan masa SMA yang katanya disebut masa yang paling indah.

Hari ini hari kamis, guru guru sedang rapat, jadi Queen dan sahabat sahabatnya memutuskan untuk melihat anak cowok yang sedang bermain basket di lapangan basket. Mereka duduk di pojok tribun yang dekat dengan pohon agar bisa sedikit berteduh.

Acha menyiapkan satu botol air mineral dingin yang akan ia berikan pada Regal nantinya. Hubungan mereka semakin dekat saja, itu karena permainan TOD hari itu, Acha sangat menyukai permainan itu.

Queen juga menyiapkan satu botol air mineral dingin untuk Bara dan juga roti, ia hanya ingin membalas semua kebaikan Bara padanya.

Saat anak basket beristirahat, Acha dan Queen langsung beranjak dari duduknya menuju Regal dan Bara.

"Bara," panggil Queen dan yang di panggil langsung memandang Queen.

"Ini buat lo, sebagai ucapan trimakasih gue karna lo udah banyak banget bantu gue, lo udah selamatin gue dari Siska dan dia jadi di keluarkan dari sekolah. Tapi Bara, kayaknya ini ga cukup untuk balas semua kebaikan lo sama gue, jadi besok setiap hari gue akan kasih lo makanan aja yaa." Queen tersenyum, ia menyodorkan botol juga roti itu pada Bara. Bara menerimanya dan langsung memakan juga meminumnya. Queen tersenyum senang, Bara mau menerima pemberiannya.

"Kenapa gue ga bisa suka sama orang sebaik lo yaa Bara." Tanpa sadar, kalimat itu keluar dari mulut Queen.

Bara terbatuk lalu ia memandang Queen. "Apa lo bilang?"

Queen tersadar dari lamunannya. "Hmm kenapa Bara? Gue bilang apa emang?" Queen berbalik bertanya, Bara menggeleng, sebenarnya ia mendengar ucapan Queen barusan, ia hanya ingin memastikan saja.

"Yaudah gue duluan." Bara memangguk dan Queen melangkahkan kakinya kembali menuju sahabat sahabatnya lalu kembali duduk.

Tasya menghadapkan badannya ke Queen. "Queen, nanti kami tidur rumah lo yaa, mumpung besok liburnya sampe minggu," ucapnya yang membuat Queen menyerit kebingungan.

Kenapa libur? pikirnya.

Tasya yang mengerti pemikiran Queen langsung memberi tahunya. "Masa lo ga tau sih Queena, jum'at sama sabtu guru-guru mau rapat buat persiapan UN 2 minggu lagi loh." Queen membulatkan mulutnya ber oh ria mendengar ucapan Tasya.

"Poto dulu doong, dah lama ga poto kita nih," ujar Stella, ia mengeluarkan benda pipih berlogo apel di gigit itu dan menekan kamera. Mereka semua berselfie ria di tengah lapangan dan juga menyuruh salah satu orang yang ada di lapangan untuk memoto mereka berempat di tangah jalan.

"Post di I* doong," ucap Acha dan Stella yang sudah mengerti langsung mengirim foto itu di grup mereka. Mereka berempat tanpa terkecuali sama-sama mempost foto kebersamaan mereka di akun masing-masing.

"Captnya samaan doong," kata Stella.

"Mereka membuatku selalu tersenyum dan bahagia lewat berbagai cara yang berbeda." Tasya menyaut.

"Boleh," ucap Queen dan mereka langsung memasang caption yang sama di I* masing masing.

"Nanti pulangnya sama Stella aja yaaa. Biar gak rempong supir jemput jemput kita ntar," ucap Acha dan langsung di angguki sahabat sahabatnya.

-SALQUEEN-

Sesampainya di rumah Queen, mereka langsung membaringkan badan mereka di kasur king sizenya Queen tanpa membuka kaus kaki juga seragam mereka dahulu.

Queen memutar bola matanya malas melihat kelakuan sahabatnya yang sangat mageran itu. "Mandi dulu dong, terus pake baju cauple hitam terus kita poto deh, gimana?" tanyanya sambil meletak tas di sofa dan membuka kaus kakinya.

Acha bangkit dari tidurnya. "Gue mandi duluan." Ia langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk menyegarkan badannya.

Setelah semua selesai mandi, mereka kembali berbaring di kasur Queen dengan baju yang sudah kembar, berwarna hitam.

"Gofood yok, kangen makan ketoprak gue," ucap Tasya sambil membuka aplikasi gojeknya.

"Iya yok. Tapi nanti dong, sekarang mah belum buka." Stella menyaut tanpa memandang Tasya.

"Iya itu maksud gue Stella," kata Tasya dengan muka kesalnya memandang Stella.

"Poto kuy," ajak Queen yang sudah membuka kamera HPnya. Ia meletakkan HPnya di meja belajar dan memasang timer lalu foto bersama teman temannya.

"Poto kaya telletubies lagi yu, kita kan ada jaketnya," ucap Queen mengeluarkan jaket telletubies dan memaksa teman-temannya memakai jaket itu, mereka hanya mengikuti saja tanpa berniat melolak. Lalu mereka berfoto di kaca dengan jaket itu.

Setelah lelah berfoto, Queen memilah foto yang menurutnya bagus lalu baru ia mengirimkannya di grup karena mereka sudah memintanya, tidak lupa mempost juga membuat instastory.

-SALQUEEN-

Posisi matahari telah berganti dengan bulan, langit yang cerah sudah berganti dengan langit gelap, sore telah berganti dengan malam.

Setelah gofood mereka datang, mereka membagikan satu orang satu bungkus termasuk pembantu Queen dan langsung memakannya, di kamar Queen.

Queen membuka aplikasi instagramnya dan melihat viewers SGnya. Matanya menangkap satu nama yang tidak asing lagi baginya, tetapi orang tersebut tidak memfollownya.

@reyvanogalaxyca

Deg

Mulutnya berhenti mengunyah, badannya melemas membuat sendok yang ia pegang terjatuh ke lantai, HPnya jatuh ke lipatan kakinya, matanya menapat lurus ke depan. Tanpa di minta, air mata mengalir di pipi mulusnya.

Stella, aAcha juga Tasya bingung melihat perubahan raut Queen. Stella memegang pundak Queen. "Queen, lo kenapa?" tanyanya, tidak ada jawaban dari Queen.

"Queen, kenapa Queen? Cerita sama kita," sambung Tasya, ia langsung bergeser lebih dekat dengan Queen dan langsung mengusap punggung Queen untuk menenangkannya.

"Dia lihat SG gue," ucap Queen masih dengan posisi yang sama.

Mereka menyerit kebingungan. “Dia siapa?" tanya Acha, ia juga maju lebih dekat dengan Queen.

"Rey," jawab Queen, ia menghapus air matanya dengan punggung tangannya.

"Rey siapa? Kok kita ga tau?" tanya Tasya penasaran dengan orang yang bernama Rey itu, begitu juga dengan yang lain.

Queen memandang sahabat sahabatnya satu persatu. Ia menarik panjang nafasnya dan mulai bercerita. “Rey itu Galaxy.”

Hari ini guru kelas B1 TK cakrawala sedang membagi kelompok untuk murid muridnya yang akan mewarnai berkelompok. Queen kecil dipasangkan dengan Naya.

Saat semua sudah di pasangkan, seorang anak laki laki memprotes gurunya karena partnernya tidak sesuai dengan yang ia mau.

"Buk Ita, gak mau sama dia. aAku maunya sama Salqueen loh buk. Sal, kita berdua yook," Ucapnya berjalan ke arah Ibuk itu lalu melambaikan tangannya ke arah Queen kecil.

Ibuk yang di panggil Buk Ita itu menunduk, lalu mengusap rambut anak itu lembut. "Gak boleh gitu Galaxy, kamu harus bisa bekerja sama dengan kelompok yang sudah Ibuk bagikan. Jangan kelahi, kalian harus kerja sama," ucap Bu Ita. Anak itu adalah Galaxy. Galaxy cemberut dengan memajukan bibirnya ke depan.

"Udah, kalian mulai mewarnai yaa," lanjut bu Ita dan Galaxy berjalan ke tempatnya kembali dengan muka yang masih di tekuk.

Galaxy melanjutkan mewarnai tanpa bekerja sama dengan partnernya, ia mewarnai gambar itu sendiri dan Bu Ita hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan Galaxy.

Bel pulang telah berbunyi, dan kelas B1 sudah diperbolehkan pulang karena telah selesai makan.

Queen kecil dan teman temannya sedang bermain kejar-kejaran sambil menunggu jemputannya. "Ayo sini kerjar akuu, wleek." Itu suara Naya, ia menjulurkan lidah ke arah Queen karena dari tadi Queen mengejarnya tapi ia tak kunjung Queen dapatkan.

Queen terduduk di atas rumput, nafasnya sudah tidak teratur. "Ternyata ngejar Naya susah juga yaa," ucapnya ngos ngosan.

Seseorang menepuk pundak Queen kecil yang membuat Queen kaget dan langsung memandang orang itu. "Aku mau main, biar aku aja yang jadi," pinta Galaxy, ia menjulurkan tangannya untuk membantu Queen berdiri.

"Kamu udah pegang aku, artinya aku yang jadi sekarang," lanjutnya. Anak-anak yang lain berlarian menghindari Galaxy, begitu juga Queen. Tapi bukannya mengejar yang terdekat, Galaxy malah mengejar Queen yang jaraknya sudah lumayan jauh dengannya.

Sudah 5 menit Galaxy terus berlarian mengejar Queen hingga Queen terjatuh sebab tersandung jalan semen yang berada di depannya. Karena ia tetap berusaha menghindari kejaran Galaxy, jadi dia tidak melihat ada jalan yang lebih tinggi letaknya daripada tanah biasa.

"Aduuh sakit... hiks... Galaxy jahat, hiks... kamu masa hiks... kejar aku terus hiks... yang lain kan hiks... banyaak hiks... kenapa harus aku siiih hiks...." Queen sudah menangis segukan di atas semen, lututnya luka akibat gesekan semen itu.

Galaxy menghampiri Queen dengan muka yang merasa bersalah. "Maaf Sal, tapi kan bukan aku yang buat kamu jatuh, tapi jalan ini. Biar aku pukul dia," ucap Galaxy ingin berkanjak dari tempatnya tapi dicekal oleh Queen.

"Gak usah Gak, kamu gak pande silat loh. Panggilkan Bu Ita aja, darahnya banyak ini Gal," tolak Queen dengan menunjuk darah di lututnya. Galaxy mengangguk, dengan cepat ia berlari memanggil Bu Ita.

Bu Ita menghampiri Queen dan mengobati luka di lutut Queen dengan mendengar cerita yang keluar dari mulut Queen. Dan Galaxy yang terus menghembus hembus luka kaki Queen agar sedikit dingin.

"Udah siap. Besok mainnya hati hati lagi yaa," ucap Bu Ita lalu Queen mengangguk. Tangisannya sudah berhenti dari tadi.

"Sal, maaf, aku ga sengaja, aku minta maaf, tapi bukan aku yang salah. Aku cuma mau ngejar kamu aja," lirih Galaxy, ia menyatukan tanggannya seperti orang yang sedang minta maaf. Queen tersenyum, ia memegang kedua tangan Galaxy itu dan menurunkannya.

"Bukan kamu kok yang salah, aku yang ga lihat lihat jalan," ucapnya.

"Eh Queen, itu Papa kamu udah datang," kata Bu Ita menunjuk Braka yang berjalan ke arah mereka.

Braka tersenyum pada Bu Ita begitu juga sebaliknya. Braka melihat lutut Queen yang diperban dan Buk Ita yang mengerti langsung menceritakan kejadian yang Queen ceritakan padanya tadi.

Braka berjongkok lalu mengelus lembut rambut Queen. "Besok mainnya hati-hati lagi yaa." Ia lalu mengusap rambut Galaxy yang terduduk di semen samping Queen. Galaxy dan Queen mengangguk.

"Ini pa, tadi semennya ngalangin langkah Queen, jadinya Queen jatuh deh, nanti aku pukulin dia biar kapok, berani beraninya buat Queen jatuh. Tapi aku belum pande silat," ucap Galaxy antusias, Braka yang mendengar itu tersenyum lalu mencubit hidung Galaxy gemas.

"Lucu banget sih anak Saga ini," ucap Braka. Braka dan Papa Galaxy yang bernama Saga itu sudah bersahabat sejak dulu, dan Hana juga Alika—bunda Galaxy— juga sudah bersahabat sejak mereka berkenalan.

Queen memanggil Saga dan Alika sama dengan panggilan Galaxy pada mereka, yaitu Ayah Bunda. Dan Galaxy memanggil Braka dan Hana sama dengan panggilan Queen pada mereka, yaitu Papa Mama.

Queen sudah menganggap Saga dan Alika seperti orang tuanya sendiri. Karena Galaxy selalu mengajak Queen untuk main di rumahnya, dan Alika juga Saga sangat senang jika Queen berkunjung ke rumah mereka jadi mereka menjadi sangat akrab dan sering berbagi cerita.

Queen juga sering kesepian di rumahnya karena ia sendiri, makanya ia memutuskan untuk main di rumah Galaxy, karena Galaxy memiliki adik yang umurnya 1 tahun di bawah mereka.

"Ia dong om, Galaxy gitu loh, ganteng, pintar, lucu, baik, dan tidak sombong juga rajin menabung," kata Galaxy tersenyum senang membuat mereka tertawa.

"Itu yang selalu kamu bilang sama orang yaa Gal. kalau orang nanya nama kamu siapa apa jawabannyaaaa?" tanya Braka lalu kembali mangacak rambut Galaxy.

"Nama aku Reyvano Galaxyca Aldebaran, panggilannya Galaxy gitu loh, ganteng, pintar, lucu, baik, dan tidak sombong juga rajin menabung," jawab Galaxy, ia memamerkan gigi putihnya.

"Siapa yang ajariiin?" tanya Braka lagi.

"Bunda Alika yang cantiiik," jawab Galaxy kembali antusias. Mereka tertawa mendengar ucapan lugu dari Galaxy.

"Yaudah Galaxy, Papa pulang dulu yaa. Ayo Queen. Galaxy, kamu mau ikut?" tanya Braka.

"Ga usah Pa, paling bentar lagi aku di jemput Ayah," tolak Galaxy dan Braka mengangguk. Ia membantu Queen untuk berdiri, lalu menggendongnya.

"Galaxy, Papa duluan yaa, kirim salam sama Ayah," pamit Braka lalu berjalan menjauhi Galaxy, Galaxy hanya mengangguk mengiyakan.

"Dada Sal, maaf yaa, nanti kalau udah pande silat deh aku hancurin tu semennya, tapi sekarang aku belum pande silat," ujar Galaxy berteriak seraya melambaikan tangannya ke arah Queen. Queen yang berada di gendongan Braka mambalas melambaikan tangan sambil tersenyum.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status