Share

Buah Kesabaran

    “Bersyukur karena sekarang kau sudah bisa duduk dibandingkan dengan berbaring di tempat tidur,” lanjut kakek Wang Yi mengetuk kesadaran Zhang Yuan tentang perkembangan kesehatannya yang sudah lebih baik dari sebelumnya.

    “Kakek, lenganmu berdarah. Apa yang terjadi?”

    Wang Yi tertawa kecil mengatakan kalau itu hanya noda darah dari hewan yang dia buruh. Dengan alasan itu, dia cepat keluar dan menggantikan kembali kain perban yang membungkus di lengan lalu mengoleskan ramuan obat ke luka yang menggores seperti cakaran hewan buas.

    Mencari ramuan obat untuk Zhang Yuan bukanlah muda, kadang dia harus menuruni tebing dan berhadapan dengan hewan buas di dalam hutan hanya untuk mencari salah satu resep dari ramuan obat itu.

    Setiap harinya, saat membuka mata, Zhang Yuan selalu mengingat sudah berapa lama dia dirawat dan sampai kapan lagi dia harus b

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status