Sejak saat itu nama Zhang Yuan sebagai panglima perang Yang Guang terkenal di seluruh kerajaan. Keberanian dan kehebatannya dalam berperang membawa dia begitu cepat naik ke puncak lebih tinggi. Namun bagi Zhang Yuan semua yang dia dapatkan tidak sempurna karena nama baik keluarga belum dibersihkan, dan juga baju zirah sang ayah masih menggantung di luar sana.
***
Hari ini adalah perayaan festival Duanwu, kaisar telah memerintahkan penasihat kerajaan Dong Shuo untuk merayakan secara besar-besaran di jalur perdagangan kelautan. Dia meminta agar semua rakyat bisa ikut berpartisipasi dalam pengadaan lomba perahu naga. Hal ini juga bisa membangun keserasian dirinya sebagai penguasa kerajaan dan semua rakyatnya.
Selain itu kaisar Qin Huang juga turut hadir dan turun langsung untuk meresmikan perayaan tersebut. Hal ini dia lakukan agar bisa berinteraksi dengan para rakyat meski faktanya ada Batasan yang tak boleh
“Lain kali aku tidak akan membawamu, Liu Bai.” Zhang Yuan melepaskan telapak tangannya yang membumkam di mulut Liu Bai lalu membuka pelan pintu kamar untuk melihat ke arah mana Dong Shuo pergi. “Apa itu penasihat Dong Shuo? Sedang apa dia di sini?” “Kau tunggu di sini, aku akan ke sana.” Zhang Yuan menutup kembali pintu kamar dan membiarkan Liu Bai di dalam kamar itu sendirian. Zhang Yuan mengikuti Dong Shuo dari belakang secara diam-diam hingga akhirnya mereka masuk ke dalam ruang kamar dan meninggalkan dua orang pengawal di depan pintu. Rencana Zhang Yuan untuk mendengar pembicaraan gagal. Dia kembali menemui Liu Bai dan segera keluar dari dalam penginapan menuju ke area sekitar kapal perdagangan. Dengan menggunakan kain penutup wajah Zhang Yuan dan Liu Bai berhasil masuk ke dalam kapal perdagangan. Mereka mengendap-ngendap dan b
Mata Zhang Yuan melotot mendengar nama aslinya diucapkan. Dia menoleh pelan dan memaku saat melihat senyuman sarkas di wajah Jing Lei. Ini jelas adalah suatu ancaman baginya untuk membiarkan Jing Lei hidup. Tidak disangka ancamannya malah mendapatkan balasan yang sangat besar. “Ada apa, Zhang Yuan? Kenapa kau terdiam?” “Apa yang kau bicarakan jenderal Jing Lei?” “Berhentilah berpura-pura. Kau pikir aku tidak tahu siapa sebenarnya dirimu?” “Jika kaisar tahu kalau kau sebenarnya masih hidup, maka kau tidak akan selamat Zhang Yuan. Seharusnya kau berterima kasih padaku karena mau menutup mulut agar tidak memberitahukan identasmu yang sebenarnya!” Rahang Zhang Yuan mengeras menahan geram, memikirkan kalau selama ini Jing Lei sudah merencanakan dan memilih waktu yang tepat agar
Dong Shuo terdiam sambil memperhatikan dengan baik apakah Zhang Yuan benar-benar mabuk atau hanya berpura-pura, tapi begitu wajah Zhang Yuan semakin mendekat dengan mulut yang dimajukan paksa, Dong Shuo memundurkan tubuhnya. “Tu-tuan penasihat, maaf, panglima Yang Guang mabuk berat,” sambung Liu Bai menarik tangan Zhang Yuan untuk menjauh dari Dong Shuo. Mereka berdua akhirnya bisa lolos dalam kecurigaan Dong Shuo dan kembali ke dalam kamar dengan napas yang terengah-engah seperti baru habis berlari. Belum saja menstabilkan pernapasannya, Liu Bai telah menanyakan pertanyaan yang membuat pikirannya kembali bingung atas tindakan Jing Lei yang meloloskan dia begitu saja. “Lain kali kita harus lebih berhati-hati,” ucap Zhang Yuan mengalihkan pembicaraannya dengan meneguk segelas teh. “Bagaimana kalau masalah ini kita laporkan saja
Semua barang yang masuk dicatat dalam pembukuan dan dihitung banyaknya logam yang ada dalam peti. Ini adalah satu-satunya bukti yang bisa dia gunakan untuk diserahkan pada kaisar tentang penggelapan logam. Malam hari adalah waktu yang tepat untuk masuk ke dalam sana dan mengambil pembukuan yang mencatat semua kejahatan mereka. Begitu mendapatkan kesempatan di saat semua orang yang menjaga tertidur, Zhang Yuan mendekati dua orang yang berjaga dari arah lain dan memukul tengkuk leher mereka hingga tak sadarkan diri. Dia masuk ke dalam gua dengan berhati-hati agar tidak diketahui oleh orang lain. Di sana bukan hanya menjadi tempat penyimpanan logam, tapi telah menjadi pabrik untuk mendaur ulang logam dan mencetaknya seperti bata kecil dengan simbol kotak di bagian belakang. Semua alat pendaur ulang, mulai dari tungku pembakaran dan wadah pencetak lengkap berada di dalam sana. Ini sudah sepe
“Jenderal Jing Lei yang memerintahkan kami.” Mendengar hal itu Zhang Yuan menarik pedangnya dan mengeluarkan buku catatan di balik pakaiannya, “yang mulia, aku memiliki bukti lain.” Sementara kaisar membaca semua catatan di buku tersebut, Zhang Yuan menceritakan kalau beberapa hari yang lalu dia telah mengawasi pergerakan Dong Shuo dan Jing Lei. Mereka berdua melakukan transaksi secara diam-diam dengan pedagang Barat tepat setelah festival berakhir. “Panggilkan penasihat dan jenderal Jing Lei sekarang juga!” pinta kaisar Qin Huang membanting kasar buku yang dia pegang ke atas meja. Zhang Yuan kembali melanjutkan kalau semua hal itu berhubungan dengan pemimpin di wilayah Kanguan. Dia melihat sendiri kalau pengiriman hasil logam sengaja dipisahkan untuk markas rahasia dan untuk hasil yang akan dikirimkan ke istana.
Bukannya mendapatkan pujian karena sudah membongkar kejahatan, tapi justru dihukum dan dimasukan bersama dengan Jing Lei. Zhang Yuan sendiri tak habis pikir dengan pemikiran kaisar dan rencana licik Dong Shuo. Bagaimana bisa dia berhasil lolos padahal bukti yang ada di tangannya sudah jelas. Beberapa orang pengawal kerajaan masuk, membawa Jing Lei dan Zhang Yuan ke dalam penjara. Di dalam sana Zhang Yuan masih terdiam dalam pemikirannya sendiri. Semua rencana yang sudah dia susun bisa dihancurkan begitu saja oleh Dong Shuo. Dalam diamnya, tawa Jing Lei mengetuk kesadaran Zhang Yuan. Kedua mata kini saling menatap di antara tiang-tiang penjara kayu yang memisahkan ruang tahanan. “Tertawalah sepuasmu, Jing Lei, karena setelah ini kau bahkan tak akan bisa melakukannya!” Zhang Yuan berjalan mendekati pembatas ruang penjara dan mencengkeram kuat tiang kayu yang ada di hadapannya. &
“Tidak ada lagi yang perlu kau lakukan. Semua upayaku untuk menghancurkan Dong Shuo sudah kau hancurkan!” “Tidak! Pasti masih ada cara lain.” “Jangan membuang tenagamu, Dong Shuo tidak akan mudah untuk kau kalahkan. Kubuh pertahanannya sangat kuat.” Jing Lei kembali melanjutkan kalau satu-satunya cara untuk melemahkan kepemimpinan Dong Shuo adalah dengan menyerang satu-persatu kubuh pertahanannya dan mendapatkan token pasukan kerajaan Song agar Zhang Yuan bisa menjadi lebih kuat untuk menandinginya. Mendengar semua penjelasan dari Jing Lei, Zhang Yuan diam dalam penyesalan karena terlalu terburu-buru dalam menentukan musuhnya hanya karena dendam dalam hati. Kalau saja waktu itu dia lebih memilih untuk berbicara dengan Jing Lei, mungkin saja tak akan ada kejadian seperti ini. Kebenaran lain juga terungkap kalau seseorang mister
“Yang mulia, hal yang ingin aku bicarakan adalah mengenai pengkhianatan jenderal besar Zhang Jin!” Zhang Yuan kembali melanjutkan perkataannya dengan menghubungkan masalah Jing Lei dengan masalah pengkhianatan tersebut. Logam yang digunakan jenderal Zhang Jin sangat persis dengan logam yang dikelola oleh Jing Lei. Dia sangat yakin kalau jenderal Zhang Jin tidak melakukan hal serendah itu. Mendengar perkataan Zhang Yuan, beberapa pejabat istana tidak menyetujui sebab bukti yang ada telah menetapkan kalau Zhang Jin sendiri yang menandatangani dokumen pengiriman logam dan memalsukan tanda tangan kaisar sebagai tanda persetujuan perdamaian. “Jenderal Jing Lei, apa pengkhianatan jenderal Zhang Jin adalah rencanamu?” Jing Lei menoleh ke arah Zhang Yuan dengan senyuman kecil di wajahnya, “yang mulia, penggelapan logam pada awalnya adalah r