Share

Kecemburuan Qin Huang

BRAAKK!....

TLINNGG!....

“Lancang!”

Teriakan Qin Huang yang terdengar begitu geram membuat semua pelayan di dalam ruangan berlutut dan membungkukkan badan, tak berani mengangkat kepala mereka meski dahi telah menyentuh lantai yang dingin.

Kesabaran Qin Huang tak tertahankan lagi setelah semenit lalu mendengarkan kalimat seorang pelayan yang membangkitkan kegeramannya. Semua barang di atas meja dilemparkan ke depan hingga mengenai sang pelayan.

“Ampuni aku, Yang Mulia!” seru seorang wanita pelayan istana yang masih dalam keadaan membungkuk. Dengan nada terdengar ketakutan dia melanjutkan perkataannya, “ha-hamba hanya mengatakan apa yang hamba lihat dengan mata sendiri. Hamba tidak berani membohongi Yang Mulia.”

Sorot mata Qin Huang memerah. Semburat nadi di pelipis terlihat bersamaan terdengarnya kertakan gigi.

“Pengawal!” Bariton tegas menahan kertakkan gigi mengiring beberapa pengawal istana masuk ke dalam ruanga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status