Share

Bab. 34

Yumna tersenyum. "Aku memang sudah kenyang, Mas. Tapi aku penasaran dengan jajanan di sini. Aku ingin mencoba jajanan khasnya, yang pasti ada makanan yang unik dan nggak ada di Jakarta, kan?"

Ustad Yunus tertawa kecil. Dia senang melihat semangat Yumna untuk mencoba kuliner baru, tapi makan terlalu berlebihan tentu tidak dianjurkan dalam Islam. Apalagi jika kondisi perut sudah kenyang.

"Nyari jajanannya besok lagi saja, Dek. Sekarang kita cari penginapan di daerah sini, ya? Kamu pasti capek, kita butuh istirahat."

"Tapi masa kita makan nggak ada cuci mulutnya sih, Mas?" Yumna terlihat enggan untuk beristirahat, karena kalau sudah berada dikamar pasti akan lama dan tidak akan memikirkan soal makanan.

"Cuci mulutnya buah aja, ya?" bujuk Ustad Yunus dengan lembut. "Nanti dijalan kita beli jeruk atau apel. Kamu suka jeruk sama apel, kan?"

"Suka." Yumna mengangguk. "Tapi sekarang 'kan lagi musim rambutan, Mas. Bagaimana kalau cuci mulutnya b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status