Share

Bab. 33

Tubuh Sandi membeku saat mendengar permintaan tersebut. Rasanya sulit untuk memahami dan menerima permintaan yang begitu berat dan tidak masuk akal.

Namun, meskipun begitu, dia merasa iba dan simpati terhadap Bunda Noni. Dengan lembut, Sandi menarik tangan Bunda Noni dan memintanya untuk berdiri.

"Apakah ini berarti saya harus menikahi Nona Naya juga, Bu?" tanya Sandi dengan kebingungan.

Bunda Noni menggelengkan kepala dan mengusap air mata yang masih mengalir di pipinya. "Enggak, San. Kamu hanya perlu menemani Naya dan memberikan semangat agar dia bisa sembuh."

Sandi merasa lega mendengar jawaban tersebut. "Tapi Nona Naya sendiri mengatakan bahwa dia ingin menikah dengan Om Yunus. Dan masalahnya saya nggak mau menikahi Nona Naya, Bu, apalagi berpura-pura menjadi Om Yunus."

Sandi merasa bahwa dia memiliki hak untuk memilih apa yang terbaik baginya. Selain itu, dia juga tidak memiliki perasaan khusus terhadap Naya, dan mungkin Naya pun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status