Pagi ini awan cukup mendung. Ditambah hutan lebat yang menutupi Kastel tempat tinggal mereka, membuat suasana di sana makin kian mencekam.
Mereka berlima keluar dari hutan itu dengan mengendarai mobil mewah. Mobil keluaran terbaru yang bahkan langsung dibeli Suzy, sesaat setelah perusahaan mobil itu selesai melakukan launcing perdana mereka. Gadis itu memang sangat tertarik dengan berbagai macam barang elektronik terkhusus mobil. Suasana hutan tidak membuat mereka takut. Setelah sekian lama mereka tinggal di dalamnya, membuat mereka terbiasa dengan keadaan hutan. Walaupun sudah cukup lama tinggal di dunia manusia dan berbaur dengan mereka, mereka berlima tetaplah makhluk asing dari dunia yang berbeda dan harus menyembunyikan jati diri mereka. Hutan ini adalah tempat yang teraman bagi mereka. Hutan ini dipenuh dengan kekuatan ajaib. Tidak ada manusia ataupun monster yang bisa memasuki hutan, dengan sembarangan. Mereka juga telah memasang banyak bidang-bidang sihir di seluruh penjuru hutan Kabut, terutama di sekitar area Kastel tempat mereka saat ini tinggal. Yang mereka tinggali adalah hutan Kabut, sementara hutan ini berbatasan dengan hutan Gelap dan hutan biasa tempat banyak manusia keluar masuk untuk mencari kayu bakar, ataupun melakukan aktivitas lainnya. Mereka berlima telah memegang kendali penuh atas hutan kabut ini sejak beratus-ratus tahun lamanya. Selama tembok sihir yang mereka bangun tidak pecah, hutan ini akan selalu menjadi tempat teraman bagi mereka semua. “Hey, lihat! Ada Rusa, di sana. Apa kau tidak mau meminum darahnya, Yoona? Kau kan Vampir.” Bella menempelkan wajahnya pada kaca jendela mobil, menatap takjub sepasang induk rusa yang tengah makan bersama anaknya. Kemudian dia menengok ke samping, menemukan Yoona yang sedang asyik mengaduk-aduk bubur kemanginya. “Apa darah rusa liar itu bisa seharum, dan senikmat bubur kemangiku?” Yoona menghirup nikmat bubur kemangi dalam pangkuannya, sembari kemudian melahap bubur kemangi itu dengan perasaan senang. Apa pun menunya, daun kemangi harus selalu tersedia dalam makanannya, itu sudahlah suatu hal yang wajib baginya. Ini sudah satu bulan setelah lulus dari Universitas, mereka memutuskan untuk kembali masuk SMA sebagai pengisi kegiatan harian mereka. Jika ditotal, sudah seratus enam belas sekolah yang pernah mereka tinggali. Ada dari berbagai jenis kota dan juga negara, mereka akan selalu berpindah setelah lulus mencari aktivitas baru untuk di lakukan. Jika bertanya bagaimana mereka semua kembali ke Kastel, tentu saja melalui gerbang portal. Saat ini Kastel mereka berada di dekat hutan utara negeri Spanyol. Sementara tujuan sekolah mereka kali ini adalah sekolah SMA elite di Jerman. Sudah bukan suatu hal yang asing bagi mereka untuk bolak balik memasuki gerbang portal dan pergi ke setiap penjuru bumi. Selagi mereka tahu tempatnya dan tidak ada gerbang magis di tempat itu, akan sangat mudah untuk mereka pergi ke sana dengan cepat. “Haah... Hari ini kita mulai bersekolah lagi. Terkadang, aku mulai bosan dengan pelajaran sekolah yang hanya begitu saja. Kuliah pun sudah membosankan, apalagi bekerja, Itu lebih membosankan!” Luna duduk bersandar ke kursi sembari melihat keluar jendela dengan bosan. “Ha ha, setidaknya itu tidak akan semembosankan jika kita terus berada di dalam Kastel!” Suzy ikut berujar sembari tetap fokus menyetir mobilnya. “Tapi bukankah orang bilang masa SMA itu masa yang paling menyenangkan, mungkin akan ada kejutan baru, di SMA kita nanti.” Sahut Bella ikut nimbrung. “Yah... Setelah ini kita harus putuskan akan melakukan apa setelah tiga tahun, ke depan!” Yoona menghela nafas berat memasukkan suapan terakhir makanannya ke dalam mulut, kemudian bersendawa setelah kenyang menghabiskan sisa-sisa terakhir makanan dalam wadah itu. “Mungkin, kita bisa bekerja. Menurutku itu juga lumayan menyenangkan.” Seru Luna dengan semangat. “Tidak, kita masuk universitas saja. Aku dengar ada universitas bagus di kota C,” Tolak Suzy ikut memberikan pendapat. “Kenapa tidak masuk SMA lagi saja. Aku sangat suka seragam SMA, menurutku itu keren.” Tambah Bella lagi. “Kalian ini berisik sekali, kita kan tidak tahu bagaimana ke depannya. Kalau menurutku sih, lebih baik kalau kita melakukan sesuatu yang lebih menantang dan ada petualangannya.” Ujar Liza, yang pusing mendengarkan perdebatan mereka berempat, tetapi ujungnya juga ikut berpendapat. Yah... perkataan Liza cukup menarik, tapi mereka juga tidak sebebas itu. Banyak orang yang mengincar mereka, melakukan petualangan ke luar jalur yang telah mereka buat, sama saja dengan melakukan petualangan dengan risiko jalur kematian. Mereka berlima bukanlah manusia, bukan hal aneh jika mereka tak pernah menua. Mereka akan terus bersekolah, jika bosan bekerja, dan jika bosan bersekolah lagi. Entah sudah berapa banyak sertifikat dan ijazah yang mereka kantongi dalam kurun waktu, lima ratus tahun ini. Umur mereka akan bertambah setiap 500 tahun sekali, mereka akan menua secara normal saat menikah dan melahirkan anak. Tapi tetap saja mereka semua diberkahi umur yang panjang. Mereka akan mati hanya jika dibunuh, terserang penyakit atau kehabisan kekuatan. “Aish...!” Keluh Suzy yang tiba-tiba menghentikan laju mobilnya, “Ada apa?” Tanya yang lainnya saat mobil tiba-tiba berhenti mendadak. Membuat kepala mereka membentur atap mobil, dengan keras. “Jembatan di depan putus, mobil ini tidak bisa lewat.” Ucap Suzy melihat ke arah teman-temannya dengan raut wajah khawatir. “Kenapa repot, kalau tidak bisa menyeberang ‘kan tinggal melayang saja!” Bella mengangkat tangannya, dan seketika secara perlahan mobil mereka melayang menyeberangi jembatan. Sungguh berkah kekuatan yang mampu membuat orang lain iri melihatnya. Jika dibilang, mereka memang gadis-gadis spesial. Masing-masing dari mereka memiliki kekuatan spesial tersendiri, selain itu mereka juga pandai menggunakan sihir dan mantra. Bella yang pandai membuat sihir gravitasi, tameng pelindung, dan meringankan diri. Selain itu ia juga pandai dalam membuat beberapa bidang sihir dan mantra lainnya. Sementara Luna, punya kekuatan mengendalikan air. Membuat suatu benda tak terlihat atau transparan, ia juga bisa berbicara dan mendapatkan informasi lewat air yang ia temui. Sementara Liza punya kekuatan api. Mampu mengendalikan Angin, dapat memerintah semua benda yang telah di sihirnya, sehingga mereka menurut padanya. Sedangkan Yoona bisa menggunakan sihir ilusi. Membuat apa yang nyata, bila dilihat orang menjadi tak ada, dan yang tak ada orang akan mengira bahwa itu nyata. Ia juga bisa sihir teleportasi benda. Selain dirinya, ia bisa memindahkan suatu benda ke mana pun yang dia suka. Walau ia tidak meminum darah, namun ia memiliki cukup banyak mana, dan ia juga mampu menggunakan sihir karna dulu sempat masuk ke sebuah akademi sekolah sihir. Sebagai contohnya ia mampu membuat sebuah benda mati hidup, dan dapat berbicara layaknya manusia. Berbeda dengan yang lainnya, Suzy punya sihir yang unik bernama sihir pesona. Orang yang terkena pesonanya akan lupa diri seketika. Mereka akan seperti hilang akal, kemudian pergi dengan hati yang berbunga. Contohnya saja jika ada seseorang yang sedang emosi dan bertemu dengannya, ia akan melupakan emosinya seketika. Semakin besar emosinya, semakin besar juga sihir pesona yang di terimanya. Selain itu Suzy juga mempunyai kekuatan cahaya, menyilaukan seperti matahari, tapi juga menenangkan seperti rembulan. Ia bisa mengendalikan pikiran orang, membuatnya bingung, dengan apa yang sedang dikerjakannya sekarang. Ia akan bingung bagai orang yang terbangun sehabis tidur berjalan. Mereka gadis-gadis spesial yang juga dianugerahi kekuatan spesial, kemudian di pertemukan juga dengan cara yang spesial. -Secret Of The Girls-Saat ini seorang gadis berlari tertatih sembari memegangi perutnya yang berisi anaknya yang baru berumur seminggu. Air mata deras mengalir dari matanya saat ia melihat tangannya yang perlahan menerawang dan hampir menghilang. Ia melihat ke sekeliling mencoba meminta bantuan, tapi tak ada yang bisa melihatnya, tubuhnya mulai lemah dan ia tak punya tenaga lagi sampai tubuhnya ambruk ke tanah. Dilihatnya samar-samar lelaki menggunakan topi dan baju yang tertutup menghampirinya, sampai akhirnya matanya benar-benar berat dan gadis itu pun kehilangan kesadarannya. ... Suzy mengelap meja resepsionis dan merapihkan barang, Liza dan Bella di kebun belakang menyiram tanaman dan memberikan pupuk, sementara Yoona memasak makan siang untuk semuanya. Setelah Lune menikah dan meninggalkan hotel, mereka berempat memilih fokus mengurus hotel dan kebun kecil mereka. Suzy yang sedang merapihkan meja teralihkan saat mendengar suara telepon berdering, gadis itu segera mengangkat telepon dan matanya melot
Hari ini giliran Liza yang berjaga, sementara Suzy pergi ke kebun untuk menyirami tanaman. Liza duduk termenung melihat keluar dari balik pintu kaca, suasana benar-benar sepi karena para tamu pun sudah cek out sejak tadi pagi. Tring... Suara lonceng di pintu berbunyi membuat Liza segera tersenyum dan berdiri. Seseorang masuk dengan membawa tas koper, wajahnya tertutup topi berbentuk seperti topi koboy dan baju musim dingin berwarna hitam. Wajahnya sama sekali tidak terlihat dan ia berjalan menghampiri Liza. "Apa bisa pesan satu kamar?" Liza menatap orang itu dari atas ke bawah, matanya memicing melihatnya dengan curiga, namun ia segera mengambil pulpen dan membuka buku catatan hotel. "Tentu ada, tuan. Anda ingin kamar seperti apa?" Lelaki itu mengetuk-ngetuk meja dengan telunjuknya sembari berpikir. "Aku ingin kamar lantai 2 dengan jendela menghadap gunung." Liza mengangguk dan memilihkan kamar. "Kalau begitu bisa saya minta nama dan kartu identitas?" Lelaki itu terlihat kikuk da
Saat ini cuaca sangat buruk, hujan yang deras di tambah mobil mereka yang mogok membuat mereka harus menepi dan menunggu di tengah hujan sampai layanan bengkel datang. "Sudah hampir satu jam kita di sini, apa mereka sungguh akan datang?" ucap wanita di samping lelaki yang duduk di kursi kemudi. "Tunggulah sebentar lagi sayang, saat orang bengkel datang aku akan menelepon taksi untuk menjemput kita." lelaki itu mencoba menenangkan istrinya yang terus mengoceh, sementara putranya di belakang merasa bosan dan mulai memainkan kaca mobil, menaik turunkan kaca sehingga air hujan masuk, tapi anak itu justru tertawa saat air hujan terkena wajahnya. "William, berhenti bermain-main dan duduk dengan tenang, kau membuat kursi mobil kita basah!" omel wanita itu dengan kesal, William tidak suka dimarahi segaja membuka kaca mobil sekali lagi untuk yang terakhir dan ingin segera menutupnya. Tapi sial, sebelum anak itu sempat menutupnya sebuah batu melayang dari luar dan masuk ke dalam mobil mengena
"Portalnya sudah terbuka." Mereka melajukan mobil masuk ke dalam portal. Bella yang membuka portal membiarkan mereka masuk lebih dulu, sebelum ikut masuk wajahnya menoleh ke belakang mengingat semua hal yang mereka lalui di sini. Tapi semuanya sudah berlalu, kehidupan mereka yang baru akan segera dimulai. Prancis, sebagai negara terbesar di eropa, banyak pilihan kota untuk di tinggali. Saat ini mereka tinggal di kota Alsace. Kota yang tenang dan cantik, sangat cocok untuk memulai hidup baru, apalagi kota ini terkenal sebagai salah satu kota penghasil anggur terbaik di prancis. Suara lonceng berbunyi membuat Suzy menoleh dan tersenyum di depan meja resepsionis. "Bienvenue à l'hôtel Golden Moon..." Hujan di luar deras, membawa masuk sepasang suami istri yang sudah dalam kondisi basah kuyup terkena hujan. "Je veux réserver une chambre!" sang istri mengangkat jari telunjuk memesan satu kamar untuk mereka menginap malam ini. "Très bien, attends une minute !" Suzy tersenyum berbalik
Derrick merasakan sesuatu, ia melirik tangannya yang mulai mengurai dan berubah menjadi kupu-kupu hitam yang terbang dan menghilang di langit. “Yoona!” panggil Derrick yang membuat Yoona menengok ke arahnya. Mata Yoona melotot, ia segera terkejut saat melihat apa yang terjadi pada Derrick. Yoona melihat ke atas langit, sinar emas rembulan yang perlahan memudar bersamaan dengan tubuh Derrick yang terus mengurai. Yoona menghampiri Derrick dan menyentuh wajahnya. Gadis itu menangis. “Sudah kuduga akan begini....” Derrick menghapus air mata Yoona menggunakan sebelah tangannya yang masih utuh. “Anak bodoh! Aku mengirim prajurit untuk melindungimu kau malah lari.” Yoona mengernyitkan dahi, kemudian ia teringat dengan kejadian seseorang yang mengejarnya di hutan. Jadi itu semua ulah Derrick? Derrick melirik ke arah Nataly dan Andrew. “Maaf jika sudah membantai desa kalian, aku benar-benar panik karena bulan darah emas akan segera terjadi, jadi aku membunuh semua manusia penyihir
Derrick berjalan tertatih memegangi satu tangannya yang kini sudah menghitam, mereka semua berjalan menyusuri jalan setapak mengikuti Andrew dan dan Nataly yang mencari jejak dengan mengikuti bau Yoona. “Ke arah sana!” Nataly menunjuk membuat mereka berbelok mengikuti arahan merek berdua. Kastil kerajaan Eranos. “LAVINCI SIALAN. PENIPU!” Yoona Berteriak marah, tidak henti-hentinya melontarkan sumpah serapah pada lelaki itu. Sementara Lavinci justru bersenandung senang mendengarnya, kemarahan dan kesedihan Yoona membuatnya semakin tertarik dan senang. “Aku tidak pernah terpikir efeknya akan sebagus ini. Sampai aku mencobanya pada serigala liar di hutan, kekuatannya berubah dua kali lipat dan tanpa ampun menyerang vampir yang dilihatnya. Kemudian saat suasana panas terjadi di antara ras serigala dan vampir, aku membuat rumor bahwa itu adalah racun were Wolf buatan bangsa serigala untuk menyerang bangsa vampir, seketika keduanya langsung saling menatap tajam dan menusuk.” Ucap Lav