Share

Pak Tua Jonathan

Author: Arracie L
last update Last Updated: 2022-03-19 09:56:09

Kini mereka berlima telah sampai di sebuah bangunan sekolah mewah.

Tampak kalau sekolah ini adalah sekolah bergengsi dan elite. Dari gerbang luar saja sudah dapat terlihat banyak murid yang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Ada yang sibuk bermain basket, melakukan pemotretan, sampai ada juga yang sedang Suting film. Bangunan gedung berlantai lima, dengan fasilitas yang lengkap dan tentunya juga mewah.

“Wah, sepertinya sekolah pilihan Suzy kali ini agak lumayan!” mereka semua menatap takjub, memperhatikan sekitar dari balik jendela kaca mobil.

“Kita tidak akan tahu sampai kita keluar!” Suzy kini memarkirkan mobilnya, kemudian membuka pintu mobil begitu juga dengan yang lainnya.

Sraaa....

Seolah seperti ada Kilauan cahaya, mereka berlima sontak menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di sana. Begitu cantik dan memikat, sebelumnya mereka belum pernah menemui gadis yang secantik ke lima gadis ini dalam hidup mereka.

Mereka berlima keluar bersamaan, sementara semua mata tak mampu berpaling dari mereka berlima.

Jika dikatakan, memangnya siapa yang tidak terpana dengan kelembutan seorang malaikat, belum lagi dengan kecantikan bangsa Vampir yang telah diakui secara turun temurun.

Dan sikap angkuh seorang iblis, membuatnya terlihat keren. Wajah putri kerajaan air yang menyegarkan, dan gadis luar angkasa yang bersinar. Kecantikan dan daya tarik mereka, mampu membuat seluruh mata tak berhenti melirik ke arah mereka.

“Permisi! Kalau boleh tahu, ruang kepala sekolah ada di mana, ya?” Suzy berjalan menghampiri seorang pria dengan bola basket di tangannya. Diikuti dengan Yoona dan juga yang lainnya.

“Permisi!” Ulang Suzy, sembari melambai lambaikan tangannya di depan wajah lelaki itu. Lelaki yang tadinya hanya terbengong sembari memperhatikan mereka itu, seketika tersadar dan menjadi canggung.

“E-eh, iya!” Kaget lelaki itu menjatuhkan bola basket yang dipegangnya.

“Aku bertanya di mana ruang Kepala sekolah?” ujar Suzy lagi, mengulang kembali pertanyaannya.

“Ah, kalian lurus saja dari sini, setelah itu belok kiri dan naik lift. Ada ruangan di depan lift, kalian belok kanan setelah itu belok kiri dan lurus.” Jelasnya dengan cepat. “Apa perlu aku antar?” Tawar lelaki itu dengan berbinar.

“Eh, tidak perlu! Kami pergi sendiri saja.” Tolak Suzy, karena sudah melihat mata berbinar dari para lelaki yang sudah siap berebut mengantar mereka, sementara para wanita menatap benci, ke arah mereka.

Mereka berlima berjalan sesuai arahan lelaki tadi, sampai mereka tiba di ruangan yang bertuliskan Ruang Kepala sekolah!

“Akhirnya, sampai!” Mereka menghembuskan nafas lega, karna tadi sempat kesulitan mencari keberadaan ruangan itu.

Mereka berlima masuk, dan melihat pemandangan pria tua yang sedang duduk memunggungi mereka dari balik kursi besarnya.

“Permisi, Pak! kami ingin daftar ulang.” Panggil Suzy ramah, namun tak kunjung ada jawaban dari kepala sekolah itu. Mereka berlima pun saling berpandangan, dan mengangkat bahu tak mengerti.

“Permisi!” Ulang Suzy lagi, namun masih tak ada jawaban.

“Apa dia tuli!” Maki Liza dengan kesal.

“Tenanglah!” Bujuk Suzy, melihat Liza sudah siap dengan api di tangannya hendak menyerang kepala sekolah itu.

“Biar aku saja yang memanggilnya!” Luna menggerakkan tangannya, kemudian menggunakan kekuatannya, membuat air yang ada di akuarium melompat, hingga mengenai wajah kepala sekolah itu yang langsung berbalik, dengan semua sumpah serapah yang di lontarkannya.

“Oh, shit!”

Ternyata dia sedang sibuk mendengarkan musik sedari tadi. Kepala sekolah itu memandangi berlima gadis itu dengan pandangan yang buram sembari mengucek matanya, kemudian ia mengambil kaca matanya dan seketika terkejut saat melihat wajah kelima gadis itu.

“Oh... My... God, kalian...!” Kaget kepala sekolah itu, saat melihat mereka berlima.

Mereka saling menatap bingung sembari mengangkat bahu.

“Ada apa! Kau siapa?” Tanya Liza dengan ketus karena merasa mereka tak mengenal lelaki itu.

“Aku Jonathan! Apa kalian lupa?” Ungkap lelaki itu dengan bersemangat.

“Ada banyak Jonathan yang pernah kami temui, dan kami tidak mengenalmu!” ungkap Liza dengan sinis.

“Maaf, apakah kau mengenal kami?” Tanya Suzy dengan bingung.

Memangnya siapa yang tidak kenal dengan Five Angel’s dari Aruna High School, sekolah kita dulu!” Senang Jonathan, tapi mereka masih acuh, dan ada juga yang kebingungan.

“Sebenarnya hanya ada satu malaikat di antara kami!” Gumam Yoona, namun masih dapat terdengar oleh Jonathan.

“Ha ha ha... Kalian ini lucu, sekali. Dan masih saja tidak berubah!” Tawa renyah Jonathan.

“Permisi, tolong jangan bersikap seolah mengenal kami. Dan juga kami di sini untuk daftar ulang!” Kesal Liza mulai menggebrak meja, yang membuat Jonathan seketika terkesiap dan menghentikan tawanya.

“Daftar ulang...?” bingung Jonathan. “ Kalian.... Murid?” Jonathan tampak terkejut dan kemudian ia segera sadar, bahwa mereka berlima masih begitu muda dan cantik, berbeda dengan dirinya yang sudah tua dan keriput.

“Ya, kami murid baru, disini. Dan tolong jangan buang waktu kami lagi!” Kesal Liza melipat tangannya di dada.

“Oh... Um... B-baiklah, silakan isi formulir di sini dulu.” Pinta Jonathan sembari menyerahkan lima lembar formulir, pada mereka.

“Sudah selesai!” Suzy mengumpulkan semua lembar formulir menjadi satu, kemudian menyerahkannya secara bersamaan.

“B-baiklah, kalian sudah bisa pergi ke kelas kalian. Aku akan meminta seorang guru untuk mengantar kalian.” Jonathan berusaha bersikap tenang, kemudian menelepon seorang guru dan mereka berlima segera pergi, saat guru yang di panggil sudah datang.

Sementara itu Jonathan masih kebingungan di dalam ruangannya.

“Apakah aku salah orang? Tapi bagaimana bisa lima orang mirip sekaligus. Dan juga, nama mereka sama!” Bingung Jonathan, sembari mengusap-usap, kepala botaknya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Secret Of The Girls: Bab Yoona (Menyegel Kekuatan Suci)   (KOSONG)

    Saat ini seorang gadis berlari tertatih sembari memegangi perutnya yang berisi anaknya yang baru berumur seminggu. Air mata deras mengalir dari matanya saat ia melihat tangannya yang perlahan menerawang dan hampir menghilang. Ia melihat ke sekeliling mencoba meminta bantuan, tapi tak ada yang bisa melihatnya, tubuhnya mulai lemah dan ia tak punya tenaga lagi sampai tubuhnya ambruk ke tanah. Dilihatnya samar-samar lelaki menggunakan topi dan baju yang tertutup menghampirinya, sampai akhirnya matanya benar-benar berat dan gadis itu pun kehilangan kesadarannya. ... Suzy mengelap meja resepsionis dan merapihkan barang, Liza dan Bella di kebun belakang menyiram tanaman dan memberikan pupuk, sementara Yoona memasak makan siang untuk semuanya. Setelah Lune menikah dan meninggalkan hotel, mereka berempat memilih fokus mengurus hotel dan kebun kecil mereka. Suzy yang sedang merapihkan meja teralihkan saat mendengar suara telepon berdering, gadis itu segera mengangkat telepon dan matanya melot

  • Secret Of The Girls: Bab Yoona (Menyegel Kekuatan Suci)   (KOSONG)

    Hari ini giliran Liza yang berjaga, sementara Suzy pergi ke kebun untuk menyirami tanaman. Liza duduk termenung melihat keluar dari balik pintu kaca, suasana benar-benar sepi karena para tamu pun sudah cek out sejak tadi pagi. Tring... Suara lonceng di pintu berbunyi membuat Liza segera tersenyum dan berdiri. Seseorang masuk dengan membawa tas koper, wajahnya tertutup topi berbentuk seperti topi koboy dan baju musim dingin berwarna hitam. Wajahnya sama sekali tidak terlihat dan ia berjalan menghampiri Liza. "Apa bisa pesan satu kamar?" Liza menatap orang itu dari atas ke bawah, matanya memicing melihatnya dengan curiga, namun ia segera mengambil pulpen dan membuka buku catatan hotel. "Tentu ada, tuan. Anda ingin kamar seperti apa?" Lelaki itu mengetuk-ngetuk meja dengan telunjuknya sembari berpikir. "Aku ingin kamar lantai 2 dengan jendela menghadap gunung." Liza mengangguk dan memilihkan kamar. "Kalau begitu bisa saya minta nama dan kartu identitas?" Lelaki itu terlihat kikuk da

  • Secret Of The Girls: Bab Yoona (Menyegel Kekuatan Suci)   (KOSONG)

    Saat ini cuaca sangat buruk, hujan yang deras di tambah mobil mereka yang mogok membuat mereka harus menepi dan menunggu di tengah hujan sampai layanan bengkel datang. "Sudah hampir satu jam kita di sini, apa mereka sungguh akan datang?" ucap wanita di samping lelaki yang duduk di kursi kemudi. "Tunggulah sebentar lagi sayang, saat orang bengkel datang aku akan menelepon taksi untuk menjemput kita." lelaki itu mencoba menenangkan istrinya yang terus mengoceh, sementara putranya di belakang merasa bosan dan mulai memainkan kaca mobil, menaik turunkan kaca sehingga air hujan masuk, tapi anak itu justru tertawa saat air hujan terkena wajahnya. "William, berhenti bermain-main dan duduk dengan tenang, kau membuat kursi mobil kita basah!" omel wanita itu dengan kesal, William tidak suka dimarahi segaja membuka kaca mobil sekali lagi untuk yang terakhir dan ingin segera menutupnya. Tapi sial, sebelum anak itu sempat menutupnya sebuah batu melayang dari luar dan masuk ke dalam mobil mengena

  • Secret Of The Girls: Bab Yoona (Menyegel Kekuatan Suci)   (KOSONG)

    "Portalnya sudah terbuka." Mereka melajukan mobil masuk ke dalam portal. Bella yang membuka portal membiarkan mereka masuk lebih dulu, sebelum ikut masuk wajahnya menoleh ke belakang mengingat semua hal yang mereka lalui di sini. Tapi semuanya sudah berlalu, kehidupan mereka yang baru akan segera dimulai. Prancis, sebagai negara terbesar di eropa, banyak pilihan kota untuk di tinggali. Saat ini mereka tinggal di kota Alsace. Kota yang tenang dan cantik, sangat cocok untuk memulai hidup baru, apalagi kota ini terkenal sebagai salah satu kota penghasil anggur terbaik di prancis. Suara lonceng berbunyi membuat Suzy menoleh dan tersenyum di depan meja resepsionis. "Bienvenue à l'hôtel Golden Moon..." Hujan di luar deras, membawa masuk sepasang suami istri yang sudah dalam kondisi basah kuyup terkena hujan. "Je veux réserver une chambre!" sang istri mengangkat jari telunjuk memesan satu kamar untuk mereka menginap malam ini. "Très bien, attends une minute !" Suzy tersenyum berbalik

  • Secret Of The Girls: Bab Yoona (Menyegel Kekuatan Suci)   (KOSONG)

    Derrick merasakan sesuatu, ia melirik tangannya yang mulai mengurai dan berubah menjadi kupu-kupu hitam yang terbang dan menghilang di langit. “Yoona!” panggil Derrick yang membuat Yoona menengok ke arahnya. Mata Yoona melotot, ia segera terkejut saat melihat apa yang terjadi pada Derrick. Yoona melihat ke atas langit, sinar emas rembulan yang perlahan memudar bersamaan dengan tubuh Derrick yang terus mengurai. Yoona menghampiri Derrick dan menyentuh wajahnya. Gadis itu menangis. “Sudah kuduga akan begini....” Derrick menghapus air mata Yoona menggunakan sebelah tangannya yang masih utuh. “Anak bodoh! Aku mengirim prajurit untuk melindungimu kau malah lari.” Yoona mengernyitkan dahi, kemudian ia teringat dengan kejadian seseorang yang mengejarnya di hutan. Jadi itu semua ulah Derrick? Derrick melirik ke arah Nataly dan Andrew. “Maaf jika sudah membantai desa kalian, aku benar-benar panik karena bulan darah emas akan segera terjadi, jadi aku membunuh semua manusia penyihir

  • Secret Of The Girls: Bab Yoona (Menyegel Kekuatan Suci)   ( KOSONG )

    Derrick berjalan tertatih memegangi satu tangannya yang kini sudah menghitam, mereka semua berjalan menyusuri jalan setapak mengikuti Andrew dan dan Nataly yang mencari jejak dengan mengikuti bau Yoona. “Ke arah sana!” Nataly menunjuk membuat mereka berbelok mengikuti arahan merek berdua. Kastil kerajaan Eranos. “LAVINCI SIALAN. PENIPU!” Yoona Berteriak marah, tidak henti-hentinya melontarkan sumpah serapah pada lelaki itu. Sementara Lavinci justru bersenandung senang mendengarnya, kemarahan dan kesedihan Yoona membuatnya semakin tertarik dan senang. “Aku tidak pernah terpikir efeknya akan sebagus ini. Sampai aku mencobanya pada serigala liar di hutan, kekuatannya berubah dua kali lipat dan tanpa ampun menyerang vampir yang dilihatnya. Kemudian saat suasana panas terjadi di antara ras serigala dan vampir, aku membuat rumor bahwa itu adalah racun were Wolf buatan bangsa serigala untuk menyerang bangsa vampir, seketika keduanya langsung saling menatap tajam dan menusuk.” Ucap Lav

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status