Share

51, Baby Sitter

BELAINYA… begitu lembut. Aku merasa dia tidak menyentuh kulitku. Jarinya hanya mengambang bergerak di atas punggung tanganku. Jika ada getar yang kurasa, mungkin itu dari medan magnet tubuhnya saja. Medan magnet yang mengalirkan listrik statis yang membuatku bergidik. Ingin melepaskan diri dari sengatan listrik itu tapi sekaligus terpaku pada sensasi rasa yang dia timbulkan.

Sampai suara batuk lemah terdengar darinya dan aku tersadar dari gerak menghipnotis jarinya di area kecil kulitku. Perlahan kugerakkan tanganku. Mengerti kode gerakan itu, Vlad yang memang tidak menggenggam membuka lebih lebar tangannya. Melepaskan tanganku.

“Kamu sering ke sini?” tanyaku ketika dia masih tetap tak bergerak dari posisi telentang dengan tangan terentang ke tengah ranjang.

“Nggak juga. Sesekali aja.”

“Kamu memang bagusnya ke tempat kayak gini. Kalau nggak ke pantai. Bagus buat paru-paru kamu.”

“Ya tinggal ke villa Opa aja. Ada Pak Burhan, tapi aku lebih suka

Sandra Setiawan

Sekarang Vlad nurut amat ya sama mak sambungnya. Saya nggak yakin deh Vlad bakal cari apt baru. Lha dari kemarin bilang mau pindah kantor nggak jadi-jadi tuh. Gara-gara dilarang emaknya. Kok senurut itu Vlad sekarang? Oh iya, nama Vlad tadinya saya pakai untuk tunangannya RJ. Tapi kok sayang ya nama sebagus itu dipakai cuma untuk tokoh sempalan aja. Memang nama Vladimir bagus? Biasa aja sih. Tapi nick-nya unik. Vlad. Enak gitu diketik dan disebut. Kalau nyari nama tokoh, saya juga harus mikir nick-nya apa. Kadang nemu nama bagus, eh, bingung nyari nick-nya. Saya keep aja dulu. Sampai ketemu nick yang enak baru dipakai tu nama. Nyari nama itu happy problem. Ketika nyari nama anak artinya saya mau ngetik novel baru. Saya selalu kasih dua nama untuk tokoh. Memang sih saya sering asbun kasih nama, tapi ya dicari yang bagus juga. Kalau bisa nggak pasaran. Kalau pasaran? Ya nggak apa-apa juga.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status