Share

Ketujuh Puluh Satu

Usai beristirahat sejenak, mereka mulai melanjutkan perjalanan kembali. Cedrick masih tetap mempertahankan kecepatannya dan berdalih jika ia tak bisa memelankan laju yang ia punya. Padahal, itu hanya akal-akalannya saja karena ia suka melihat raut wajah ketakutan dari Lunar. Juga, dengan bonus Lunar yang memeluknya dengan erat.

Memang benar jarak yang mereka tempuh di sisa perjalanan ini tidaklah sejauh permulaan. Hanya perlu beberapa menit, mereka sudah melihat sebuah rumah besar kuno bergaya eropa dengan dinding batu yang hampir bisa disebut kastil. Andai ada menara dengan atap kerucut menjulang, mungkin Lunar akan menunjuk rumah itu dan menyebutnya kastil.

“Kita sudah sampai.”

Meski Cedrick mengucap bahwa mereka telah sampai pada tujuan, ia tak melepaskan gendongan punggungnya seperti pemberhentian sebelum ini. Dan Lunar, ia lupa untuk turun karena terlalu mengagumi gaya arsitek rumah di depannya. Jika dilihat dari lumut di dinding batunya, Lunar

Rizuki

karena udah up banyak, yuks jangan sungkan bagi gems kalian untuk cerita ini... biar penulis makin semangat untuk meneruskan cerita ini.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status