All Chapters of Shewolf: Chapter 1 - Chapter 10
115 Chapters
prolog
“Selamat, kini kau menyandang status Deltha.” Iris sebiru langit itu mengerjap pelan ketika setelah membuka matanya, ia mendengar nada sinis itu terlontar dari pria paruh baya yang sangat ia kenal. Beberapa detik kemudian, barulah ia faham mengapa kalimat bernada sinis itu ditujukan padanya. Bahwa setelah ini perjuangannya tak akan menjadi mudah. Dan hal itu dimulai dari ia yang terbangun dari shift pertama kali dengan keadaan sekitar yang kacau balau. ia tahu apa artinya ini. Sesuatu yang jarang terlihat kini mendiami tubuhnya. Dengan memiliki status deltha, Lunar yakin jika jalan untuk keinginannya menjadi pemimpin warrior tak akan semulus mereka selain Lunar. "Nikmatilah, Lunar. Nikmatilah hari-harimu yang akan menjadi lebih menyenangkan setelah ini. jangan lupa, ada aku yang turut menyumbang kesenanganmu," bisik paman Lunar yang merangkap sebagai ayah angkat dan pemimpin warrior di pack-nya.    
Read more
1. Sang Deltha
  “Arrggggg.”   Tubuh kecil itu terpental beberapa meter begitu sosok serigala besar berbulu hitam dengan garis badan putih menubruknya setelah sebelumnya serigala itu berusaha mencakar dan tak berhasil. Dengan tubuh tegapnya yang besarnya melebihi serigala normal, serigala itu menggeram pelan.   Ia lantas berjalan mendekat kearah tubuh yang diserangnya tadi tanpa aura permusuhan atau tanda-tanda akan menyerang seperti yang ia lakukan beberapa saat yang lalu.   “Wow, wow, sabar, Guru Dan. Aku lengah tadi, jadi jangan memasang wajah menyebalkanmu itu padaku. Lagi pula aku sudah terlalu lelah hari ini, ayo kita selesaikan sebelum ayahku pulang dan memarahiku karena aku tak ada di rumah.” Tak ada rasa takut yang menghiasi wajah yang telah kotor di beberapa bagian meski sebelumnya ia telah diserang oleh serigala besar itu dan sempat terpental hingga meninggalkan beberapa luka kecil karenanya. Setelah men
Read more
2. Sepasang Sahabat di Masa Lalu
"Dan, aku tak tahu harus meminta bantuan kepada siapa lagi. Lunar sudah kuanggap sebagai anakku sendiri semenjak kakakku menitipkannya padaku di malam itu."   Hana –ibu angkat Lunar-- menghembuskan napas pelan saat ia merasa jika Lunar telah tertidur usai makan malam mereka. Sejak awal dirinya mengundang guru dari putrinya itu adalah untuk saat seperti ini. Beruntung, mate dan putri sulungnya tengah pergi untuk seminggu lamanya. Jadi ia tidak khawatir akan aroma temannya yang tertinggal di beberapa sudut rumah. Suaminya itu posesif sekali, jadi dia akan marah ketika menemukan bau feromon serigala lain di rumahnya.   "Aku mengerti dan hentikan tentang pemikiranmu itu padaku. Lunar juga sudah kuanggap sebagai putriku dan anggap ini bukan bantuan dariku, melainkan tugasku sebagai pengganti ayahnya," ujar Dan. Ia memandang Hana dengan pandangan teduhnya. Sebenarnya ia ingin menengguk the dengan asap tipis yang ada di hadapannya
Read more
3. Keputusan
"Kau tidak boleh mendaftar untuk menjadi warrior!" Suara bernada tinggi itu membuat Hana meringkuk ketakutan dengan tubuh yang bergetar. Hal itu termasuk wajar. Ia yang seorang omega akan secara otomatis tunduk pada wolf yang statusnya lebih tinggi darinya. Apalagi jika pasangannya yang berstatus gamma itu yang mengucapkannya meskipun kalimat itu sama sekali tidak ditujukan padanya. "Kau boleh menggertakku di tempat lain, Ayah. Tapi jangan gunakan nada itu saat ada ibu di sini. Tidakkah kau tahu jika mate-mu ketakutan?" "Jangan pernah panggil aku dengan sebutan Ayah! Aku bukan ayahmu!" bentak Eric, ayah angkat Lunar. “Baik. Aku tak akan menyebutmu ayah lagi, Paman!” Lunar membalas bentakan ayah angkatnya –yang kini berubah menjadi paman- dengan nada yang tak kalah tinggi darinya. Lunar merasa tak terima dengan bentakan itu karena ibu a
Read more
4. Sebuah Rasa yang Tak Terungkapkan.
Semenjak Lunar mendengar percakapan antara bibi dan gurunya, Lunar membulatkan tekad untuk segera mendaftar ujian calon warrior. Saat ditanya alasannya, ia mengatakan ingin menjadi warrior dan melindungi pack yang telah menjadi tempat tumbuhnya itu. Tentu saja itu bukan tujuan yang sebenarnya. Dan Lunar merasa, dengan menjadi warrior ia bisa selangkah lebih dekat untuk menemukan ibunya. Selama ini ia hidup dengan topeng yang sangat baik untuk menutupi keinginan hatinya. Bohong rasanya jika ia tidak merindukan kasih sayang ibu kandungnya. Dan untuk alasan-alasan yang ia utarakan kepada bibinya itu adalah semata-mata agar sang bibi tidak terlalu mencemaskannya. Beliau telah banyak berkorban untuknya, dan ia tak ingin bibinya semakin menambah jumlah pengorbanannya hanya untuk kebahagiaan Lunar. Karena itu, sebisa mungkin Lunar berusaha untuk melakukan semuanya secara diam-diam. Lunar teramat paham dengan rasa
Read more
5. Lunar dan Sean.
Tapak kaki Lunar masih menyusuri jalanan yang mulai sepi dari aktivitas. Di tangannya, terjinjing sebuah kantong plastik berisi makanan dan minuman untuk mengganjal rasa lapar di perutnya. Beruntung, ia masih menjumpai kedai yang masih buka hingga ia bisa mampir untuk membeli makanan dari sana. Mendapat penolakan secara terang-terangan dari kakak sepupunya tadi membuat Lunar enggan menampakkan diri di rumahnya. Ia mengerti, pasti kakaknya itu kini tengah bercengkrama dengan ibunya. Jadi dia tidak ingin mengganggu moment berharga mereka. Ia ingin, kakak dan ibu angkatnya membangun kembali hubungan ibu dan anak yang sempat merenggang karenanya. Jika ia pernah berpikir untuk egois, maka ia akan menghilangkan pikiran itu untuk kali ini. Lagi pula ia sudah menemukan sebuah fakta yang cukup membuatnya senang. Yakni, ada kemungkinan ibunya masih hidup. Ia hanya harus bekerja dan berusaha lebih keras untuk menggapainya. Lalu unt
Read more
6. Antara Dua Pilihan
“Sean, andai kau diberikan kesempatan hidup yang kedua dan menjadi bagian dari kaum selain werewolf, kau memilih menjadi manusia atau menjadi vampire?” tanya Lunar.Sean memandang Lunar dengan penuh tanda tanya. Mengapa tiba-tiba sahabatnya itu menanyakan hal ini? …. “Aku tanya sekali lagi, Sean. Kau akan memilih menjadi manusia atau vampire jika di berikan kesempatan lagi untuk hidup?” ulang Lunar. Ia menatap Sean yang berada di sampingnya dan mendapati sahabatnya itu terdiam seolah tengah berpikir keras. “Vampire atau manusia? Mengapa kau tidak memberiku pilihan untuk kembali menjadi werewolf juga? Sejujurnya, Nar. Aku sama sekali belum mengetahui rasanya hidup sebagai mereka jadi aku akan memilih untuk menjadi werewolf kembali,” jawab Sean. “Mengapa kau memilih hal itu, Sean? Di pack
Read more
7. Ujian
“Nar, di belakangmu!” teriak Sean. Lunar menoleh ke arah yang di tunjuk Sean. Ia berbalik dan benar saja, ada sesuatu yang bergerak dari rerimbunan semak tinggi. Dan karena teriakan Sean yang kini tengah berada tak jauh darinya, sesuatu itu bergerak lebih cepat menuju arah Lunar yang sedang dalam posisi bersiap dengan pedangnya. Mereka kini tengah menghadapi ujian menjadi warrior di bidang survival. Ada dua hal yang di nilai, yakni : bidang pengetahuan yang meliputi ujian tulis ilmu pengetahuan, dan bidang pertahanan yang meliputi ujian survival dan bertarung di arena. Di ujian survival ini, mereka akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok berisi empat orang dan Lunar beruntung mendapat posisi di kelompok yang sama dengan Sean. Ah, hal itu entah menjadi keberuntungan atau kesialan juga Lunar tak tahu. Karena pada dasarnya, mereka berdua memiliki kesamaan yakni ti
Read more
8. Warrior dan Watcher.
Tak ada yang benar-benar tahu bagaimana alur kehidupan ini berjalan, tidak ada. Manusia dan makhluk lainnya hanya bisa menerka-nerka apa yang terjadi selanjutnya dengan sebuah perkiraan semata. Dan jika ada yang mengatakan bahwa ada yang bisa melihat masa depan, hal itu hanyalah sebagian kecil. Tidak ada yang benar-benar bisa. Begitupun dengan Hana. Shewolf omega itu telah merasakan sendiri bagaimana hidup ini berjalan dengan keras tanpa pandang bulu untuk merangkul mereka yang diberkahi ataupun tidak olehnya. Sejak kecil, keinginannya hanya sederhana. Yakni hidup dengan baik bersama mate-nya, memiliki anak, karir mate dan anaknya yang sukses, dan ia yang hidup tenang sebagai ibu rumah tangga yang baik. Ia juga tak lupa mendoakan kehidupan yang baik untuk kakak kesayangannya. Semua berjalan dengan seperti yang ia inginkan. Ia memiliki mate, anak, karir yang bagus untuk keduanya, dan ia yang kini hanya hidu
Read more
9. Mereka, Rogues.
  Rogue, serigala tanpa kawanan dan biasanya memburu pack-pack kecil untuk dijadikan tawanan. Mereka cenderung bertindak secara brutal dan tanpa terkecuali menyerang werewolf yang tengah berkeliaran sendiri. Tak jarang, mereka membuat kelompok-kelompok kecil untuk mencari masalah dengan pack lain. Mereka tidak memiliki sistem pemerintahan yang baik, karena itu mereka selalu dianggap biang masalah untuk pack kecil maupun pack besar.   Rogue yang membuat kelompok disebut rogues. Mereka tidak memiliki tempat tinggal yang menetap dan biasanya mendiami gua-gua di wilayah netral atau wilayah yang bukan teritori suatu pack. Terkadang, mereka menyerang pack kecil dan menjadikan pack itu tempat tinggal mereka atau mengajukan kerja sama untuk bergabung dengan beberapa syarat. Tentunya jika kedua belah pihak menyetujui.   Akan tetapi, banyak pack
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status