Share

Bab 7. Cemburu

Author: Miarosa
last update Last Updated: 2023-04-04 18:20:10

Reina belum puas menghabiskan waktu di pantai. Kedatangan Lena yang tiba-tiba membuat Reina kesal dan khawatir. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya kalau Juliana tahu tentang kedatangan Lena. Pasti akan sakit dan sedih, tetapi bagaimanapun Reina harus menceritakan semuanya sebelum Lena dan Juliana bertemu. Tentu saja mau tidak mau mereka pasti bertemu.

Saat sampai di kamar tamu, Reina mendapati Juliana sudah bangun. Dia pun langsung menghampiri sang Kakak dengan wajah cemas.

"Gawat, Kak! Ini gawat," ucap Reina dengan wajah gusar.

Juliana mengernyitkan dahi, heran akan tingkah adiknya itu. Datang-datang sudah bersikap aneh.

"Apanya yang gawat? Apa kamu bertemu pria tampan di sini?" tanya Juliana sedikit jahil. Dia gemas karena adiknya selalu heboh sendiri.

"Kakak! Aku serius. Aku itu baru saja bertemu dengan mantan kekasih Joseph."

Seketika pergerakan Juliana terhenti. Dia menatap wajah adiknya dengan kebingungan.

"Maksudmu apa?" tanya Juliana masih belum paham dengan ucapan adiknya mungkin karena baru bangun tidur.

Reina berdecak pelan, lalu menceritakan pertemuannya dengan Lena. Sisa kantuk Juliana langsung menguap dengan kekagetan yang menyergap wanita itu. Juliana hanya diam, mencoba mencerna semua informasi yang diberikan oleh Reina.

"Aku baru saja bertemu dengannya tadi di pantai dan dia membuatku kesal. Namanya Lena. Kakak harus hati-hati dengannya. Aku rasa dia masih menaruh hati pada Joseph," cerocos Reina mengungkapkan kekesalannya.

Suara Reina seolah menjauh, di telinga Juliana hanya berdengung kata mantan yang membuat hatinya langsung merenyut sakit.

"Kalau dia mantan memangnya kenapa? Harusnya dia tahu diri untuk tidak singgah di rumah mantannya yang sudah beristri," lanjut Reina masih tampak kesal.

Juliana masih terdiam hanya memilih membisu dan mendengarkan ocehan Reina.

Melihat kakaknya hanya diam dan berwajah sendu karena mendengar kabar kedatangan Lena, Reina menjadi tak tega. Reina pun berinisitif untuk mengajak kakaknya jalan-jalan di sekitar mansion. Juliana menuruti ajakan adiknya. Mereka keluar kamar untuk jalan-jalan di sekitar mansion.

Udara sore hari sangat menyejukkan dan bisa membuat perasaan Juliana sedikit membaik. Dengan begitu mungkin pikiran Juliana bisa rileks. Namun sepertinya usaha Reina harus kandas di tengah jalan, karena saat mereka sedang asyik menikmati pemandangan taman tidak sengaja mereka bertemu dengan Lena. Mantan kekasih Joseph itu tiba-tiba saja mendekati Reina dan Juliana. Lena dan Juliana saling tatap, lalu mantan kekasih Joseph itu menelisik penampilan Juliana dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Sementara itu, Juliana hanya bisa diam dengan hati yang mulai gamang dan bisa menebak kalau wanita itu adalah Lena. Sesuai perkataan Reina, mantan kekasih Joseph itu cantik dan anggun. Hingga ada ketakutan yang menyelusup di relung hati Juliana, jika Joseph bisa saja kembali jatuh cinta pada Lena.

Cemburu? Sudah jelas. Siapa yang tidak cemburu saat mantan pacar suami datang ke rumah mertuanya? Itu menyakitkan bagi Juliana. Namun, Juliana tidak bisa berbuat apa-apa. Dia sadar diri dimana dirinya berada saat ini. Juliana harus tetap menjaga sikap, apalagi dia dan mertuanya baru saling kenal.

Jangan karena cemburu, Juliana malah mengacaukan segalanya. Dia tidak berharap seperti itu.

"Aku, Lena. Mantan kekasih Joseph."

Lena sengaja menekan kembali kalimat terakhir dengan tatapan sinis. Dia juga tidak segan kembali mengamati penampilan Juliana yang menurutnya tidak lebih baik darinya.

"Juliana," ucap Juliana menerima uluran tangan dari Lena.

Melihat gelagat Lena yang besar kepala, Reina pun ikut dalam pembicaraan mereka.

"Dia kakakku, Juliana. Istri sah Tuan Joseph."

Tak mau kalah, Reina pun ikut menekan kalimat terakhir membuat Lena mendelik pada Reina.

"Aku tahu. Kamu tidak perlu menjelaskan lagi!" seru Lena kesal.

Reina tersenyum puas. Dia senang melihat wajah Lena yang memerah.

"Oh, baguslah. Kalau begitu jangan sampai kamu merebut Joseph dari Kakakku!" seru Reina tidak tanggung-tanggung.

"Apa?!" Lena tampak kesal mendengar perkataan Reina.

Sementara itu, Juliana berusaha menghentikan adiknya. Dia tidak mau ada keributan yang disebabkan oleh dirinya.

"Sssttt! Sudah jangan bicara seperti itu. Ingat kita ini tamu, Reina," ucap Juliana mengingatkan.

"Biarkan saja. Wanita yang seperti itu harus dikasih pelajaran, Kak."

"Reina."

Juliana memanggil nama adiknya dengan nada tertahan dan wajah tak suka membuat Reina langsung mendengus.

"Baiklah, Kak," timpal Reina sekenanya.

Reina pikir, Lena tidak akan berbicara macam-macam lagi, tetapi ternyata tidak demikian, karena selanjutnya Lena terus menelisik penampilan Juliana. Dia bahkan berpikir kalau Joseph tidak mungkin menikahi wanita seperti Juliana.

Itu karena Juliana jauh dari tipe ideal seorang Joseph. Sampai tiba-tiba Lena punya pemikiran kalau Joseph hanya menjadikan Juliana sebagai pelarian darinya.

Lena jadi merasa kasihan pada Juliana, tapi juga merasa puas, karena itu artinya Joseph belum bisa melupakannya. Saat sedang saling menelisik, tiba-tiba Ariana datang dan Juliana bisa bernapas lega.

Dipandang dengan tatapan remeh oleh Lena membuat Juliana tidak nyaman juga malu. Dia sadar diri, kalau dirinya tidak sebanding dengan Joseph, tetapi itu pun karena Juliana tidak tahu jika Joseph adalah orang kaya.

"Hai, Sayang. Kalian sudah berkenalan, kan?" tanya Ariana saat sampai di antara Juliana dan Lena.

Juliana tersenyum ramah sembari mengangguk, sementara Lena hanya mengedikkan bahu tanda tak acuh.

"Syukurlah kalau kalian sudah saling berkenalan. Dia ini menantuku, Lena."

Ariana dengan bangga memperkenalkan Juliana sebagai menantu Ariana membuat Lena tidak senang. Dia bahkan tidak tahu kabar pernikahan Joseph dengan wanita itu. Lena merasa tidak dihargai lagi.

"Aku kaget kalau Joseph sudah menikah. Aku kira dia masih lajang," ujar Lena dengan wajah sedih. Mendengar itu, wajah Ariana langsung berubah. Dia melirik pada Juliana dengan perasaan tak enak hati. Begitu Pula dengan Juliana, wanita itu sampai menundukkan kepala karena malu mendengar perkataan Lena, seolah dirinya orang yang tidak diharapkan.

Keadaan mulai berubah membuat Ariana memilih mencari cara lain agar tidak terjadi hal buruk antara Juliana dan Lena.

"Oh iya, hari sudah senja. Sebaiknya kita ke dalam. Nanti kita makan malam bersama, ya?"

Ariana langsung mengajak Juliana masuk membuat Lena kesal sementara Reina tersenyum puas.

"Saya berharap, kalian berdua bisa berhubungan baik."

***

Sementara itu di tempat lain di salah satu rumah pertanian milik seorang warga terbaring seorang pria tak sadarkan diri penuh luka.

"Kita harus memberitahu polisi soal pria ini," kata seorang wanita paruh baya yang berdiri di samping seorang pria yang merupakan suaminya. "Ini kartu identitasnya. Aku menemukannya di dalam dompetnya.

Pria itu kemudian menelepon panggilan darurat dan setelah teleponnya di jawab, pria itu berkata," Aku menemukan korban kecelakaan helikopter. Namanya, Joseph Allerand Reign."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Ban 106. Epilog. TAMAT.

    Setahun telah berlalu sejak kepergian Lena, tetapi kenangannya masih melekat di hati mereka, tersimpan dalam setiap sudut rumah dan dalam setiap langkah kecil Clarie. Meskipun duka itu tidak benar-benar hilang, waktu telah mengajarkan mereka bahwa cinta dan kebahagiaan bisa kembali ditemukan, bahkan setelah kehilangan yang menyakitkan.Joseph dan Juliana tidak terburu-buru. Mereka membangun kembali hubungan mereka dengan penuh kesabaran, memberi ruang bagi luka-luka lama untuk benar-benar pulih. Tidak ada janji yang diucapkan dengan tergesa-gesa, tidak ada keputusan yang diambil tanpa pertimbangan. Mereka memilih untuk saling mengenal kembali bukan sebagai dua orang yang memiliki masa lalu yang pahit, tetapi sebagai dua hati yang akhirnya mengerti betapa berartinya satu sama lain.Clarie tumbuh menjadi gadis kecil yang ceria, meskipun masih sering menatap ke luar jendela, seolah menunggu ibunya kembali. Namun, dalam pelukan hangat Joseph dan Juliana, ia menemukan tempat yang aman, tem

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 105. Pengorbanan terakhir

    Mobil Joseph melaju kencang menuju lokasi. Lena, Ariana, dan Juliana duduk dengan tegang di dalam mobil, perasaan mereka bercampur antara cemas, marah, dan takut. Begitu mereka tiba, pemandangan di depan mereka membuat jantung mereka berdegup lebih kencang.Sebuah rumah tua berdiri di pinggiran kota, tampak gelap dan sepi. Catnya sudah mengelupas, jendelanya tertutup rapat, dan pagar kayunya sudah lapuk dimakan usia. Rumah itu tampak seperti sudah lama tidak dihuni, tetapi semua orang tahu bahwa di sanalah Damian bersembunyi bersama Clarie.Di sekitar rumah, polisi sudah bersiap dengan senjata terangkat, mengenakan rompi anti-peluru. Lampu-lampu kendaraan polisi menyala, menerangi malam yang mencekam.Seorang petugas mendekati Joseph dan berbicara dengan suara rendah."Kami sudah mengepung rumah ini dari semua sisi. Tim kami sudah memastikan bahwa tidak ada jalan keluar bagi Damian. Kami hanya menunggu perintah untuk masuk."Joseph mengepalkan tangannya. "Lakukan!"Kapten polisi menga

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 104. Pertaruhan terakhir

    Suasana di dalam mobil terasa berat. Lena duduk di kursi penumpang, jemarinya mencengkeram erat ponselnya, matanya kosong menatap jalanan malam yang sepi.Di belakang kemudi, Joseph mengendarai mobil dengan rahang mengatup. Napasnya berat, tangannya mencengkeram setir seolah itu satu-satunya hal yang bisa menjaga amarahnya tetap terkendali.Ariana dan Juliana duduk di kursi belakang, sama tegangnya. Semua orang tahu bahwa mereka sedang berpacu dengan waktu.Saat itulah ponsel Lena berdering. Nada deringnya memecah keheningan, membuat semua orang tersentak. Lena langsung meraih ponsel, melihat nama di layar.Damian.Darah Lena berdesir. Ia menekan tombol jawab dan langsung menempelkan ponsel ke telinganya."Damian! Di mana Clarie?!" serunya panik.Suara tawa rendah terdengar dari seberang sana, mengirimkan getaran tak nyaman ke dalam tulang belakang Lena."Tenanglah, Sayang," kata Damian dengan nada mengejek. "Clarie baik-baik saja. Untuk saat ini."Tangan Lena mengepal, matanya berkil

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 103. Siapa yang akan menang dalam permainan

    Suasana di dalam mobil terasa berat. Lena duduk di kursi penumpang, jemarinya mencengkeram erat ponselnya, matanya kosong menatap jalanan malam yang sepi. Di belakang kemudi, Joseph mengendarai mobil dengan rahang mengatup. Napasnya berat, tangannya mencengkeram setir seolah itu satu-satunya hal yang bisa menjaga amarahnya tetap terkendali. Ariana dan Juliana duduk di kursi belakang, sama tegangnya. Semua orang tahu bahwa mereka sedang berpacu dengan waktu. Saat itulah ponsel Lena berdering. Nada deringnya memecah keheningan, membuat semua orang tersentak. Lena langsung meraih ponsel, melihat nama di layar. Damian. Darah Lena berdesir. Ia menekan tombol jawab dan langsung menempelkan ponsel ke telinganya. "Damian! Di mana Clarie?!" serunya panik. Suara tawa rendah terdengar dari seberang sana, mengirimkan getaran tak nyaman ke dalam tulang belakang Lena. "Tenanglah, Sayang!" kata Damian dengan nada mengejek. "Clarie baik-baik saja untuk saat ini." Tangan Lena mengepal, matan

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 102. Mencari petunjuk

    Telepon dari Juliana masih menggema di kepala Joseph saat ia menekan pedal gas lebih dalam. Mobilnya melaju dengan kecepatan gila, membelah jalanan kota yang mulai diselimuti gelapnya malam. Tangannya mencengkeram setir erat, rahangnya mengatup keras menahan gejolak emosi yang siap meledak.Clarie diculik.Pikiran itu terus menggerogoti benaknya.Putrinya, gadis kecil yang begitu ia cintai, kini berada di tangan seseorang yang entah siapa dan dengan niat apa.Siapa pun yang berani menyentuh Clarie tidak akan dibiarkan hidup dengan tenang.Joseph hampir tidak bisa berpikir jernih. Bayangan Clarie menangis, ketakutan, mungkin memanggil namanya dalam keputusasaan, membuat dadanya seperti terbakar.Sial!Tangannya gemetar saat ia menekan panggilan ke Lena. Nada sambung berbunyi. Sekali. Dua kali.“Halo?”Suara Lena terdengar malas, seolah tidak ingin berbicara dengannya.Joseph tidak peduli.“Clarie diculik.”Hening.“Apa?” Suara Lena nyaris tidak terdengar, penuh keterkejutan dan ketidak

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 101. Berita darurat?

    Keesokan paginya, mentari bersinar terang, menerangi halaman sekolah Clarie dengan cahaya hangat. Anak-anak berlarian riang, beberapa duduk di bangku taman, dan yang lain bercengkerama dengan teman-teman mereka. Suasana tampak begitu biasa, begitu normal tidak ada yang menyangka bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi hari itu.Di sudut area parkir, seorang pria berdiri dengan kacamata hitam dan topi yang menutupi sebagian besar wajahnya. Damian.Matanya tajam mengamati gerak-gerik Clarie dari kejauhan. Gadis kecil itu tampak ceria, berbincang dengan teman-temannya sebelum masuk ke dalam kelas."Jadi, dia anakku," gumam Damian pelan, nyaris tanpa emosi.Tapi di balik kata-katanya yang datar, ada ambisi besar dalam hatinya. Ia tak peduli siapa yang membesarkan Clarie selama ini. Yang jelas, ia adalah ayah biologisnya, dan itu berarti Clarie seharusnya menjadi miliknya.Damian mengencangkan jaketnya, menyembunyikan kegelisahan yang mulai menguar. Ini bukan sekadar soal ingin mendapatkan C

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status