Share

Pengakuan Mama

Astagfirullah, mendadak lemas diriku jika mengingat-ingat lagi selama perjalananku tadi. Dari rumah, sampai di rumah mama, sampai di rumah mas Umair yang ini. Meski tak begitu banyak bertemu orang, tapi pasti ada yang tak sengaja melihatku. Aduh.

Aku juga merasa bersalah dengan mas Umair, karena sudah salah sangka terhadapnya. Tapi, kalau harus minta maaf, sejujurnya aku malu jika harus berkata jika aku salah menduga dirinya mengajak untuk menuntaskan keinginannya. Aish.

"Astagfirullah!" aku terlonjak kaget karena tiba-tiba suara ketukan pintu dari luar. Pasti mas Umair.

"Sebentar, Mas!" kataku dari dalam kamar mandi.

Tak ada balasan, suasana dalam kamar mandi kembali hening. Duh, mendadak jadi horor. Aish, kenapa juga suamiku itu tidak menyahut walaupun sekedar basa basi.

Setelah menyelesaikan masalahku di dalam kamar mandi, aku pun bergegas kembali menyusul mas Umair di ruang tengah. Namun, tak ku temukan dirinya, bahkan di berbagai sudut ruangan rumah ini pun tak terlihat bata
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status