Share

Chapter 17: Peringatan Shaka

Mentari mematut dirinya di depan cermin. Balutan gaun pengantin dengan riasan cantik membuatnya menjelma layaknya seorang putri dari negeri dongeng. 

Sayang, semua keindahan itu tak selaras dengan air mata yang sejak tadi mengalir di permukaan pipinya. Wajahnya sembab, itulah mengapa pelayan kewalahan memperbaiki riasannya.

Tak ada yang tahu seberapa hancur dirinya saat ini. Di usia yang masih dikatakan belia, ia dipaksa menikahi iblis untuk menyelematkan nyawa banyak orang. Mengorbankan dirinya sendiri untuk membebaskan para tawanan agar bisa kembali ke negaranya. Jika boleh berharap, ia hanya ingin semuanya tak berakhir sia-sia. Para gadis itu bahagia, dirinya juga. 

Hening yang tercipta terpecahkan saat langkah sepatu menggema di lantai marmer. Semua pelayan menghentikan aktivitasnya. Mereka langsung membungkuk untuk memberi penghormatan. 

Max berdiri angkuh dengan kedua tangan terlipat di depan dada, posisinya berada di belakang Men

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status