Happy reading everyone! Atland menampilkan wajah tak suka mendengar perkataan Dipta. “Apakah kau sekarang meragukan kemampuanmu sendiri?” kata Atland dengan suara datar dan membuat Dipta mengerjapkan matanya beberapa kali. “Aku tidak meragukan kemampuanku dan aku hanya memberitahukan faktanya padamu Atland!” kata Dipta yang merasa Atland terlalu meremehkan musuh mereka kali ini. “Aku tidak meremehkan musuh kita tetapi aku hanya ingin berkata kalau kita memiliki banyak cara untuk menangkapnya,” kata Atland seolah bisa menebak pikiran Dipta. “Kau berkata demikian karena kau pasti sudah mempunyai rencana bukan?” kata Arvies dengan santai. Atland memberikan isyarat kepada para pengawalnya untuk membawa beberapa minuman alkohol karena mereka pasti membutuhkannya. Seorang pengawal akhirnya membawakan minuman alkohol yang merupakan salah satu minuman termahal yaitu Dalmore 62 yang terbuat dari berbagai macam spirit dan merupakan single malt Scotch Whisky. Dalkore 62 sudah berusia enampulu
Happy reading ^_^Arvies masuk kedalam bar Exodus milik Dipta yang merupakan hadiah ulang tahun dari Atland. “Kau baru saja tiba?” kata Dames sambil memberikan segelas wine kepada Arvies dan mendapat anggukan dari Arvies. “Dimana Atland?” tanya Arvies sambil melihat ke seluruh isi bar. “Dalam perjalan kemari,” kata Dames sambil memegang segelas wine dengan gerakan memutar. “Aku tidak tahu apakah kau bodoh atau berpura-pura bodoh Arvies,” kata Dames dan mendapat tatapan bingung dari Arvies. “Apakah kau pikir tuan Atland tidak mengetahui siapa kau dan hubungan apa yang kau miliki dengan Aphrodite?” tubuh Arvies menegang dan tak lama kemudian Arvies menghela napasnya seolah banyak beban yang menumpuk di dadanya saat ini.Arvies sangat tahu kalau cepat atau lambat Atland akan mengetahui hubungannya dengan Aphrodite. “Aku tahu Dames tetapi aku mempunyai alasan kenapa aku tidak jujur pada Atland,” kata Arvies dan matanya kemudian menatap ke arah Atland yang sedang berjalan kearahnya dengan
Selamat datang di chapter ini! Hope you enjoy and like this chapter! Sebuah jet pribadi baru saja mendarat di salah satu bandara terbesar yang terletak di Wichia yang merupakan kota terbesar di Kansas, Bandara Wichita Dwight D. Eisenhower merupakan bandara tersibuk di Kansas dan bandara ini dinamakan berdasarkan nama Presiden Amerika Serikat ke-34. Seorang pria tampan baru saja turun dari jet pribadi dan langsung di sambut oleh beberapa pria berbadan kekar. “Selamat datang tuan,” kata salah satu pengawal dan setelahnya semua orang membungkukkan kepalanya pada orang tersebut. Orang itu adalah Ares yang ditugaskan Atland untuk bertemu dengan gubernur Kansas. Ares tiba pada pukul dua malam dan dijemput oleh para pengawal yang ditugaskan Atland untuk bersama dengannya. Ares langsung masuk kedalam mobil yang berwarna hitam mengkilat untuk meninggalkan bandara. “Apakah dia sudah tiba?” tanya Ares pada saat teleponnya terhubung dengan Dames. “Dia sedang dalam perjalanan. nikmati perjala
Happy reading everyone!!! Aphrodite menatap cermin dengan wajahnya yang sungguh amat sangat kacau. Sebenarnya Aphrodite bangun dalam pelukan Atland dan Aphrodite tercengang ketika ingatan dari perilakunya semalam membuat dirinya melepaskan pelukan Atland dan berlari kekamar mandi untuk merutuki dirinya sendiri.“Apa yang sudah kau lalukan Aphrodite?!” kata Aphrodite sambil mengacak rambunya frustasi dan berjongkok didepan wastafel. “Apakah kau akan terus mengurung diri disana selama berjam-jam?” kata Atland dengan suara datar dan membuat tubuh Aphrodite menegang sempurna. “Tidak bisakah dia memberi aku bernapas sedikit saja?” kata Aphrodite sambil meringis. “Aku akan mendobrak pintu ini jika kau tidak membukanya,” kata Atland dengan nada marah apalagi dia sudah menunggu Aphrodite selama lima belas menit. Aphrodite hanya diam dan membiarkan Atland melalukan apapun yang dia suka karena Aphrodite merasa sangat malu sampai kepala berdenyut sakit saat ini. Karena tak mendengar jawaban
Happy reading!!!! Aphrodite mengejapkan matanya beberapa kali ketika cahaya menyentuh wajahnya untuk memberitahukan dirinya kalau hari sudah pagi dan Aphrodite terbangun dengan keadaan sendiri di atas tempat tidur. Aphrodite menguap beberapa kali sebelum turun dari kasur dan melangkah kearah balkon dimana kain jendela berterbangan karena angin yang berhembus kesana kemari. Mata Aphrodite membulat ketika dia melihat seluruh bangunan yang memanjakan matanya saat ini. “Apakah aku bermimpi?” Kata Aphrodite sambil memukul pelan pipinya. Aphrodite saat ini berada disalah satu penginapan di Santorini yang berada di sebuah pulau yang berada di sebelah selatan Laut Aegean, tepatnya berjarak 200 kilometer dari pusat Kota Yunani. Santori sangat terkenal dengan panorama sunset dan struktur perumahannya yang berada di atas bukit. Bangunan-bangunan yang dibangun di Santori juga merupakan rumah penduduk dicat warna putih dan tampak dibangun bertingkat-tingkat yang sangat memanjakan mata ketika be
Happy reading!!! Aphrodite saat ini bersandar nyaman di kamar yang terletak didalam jet pribadi milik Atland dengan Atland yang terus mengelus rambut Aphrodite dengan penuh kasih sayang. Setelah menghabiskan waktu selama dua hari di Santorini, Atland dan Aphrodite harus pulang kembali ke London. “Hentikan Atland,” kata Aphrodite sambil menutup bibir Atland dengan tangan kirinya karena Atland yang terus mengecupi seluruh wajahnya untuk membangunkan dirinya. “Bangunlah kau harus makan karena aku tidak ingin kau sakit,” kata Atland sambil menahan tangan Aphrodite yang ingin mengucak matanya dengan kasar dan tangan Atland mengelus mata Aphrodite dengan lembut. Setelah beberapa saat Aphrodite makan dengan sangat lahap dan Aphrodite baru menyadari kalau ternyata saat ini dia sangat kelaparan. Sedangkan di sisi lain Dames baru saja tiba di ZaVoga company dan keluar dari mobil. “Selamat datang di ZaVoga company tuan Dames,” kata pria paruh baya sambil mengulurkan tangannya pada Dames yang
Happy reading!!!! ⚠️ Perhatian! Chapter ini menganggung kekerasan dan untuk kalian yang di bawah umur bisa melewati chapter ini atau kalian yang tidak bisa membaca boleh sekali melewati chapter ini “Bisakah kita berbicara?” kata Atland yang sudah muak mendapati Aphrodite yang terus diam dalam dua hari ini dan bahkan Aphrodite hanya menanggapi perkataannya dengan datar, berbeda dengan biasanya. “Kau dengar perkataanku tidak?!” kata Atland dengan nada marah sambik menahan tangan Aphrodite yang ingin meninggalkannya di halaman belakang mansion. Para maid serta beberapa pengawal langsung meninggalkan halaman belakang karena merasa perbedaan situasi yang ada disana. Aphrodite menghela napasnya dan melipat tangannya di dada sambil menatap Atland dengan datar. “Apa yang terjadi denganmu?” kata Atland sambil menatap dalam mata Aphrodite. “Tidak ada,” kata Aphrodite dengan singkat sambil menatap balik mata Atland. “Kau pikir aku anak kecil yang tidak bisa merasakan perubahanmu?” kata Atla
Happy reading!!!!! Aphrodite duduk merenung didalam kamar Atland dan matanya menerawang kedepan dimana kegelapan malam menelan pepohonan yang biasanya menjulang tinggi ketika siang hari. Berulang kali Aphrodite menatap ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul tiga pagi dan Atland tak kunjung kembali. Aphrodite memang meminta Atland untuk memberikannya waktu tetapi Aphrodite juga khawatir jika Atland tidak melihat. Ingatan Aphrodite kembali ke hari dimana Ashyera memarahinya. “Bisakah kita berbicara?” kata Ashyera dengan nada datar sambil menatap Aphrodite yang sedang berada didalam dapur bersama beberapa maid. Aphrodite menganggukkan kepalanya dan berjalan mengikuti Ashyera untuk masuk kedalam lift yang dimana Ashyera menekan angka empat dimana rooftop berada. Angin malam menerpa mereka dengan cukup kencang tetapi Aphrodite dapat melihat tatapan sedih dikedua mata Ashyera. “Aku sebenarnya ingin marah kepadamu karena kau berhasil menarik seluruh atensi Atland yang bahkan aku tidak