"Aku merasa dokter Chelsea menyembunyikan sesuatu dariku," Noura mengungkapkan kecurigaannya pada Tanti. "Seperti apa?""Tentang Mike, mungkin dia sedang mengalami masalah." Wajah Noura tampak serius. "Aku khawatir jika terjadi sesuatu hal buruk dengannya, makanya dia tidak datang berkunjung, dan dokter Chelsea juga sengaja tidak ingin berbagi karena permintaan Mike."***"Wanita yang keras kepala, sudah tahu tidak punya apa-apa, masih saja merasa hebat!" desis Nader sembari mengamati satu persatu foto Noura di ponselnya. "Andai saja kamu mau mengakui semua kesalahanmu, minta maaf pada kami dan juga keluarga Aira, aku pasti bisa membantu meringankan hukumanmu. Aku juga akan memohon pada orang tua Aira untuk memberikan maaf padamu."Nader masih berada di luar negeri untuk kepentingan bisnis. Tiga bulan tidak cukup untuk mengurusi pekerjaan yang telah mangkrak akibat ulah para karyawan yang tidak bertanggung jawab.Faktanya, ketika melihat foto-foto murung Noura, Nader turut merasa sedi
Suara sirene di dalam penjara wanita telah mengagetkan Noura. Dia sontak mengalihkan pandangan pada petugas yang berlarian menuju sebuah tempat.Ketika mendengar suara nyaring sirene, Noura baru saja menyelesaikan sebuah syal rajut yang akan dia diberikan pada sang calon bayi setelah terlahir ke dunia ini."Apa yang terjadi?" gumam Noura setelah meletakkan peralatan di tangannya. Dia berdiri, kemudian menoleh ke samping kiri, mencari keberadaan Tanti yang ternyata sedang tidak berada di tempatnya. "Kak Tanti ... di mana dia?" Noura semakin resah. Pasalnya, Tanti telah meminta izin keluar dalam waktu yang cukup lama. Sedangkan suara sirene yang berbunyi lama biasanya pertanda adanya kejadian gawat darurat.Selain mencari keberadaan Tanti, pandangan Noura juga mengarah pada Rachel beserta teman-temannya yang lain. "Ke mana mereka semua? Apa yang mereka lakukan?"Beberapa hari sebelumnya, Rachel and the gang telah melayangkan sebuah ancaman pada Noura. Sebuah gertakan yang memiliki makn
"Terima kasih sudah bersedia membantu untuk mengurus semua dokumen yang aku inginkan," ucap Mike pada Richard, salah satu temannya. Dalam ketidakberdayaannya, Mike patut bersyukur karena masih banyak teman- teman yang berdiri di sisinya. Meski banyak yang mengetahui kondisi Mike yang telah ditekan habis-habisan oleh anak buah Nader, namun Richard dengan berani menawarkan bantuan."Jangan sungkan, Mike." Richard menepuk bahu temannya. "Kita sudah lama saling mengenal dan kamu juga banyak membantuku selama ini. Saatnya aku yang membalas kebaikanmu."Setelah mendapatkan dokumen yang diinginkannya, Mike meminta pamit pada Richard. Hari itu, dia langsung menuju sebuah pemakaman. Mike berjalan menuju dua buah pusara yang masih baru. Di atasnya juga terdapat banyak taburan bunga yang masih terlihat segar. Sedangkan di tengah-tengah gundukan tanah, tampak wanita paruh baya berjongkok sambil memegang nisan putih bertuliskan nama Rafeeqa dan Reema."Bu Meta, saatnya pulang, hari sudah semakin
Tanpa sadar, Nader mencengkram gelas di tangannya hingga pecah tak berbentuk. Senada dengan warna darah di tangannya, mata pria itu juga memerah dan urat-urat di lehernya terlihat keluar menonjol.Nader marah sekaligus cemburu.Tak cukup sampai di situ, Heba kembali menambahkan gosip untuk memanas-manasi Nader agar semakin membenci Noura."Ibu sudah mengatakannya sejak awal jika Noura bukanlah wanita baik-baik," lanjut Heba dengan bersemangat. "Dia tidak pantas menjadi istrimu, karena selain menjalin hubungan dengan beberapa pria dalam satu waktu, wanita matre itu juga hanya mengincar hartamu saja!""Beberapa pria?" tanya Nader. Terkadang, dia masih ragu dan sulit untuk percaya."Ya, beberapa pria kaya yang dijadikan sebagai korbannya, dan ketika di penjara, dia masih saja melakukan hal yang sama. Noura pasti menjual tubuh hanya untuk menuntaskan birahinya saja yang kemudian berakhir hamil di dalam penjara," ungkap Heba berapi-api.Untuk meredam emosinya, Nader memilih diam dan membiar
"Temukan segera anak yang baru dilahirkan Noura!" Melalui sambungan telepon, Heba memberi perintah pada orang suruhannya. "Aku tidak mau tahu alasannya, begitu kalian mendapatkan anak itu, langsung habisi dan buang mayatnya tanpa meninggalkan jejak!" lanjutnya dengan nada yang paling kejam.Setelah menutup panggilan, Heba yang sedang berada di dalam kamar Rona menatap putrinya itu dengan wajah emosi. "Masih bisa bersikap acuh kamu?" Rona terlihat santai dengan urusannya, hiasan kukunya lebih penting daripada ikut campur dengan kepentingan ibunya. "Apa lagi yang harus aku lakukan, Bu? Bukankah anak itu masih merah dan dokter Mike sudah mengaku sendiri sebagai ayahnya? Jadi untuk apa membuang-buang waktu,ntenaga dan pikiran hanya untuk menyingkirkan anak yang baru lahir?" "Bodoh sekali kamu!" bentak Heba sembari menoyor kepala putrinya. "Dokter Mike hanya mengaku-ngaku saja sedangkan Nader sendiri yang mengatakan jika Noura masih perawan saat tidur bersamanya. Kamu tahu sendiri bahwa N
Noura meneliti setiap tulisan dalam berkas yang baru saja disodorkan Mike. Sebuah akta lahir dan juga dokumen lain yang bertuliskan nama putrinya. Angel ivanka Mbarki, sebuah nama yang pernah diungkapkan Noura pada Mike jika anak yang dilahirkannya adalah perempuan. Namun, tentang nama belakang anak itu, tidak pernah terlintas dalam pikiran Noura."Mbarki ....?" "Maaf, Noura, aku tidak meminta izin terlebih dulu sebelum memberi nama belakang keluargaku pada anakmu!" kata Mike, dia merasa bersalah setelah melihat ekspresi wajah Noura. "Kalau kamu keberatan, aku akan menggantinya!" "Tidak apa-apa, Mike." Noura tidak ingin mempermasalahkannya lagi. Toh, pria itu sudah melakukan yang terbaik untuknya. "Aku hanya penasaran dengan kepergian kalian. Kenapa kamu harus pergi, Mike?""Ada masalah dengan izin tinggal kami di negara ini. Secepatnya kami harus segera meninggalkan negara ini, tapi jangan khawatir, aku pasti bisa kembali untukmu. Kita pasti akan bertemu lagi," jelas Mike dan meras
"Noura, ada yang datang berkunjung untukmu!" Cupi memberitahu. "Melihat penampilannya, aku rasa pria itu adalah seorang pengacara," tambahnya."Pengacara ...?" Noura keheranan. Sembari mengulurkan kedua tangannya, dia bertanya lagi. "Siapa yang membawanya?"Setelah kepergian Mike, Noura seperti anak ayam kehilangan induknya. Dia sudah pasrah menjalani hukumannya. Bahkan Chelsea hanya sesekali datang mengunjunginya dalam beberapa bulan terakhir."Aku kurang tahu, mereka datang bertiga dan semuanya laki-laki," jawab Cupi."Cepatlah temui mereka!" Tanti menyemangati Noura. "Siapa tahu dokter Mike yang merekomendasikan pengacara baru untuk meringankan hukumanmu."Noura juga berharap demikian, tapi hati kecilnya justru berkata lain. Setelah beberapa bulan senyap tanpa kabar, bisa saja Nader kembali datang mencari masalah baru dengannya. Siang itu, Noura dibawa ke sebuah ruangan yang berbeda. Ada beberapa kursi dan sebuah meja persegi panjang di dalam ruangan itu. Di bawah tatapan sang peng
Bayi Angel menangis dengan kencang setelah Aida meletakkannya dengan kasar di atas lantai. "Diam kamu, bocah sialan!" marah Aida sembari menunjuk wajah bayi berusia delapan bulan itu. Dia memperlakukan anak yang tak berdosa itu layaknya orang dewasa. "Gara-gara kehadiran kamu, kami mengalami kerugian yang sangat besar. Anakku tidak hanya kehilangan pekerjaan, tapi kepercayaan dari rekan-rekan sejawat kami."Aida akan selalu marah dan menganggap bayi Angel sebagai pembawa sial. Dia turut membenci Angel karena kehadiran anak itu mengakibatkan banyak masalah, termasuk para wanita yang langsung menolak lamaran dari mereka.Pekerjaan Mike belum bisa dikatakan mapan hingga saat ini, ditambah lagi dia harus menyandang status baru sebagai seorang ayah tanpa pernikahan. Mana ada wanita yang mau menerima pria itu untuk dijadikan sebagai suami?Bayi Angel masih menangis saat Mike tiba di dalam rumah. Langkahnya yang panjang segera menuju anak malang itu. "Ibu, kenapa Ibu begitu tega pada bayi s