Share

Bab 22 Teka-teki

Luci sama sekali tak bisa memejamkan matanya semalaman, dia masih terus terngiang-ngiang perkataan Adrian. 'Aku jatuh cinta padamu sejak-Akh!!!'

Sial! 

Rona merah itu kembali muncul di wajahnya. Dia sangat malu sekaligus senang akan pengakuan yang semalam di dengarnya. Pernyataan itu seperti mimpi baginya, mana mungkin ada pria sempurna yang menyukai itik buruk rupa sepertinya?

Kuputuskan untuk melakukan semuanya lebih awal hari ini, dia belum siap mental bertemu dengan Adrian. Entah hal konyol apa yang akan dilakukannya jika mereka bertemu. Membayangkannya saja itu membuatnya semakin berpikiran aneh apalagi kalau kejadian.

***

Aku terpaksa berangkat pagi-pagi buta dengan bus pertama. Ku putuskan untuk berjalan-jalan kecil di sekitar kampus untuk menyegarkan pikiranku yang kacau. semuanya tampak membingungkan untukku. Pernyataan Adrian yang tiba-tiba, penyakit aneh yang menderanya, sikapnya yang nampak mencurigakan dan lainnya terus meman

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status