Share

Hati yang beku

Setelah pulangnya Satria, Maudi membiarkan bapak dan anak itu menikmati quality time berdua tanpa gangguan, sementara dirinya mendekam di dalam kamar yang sebelumnya Bintang tunjukan, kamar Maudi untuk sementara selama ia tinggal di rumah ini.

Menulis surat cinta lagi dan lagi, mengurutkan berkas jadi satu rapih-rapih lalu ia masukan ke dalam satu amplop besar berwarna coklat.

Kamar yang dihuni Maudi sangatlah memuaskan, setidaknya untuk ukuran perempuan yang dua mala mini tidur di atas tikar dan tanpa kipas angina seperti Maudi. Memang tidak terlalu besar namun sangat rapih dan juga kasurnya on point.

Maudi mengulas senyum lebar, dengan bahagia ia merebahkan diri di ranjang dengan kasur busa ukuran satu orang itu.

Mbak Bintang memang baik sekali. Orangnya lemah lembut dan pengertian persis seperti yang Maudi dengar dari ibu.

Bodohnya mas Satria melepas wanita sebaik itu. Maudi tidak mengerti jalan pikir lelaki.

Setelah puas merebahkan diri sambil berma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status