Share

17 | Usaha yang Sia-sia

Jovanka baru sampai di rumah setelah hari sudah senja. Ketika dia turun dari taksi, dia melihat Revan yang sepertinya juga baru tiba. Mereka berjalan mendekat lalu berhenti dengan jarak satu langkah. Jovanka sebenarnya malas bertemu Revan, tapi ketika dia melihat Revan berjalan ke arahnya, Jovanka pun memutuskan untuk menghampirinya.

“Kamu dari mana?” Tanya Revan. Dari nada bicaranya terdengar kesal. “Kenapa tidak ijin padaku?”

Jovanka menghela napas. Dia sebenarnya ingin menjawab dengan ketus, tapi Jovanka sadar dia tidak bisa bersikap seperti itu terlebih pada suaminya sendiri.

“Aku lupa,” jawab Jovanka sekenanya. Padahal dia sengaja tidak mengabari Revan karena tidak mau terlalu sering berinteraksi dengan pria itu.

“Lain kali, jangan lupa untuk ijin padaku saat kamu hendak keluar,” ucap Revan. Dia mengusap puncak kepala Jovanka.Walau awalnya sulit menerima fakta jika perempuan itu kini resmi menjadi istrinya, Revan mulai terbiasa. Bahkan timbul rasa tanggung jawab dan rasa ingin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status