Kesuksesan Lutfhi dalam mencari lahan untuk seorang developer. Telah melambungkan nama seorang Lutfhi sebagai seorang makelar tanah. Salah seorang developer lainnya mulai mencari keberadaan Lutfhi untuk di jadikan salah satu rekan bisnisnya.Developer bernama Riza itu mendatangi rumah kontrakan Lutfhi. Mengingat rumah Lutfhi sedang dalam proses renovasi. Sehingga Lutfhi dan keluarganya harus tinggal di sebuah rumah kontrakan yang di sewa oleh Lutfhi.Kedatangan Lutfhi langsung di sambut hangat oleh Lutfhi. Dari yang dahulunya Lutfhi menyambut tamunya duduk secara emperan dengan sebuah karpet tebalnya. Kini Lutfhi sudah memiliki sebuah sofa empuk yang mahal. Semua itu di beli oleh Lutfhi menggunakan uang hasil bonus Lutfhi sebelumnya.Makanan di rumah Lutfhi juga kini tidak hanya sekedar gorengan saja. Kini Lutfhi menghidangkan makanan yang mewah dengan harga yang mahal. Makanan lezat itu pun berhasil membuat Riza nyaman. Sebab makanan itu memang sering di makan oleh dirinya di sebuah
Dengan langkah terburu-buru, Lutfhi terlihat sudah tak sabar untuk mendatangi seorang tuan tanah lainnya yang berada di kampungnya. Tak kalah luas dari tuan tanah yang sebelumnya Lutfhi datangi. Tuan tanah ini juga memiliki lahan yang cukup luas. Sehingga akan sangat besar keuntungan yang Lutfhi dapat, jika berhasil membujuk tuan tanah ini dalam mendalam menjual lahannya yang luas.Tiba di rumah tuan tanah yang bernama Arif tersebut. Lutfhi langsung terlihat terpesona dengan rumah pak Arif yang tergolong mewah. Terdapat beberapa ekor anjing jenis pemburu yang terantai dengan kuatnya. Gonggongan anjing itu langsung mengejutkan Lutfhi yang baru pertama kali datang ke rumah pak Arif tersebut.Lutfhi yang mengira anjing-anjing tersebut tidak di pasangkan rantai di leher mereka. Sempat terkejut saat gonggongan keras anjing tersebut menghujani kedua telinga Lutfhi. Dia sempat begitu ketakutan dengan gonggongan anjing tersebut. Sampai seorang satpam yang menjaga rumah tuan tanah tersebut, da
Ketika sore tiba, anak-anak didik Achmad sudah mulai berkumpul untuk berlatih di tempat biasanya. Lapangan itu sebenarnya sudah di tembok. Hanya saja, Achmad belum sempat mendirikan bangunan di tempat itu. Sehingga gangguan angin dapat membuat pertandingan menjadi kurang baik.Ada 10 anak yang berlatih bulutangkis pada Achmad. Cidera berkepanjangan membuat Achmad harus mengubur mimpinya menjadi seorang pemain bulutangkis ternama. Sebagai balas dendam atas kegagalan yang harus di alami oleh dirinya. Achmad pun bertekad untuk melatih anak-anak di kampungnya latihan bulutangkis. Hingga mereka bisa meneruskan cita-cita Achmad yang terkubur oleh sebuah cidera.Achmad pun berjanji akan membuat anak-anak yang berlatih pada dirinya menjadi salah seorang pemain yang hebat di masa depan. Achmad memfasilitasi anak-anak yang berlatih di kampungnya itu dengan uang dari orangtuanya yang merupakan seorang tuan tanah. Sehingga dari segi biaya, mereka tidak harus khawatir. Sebab semua biaya di tanggun
"Ini bonus buat mas Lutfhi." ucap Pak Arif memberikan uang hampir setengah milyar."Sekali lagi terima kasih Pak Arif atas bonus yang di berikan. Saya senang bisa berbisnis dengan Pak Arif." balas Lutfhi menjabat tangan Pak Arif.Tak hanya Lutfhi yang mengucapkan terima kasih pada pak Arif. Tapi seorang Tini juga turut mengucapkan banyak terima kasih pada pak Arif. Dia begitu bahagia dengan apa yang telah di lakukan oleh pak Arif pada Lutfhi. Bonus yang besar itu, semakin membuat Lutfhi kaya raya.Tak hanya bonus yang di dapat Lutfhi dari pak Arif saja. Tapi Lutfhi juga sudah di janjikan oleh seorang Riza sebuah bonus besar akan kesuksesan Lutfhi mendapatkan tanah untuk proyek perumahan miliknya tersebut. Lutfhi dan Tini yang sudah di tunggu di sebuah kafe oleh Riza. Siap datang menuju kafe yang telah di pesan oleh Riza.Tidak lagi menaiki motor atau angkutan umum. Untuk bertemu dengan Riza. Lutfhi sudah menggunakan sebuah mobil mewah yang dia beli hasil bonus yang dia dapatkan. Sehin
Lutfhi dan Tini terlihat melewati kediaman rumah Agung. Dengan tentengan paper bag berwarna coklat. Lutfhi dan Tini begitu bahagia membawa bungkusan berisi pakaian mahal yang mereka beli di salah satu toko ternama tersebut.Kedua pasangan suami istri itu berpapasan dengan Agung yang baru keluar dari gerbang rumahnya. Agung terlihat seperti ingin pergi bertemu dengan rekan bisnisnya. Dengan pakaian yang begitu rapi, serta sebatang rokok yang berada di tangan kanannya.Lutfhi yang sakit hati dengan ulah Agung yang melakukan santet terhadap dirinya. Memilih untuk tidak menyapa mantan bosnya tersebut. Begitu juga dengan Tini yang sering di hina oleh Agung saat dirinya belum memiliki apapun. Keduanya pun memperlihatkan wajah kebencian pada seorang Agung.Agung yang merasa tidak di hargai oleh Lutfhi dan Tini yang dahulu makan uang Agung untuk hidup sehari-hari. Langsung membuang ludahnya di belakang tubuh Lutfhi. Tak ketinggalan kalimat bernada sindiran diucapkan Agung pada Lutfhi. Hingga
"Tin... Tini... Tin... Ibu haus nak." Ujar Ibu Tini dengan suara lirihnya.Suara ibu Tini tersebut terdengar oleh anaknya yang lain. Dia pun langsung menghampiri ibu Tini untuk menanyakan apa yang di butuhkan oleh ibunya tersebut."Ibu butuh apa?" tanya anaknya dengan begitu panik."Tini mana.. Dia dimana?" tanya ibunya kembali.Anak ketiganya itu pun bingung. Sebab Tini sejak ibunya jatuh sakit, hingga sekarang. Belum juga datang untuk menjenguk ibunya sendiri. Padahal ibu Tini terkenal begitu sayang pada Tini. Akan sangat heran, jika Tini masih belum menjenguk ibunya tersebut. Mungkin itu yang membuat ibu Tini begitu sedih dengan kenyataan pahit yang harus di alaminya.Wajah ibunya sudah sangat kurus, mungkin itu faktor asupan makanan dari ibunya yang sudah mulai berkurang. Ketika sakit, memang ibunya sudah jarang makan. Sehingga tubuhnya kini mulai kurus kering. Itu yang menjadi kekhawatiran bagi anak-anaknya. Tapi tidak dengan Tini yang masih enggan menjenguk ibunya yang hampir se
Berbagai peralatan sudah di siapkan Lutfhi untuk memanggil genderuwo yang ada di dalam keris miliknya. Peralatan itu meliputi dupa, kembang 7 rupa dan pastinya beberapa jimat yang memang sudah di siapkan Lutfhi untuk melakukan santet pada seorang Agung.Kini Lutfhi tinggal mengambil keris yang menjadi tempat bersemayam genderuwo berbadan besar tersebut. Lutfhi sudah tidak sabar untuk melakukan santet pada seorang Agung. Mengingat Agung telah melakukan hal yang menurut Lutfhi tidak beretika pada dirinya.Di saat semua peralatan untuk menyantet Agung sudah tersedia. Lutfhi pun bersiap untuk melakukan santet yang pedih pada seorang Agung. Baginya ini akan jadi santet yang paling menyakitkan untuk Agung. Sama halnya ketika Lutfhi di santet oleh Agung. Lutfhi ingin Agung merasa apa yang Lutfhi rasakan saat itu.Lutfhi mulai membaca beberapa jimat yang memang harus di baca olehnya. Jimat-jimat yang Lutfhi baca adalah jimat untuk memanggil genderuwo peliharaan miliknya. Dengan bertemu langsu
Wajah Agung yang hitam, sempat menjadi pertanyaan banyak orang di kampungnya. Sebab kematian Agung di nilai janggal oleh orang-orang. Hanya wajah Agung yang berwajah hitam, sementara bagian badan Agung tidak menghitam seperti wajahnya. Ini yang menjadi pertanyaan banyak orang, termasuk orang-orang di kampung Agung.Tidak ada yang curiga pada Lutfhi dan istrinya yang telah menyantet Agung. Tapi Lutfhi dan Tini terlihat panik, ketika beberapa warga membicarakan kematian Agung. Hingga beberapa warga mulai curiga akan sikap aneh Lutfhi. Apalagi kini Lutfhi memiliki kehidupan yang jauh lebih mewah. Hingga banyak yang penasaran dengan kekayaan yang di miliki oleh Lutfhi tersebut. Lutfhi harus menjelaskan akan kekayaan yang di milikinya. Sebab kekayaan yang Lutfhi dapat begitu instan. Sehingga banyak warga yang penasaran dengan kekayaan yang Lutfhi dapat tersebut.Melihat gerak-gerik Lutfhi yang sedikit janggal, beberapa warga akhirnya mulai curiga akan kematian Agung yang di sebabkan oleh L