"Kenapa lancang sekali memotong pembicaraan saya?" Pria itu menghardik keras. "Sekalinya orang miskin tetaplah miskin, mereka tidak ada tempat di dunia ini. Apalagi berhubungan langsung pada kita, jangan pernah! Jadi jangan buang-buang waktu berharga kita untuk meladeni mereka. Baju dan sepatumu bisa Papa belikan lagi nanti, tapi untuk acara kita tidak bisa ditunda." Amara semakin tak mengerti kenapa orang-orang kaya banyak yang terlalu merendahkan manusia lainnya. Bukankah semua terlihat sama saja di mata Tuhan? Apa yang membuat mereka berbeda?
Baca selengkapnya