Semua Bab Sweet love marriage : Bab 41 - Bab 50
52 Bab
Kematian ibu Hana
Leon bersandar di luar pintu mobil miliknya. Ada segelas wine di cengkraman tangan kanannya, ia meneguk sampai habis dengan satu tegukan. Kedua matanya sudah sangat merah karena alkohol atau mungkin karena menahan amarah setelah berjumpa kembali dengan gadis itu Hana "Ambilkan aku satu gelas lagi" perintah Leon "Tapi tuan anda sudah minum terlalu banyak, ini tidak baik untuk kesehatan tuan"  "Kau berbicara seperti perempuan saja" leon tertawa lalu memberikan gelas yang sudah kosong kepada Kris  Leon masuk ke dalam mobil  "Tuan biar saya saja yang menyetir" Kris ikut masuk ke dalam mobil, ia sangat khawatir melihat keadaan Leon yang sudah hampir sempoyongan ingin mengendarai mobil  "Heh kau meremahkanku? Ini mobilku? Kenapa aku tidak boleh membawanyanya"   "Anda sedang terpengaruh alkohol tuan, akan sangat berbahaya j
Baca selengkapnya
Maafkan aku Hana
Kris mencabut beberapa helai rambut dari kepalanya lalu menempelkannya di jok kursi kemudi, ia juga menempelkan jari jemarinya di stir kemudi lalu terakhir mencabut dascam yang terpasang di belakang kaca spion tengah mobil. Kris memberikannya kepada Leon "Hilangkan bukti ini tuan " ucap Kris sambil melepaskan jas miliknya Leon menerimanya dan memakai jas milik Kris lalu menyembunyikan dashcam mini itu di saku jas yang kini dipakainya "Selama ini tuan selalu memproduksi puluhan fim, saat ini tuan hanya perlu berakting supaya polisi tidak mencurigai tuan  , tuan pasti bisa melakukannya" Leon mengangguk mendengar arahan krisTak lama kemudian mobil polisi dan mobil ambulans datang. Petugas medis menghampiri tubuh ibunda Hana yang tertutupi jas Leon, mereka memindahkannya ke atas tandu dan memeriksanya "Korban sudah meninggal, sudah tidak ada nadi yang berdenyut. Batalkan cpr untuk korban" perintah seorang petu
Baca selengkapnya
Siapa pelakunya
Pov leon"Kau yang sudah membunuh ibu....kenapa ayah tega membunuh ibu?"  Aku tidak akan pernah lupa hari dimana ketika aku menemukan ibuku tewas karena bunuh diri di rumah kami.  Malam setelah jenazah ibuku disemayamkan, aku berteriak memaki memukul dada ayahku  Namun saat itu lenganku belum sebesar lengan ayahku. Lelaki itu menenangkanku berusaha menarikku ke dalam pelukannya  Namun aku berontak dan meninju wajahnya, bagaimanapun aku ini adalah seorang laki-laki. Pukulanku mampu membuat hidung ayahku mengeluarkan darah "Leon.... Ayah tidak membunuh ibumu" ucap ayahku saat itu  "Tapi kau berusaha membunuhnya" Sahutku murka dengan tatapan penuh kebencian Aku tahu ibuku tidak dibunuh langsung oleh ayahku tapi ayahku setiap harinya selalu menyakiti hati ibu. Aku yang sejak kecil melihat pertengkaran kedua ora
Baca selengkapnya
Menikahlah denganku Hana
Pemakaman ibu Hana dilakukan keesokan paginya yang tak jauh dari rumah Hana  Hana menangis di pusaran nisan ibunya, ada Nathan di sampingnya yang menenangkannya  Hanya ada beberapa kerabat dan tetangga yang mengikuti sampai proses upacara pemakaman selesai.  Dan leon ada disana berdiri di balik pohon yang berjarak dua meter dari pemakaman ibu Hana  Ia sudah melihat gadis itu menangis sejak semalam di kantor polisi . Membuat hatinya semakin merasa bersalah  Ini semua salahku Hana, maafkan aku rutuk Leon berkali-kali di dalam hati  "Hana ayo kita pulang. Kita masih belum tahu keberadaan adikmu " ajak  Nathan  Leon berpikir ini kebetulan yang aneh di saat ibu Hana mengalami kecelakaan di jalan raya sang adik juga tidak diketahui jejak rimbanya. Tidak mungkin gadis kecil itu meninggalkan rumah sendiri&n
Baca selengkapnya
Hasil autopsi
Candra dan Saka kembali memeriksa ulang dokumen tentang kecelakaan lalu lintas yang dialami ibu Hana . Mereka adalah petugas kepolisian yang menangani kasus ini  "Aku tidak yakin ini hanya kasus kecelakaan tunggal saja, sangat janggal kemarin aku sudah memeriksa cctv di sekitar jalan di sana, keadaan memang gelap karena lampu penerangan di pinggir jalan sedang rusak . Aku memeriksa satu jam sebelum mobil ini lewat tapi tidak ada tanda-tanda ibu ini sedang berjalan. Lihat" saka menunjukan layar komputer dimana dua cctv yang dekat dengan tkp terekam semalam  "Jadi kemungkinan ibu ini tidak berjalan di pinggir jalan tapi muncul dari sini" Saka menjelaskan lagi, ia menunjuk area persawahan yang terbentang luas di kanan kiri jalan bebas hambatan  Tok tok tok tok.... Suara pintu diketuk dari luar  "Masuk "  Seorang petugas kepolisian yang lain masuk membawa dok
Baca selengkapnya
Rencana Leon
Leon menemui kris di sel tahanan. Kris sudah berganti pakaian, tak ada lagi jas dan kemeja yang melekat di tubuhnya. Ia seperti tahanan-tahanan lain yang memakai seragam terpidana lainnya di sini "Apa-apaan pakaianmu ini. Kau masih berstatus tersangka belum terpidana yang sah secara hukum . Pengadilan bahkan belum dimulai" tanya Leon Kris tersenyum menenangkan reaksi bosnya itu "Tidak apa-apa tuan Leon. Apapun yang melekat di tubuh kita tidak mencerminkan sikap kita. Tuan sendiri kenapa belum berganti pakaian" Leon mendesah "Mobilku di tahan di sini, aku belum sempat menyewa hotel aku bahkan belum mandi " Kris tersenyum "Jangan meledekku. Aku dari kemarin membuntuti gadis itu" "Hana" "Yeah...siapa lagi" "Anda sudah mengatakan anda akan menikahinya?" "Yah dan dia menolakku. Juga menampar pipiku bolak balik " "Mungkin anda salah bicara" 
Baca selengkapnya
Menginap
Hana membuatkan nasi goreng kecap dengan potongan sosis dan telor mata sapi setengah matang sebagai topingnya untuk makan malam tamu dadakannya malam ini  Leon telah selesai mandi, pria itu duduk di kursi makan hanya memakai handuk pink punya Hana yang ia lilitkan di pinggangnya .  Masih terlihat butir-butir air di sepanjang wajah dan dadanya yang bidang  Sangat tampan, ya Tuhan dia sangat tampan, Hana memekik dalam hatinya  Hana memberikan piyama tidur miliknya kepada Leon  "Apa-apaan ini.... Kau menyuruhku memakai pakaian motif sapi gila hah"  "Ini bukan motif sapi gila tuan Leon yang tampan. Hanya motif kartun kepala sapi"  "Carikan aku pakaian yang lain"  "Tidak ada pria di rumah ini, aku tidak punya pakaian pria "  "Kalau begitu aku akan tidur dengan telanjang saja"  "Terserah"  Leon membuang piyama milik Hana ke lantai dengan santai lal
Baca selengkapnya
Menginap 2 (21+)
Leon perlahan membuka kancing kemeja piyama yang di kenakan Hana    Gadis itu masih duduk di atas Leon, pipinya semakin merah. Ia seharusnya tengah berduka dengan kematian ibunya dan adiknya yang menghilang tapi sisi lain hatinya teramat bahagia apalagi Leon mengajaknya menikah    Perlahan Leon melepas semua pakaian yang melekat pada Hana. Pria itu lalu menggenggam kedua tangan Hana    "Ayo lakukanlah sesukamu" ujar Leon    Pipi Hana dan tubuh Hana terlihat semakin merah. Ia malu sekali. Terakhir kali melakukkannya adalah saat Leon tengah mabuk tapi sekarang kedua mata pria yang dicintainya ini menatap fokus pada tubuh polosnya   "Bagaimana caranya?" Tanya Hana polos    "Kau tidak pernah melakukannya lagi?"    Hana menggeleng "Tidak... Aku hanya pernah melakukkannya denganmu waktu itu"   
Baca selengkapnya
Nathan menyerah
Leon berbaring di samping Hana di atas sofa. Pria itu menaruh tangannya di cekungan leher Hana kemudian mencium lembut di sana . Ada seulas  senyum bahagia di wajah mereka yang tengah mabuk asmara "Aku mengantuk ayo kita tidur" bisik Leon pelan Leon menggelung bed cover ke tubuh mereka berdua. Hana memejamkan matanya, sulit dipercaya, ia kini dalam dekapan pria yang ia cintai. Saling mendekap dan menghangatkan satu sama lain hingga keesokan paginya Hana yang terbangun lebih dulu Hana memandangi wajah Leon lebih dekat. Memperhatikan garis-garis wajahnya, lekukan kedua matanya, tulang hidungnya dan bibir pria ini lebih dekat. Ujung jari telunjuk Hana menyentuh pipi Leon , mata Leon terbuka. Tangan Leon bergerak memegang tangan Hana .Rupanya pria itu sudah bangun sedari tadi sebelum Hana bangun "Selamat pagi om Leon" sapa Hana "Selamat pagi juga Hana" Leon hendak mencium Hana la
Baca selengkapnya
Di culik Viko
Hujan.... Hana menatap hujan deras dari balik kaca loby kantornya. Tiga puluh menit yang lalu ia sudah pulang kerja namun karena hujan. Hana dan teman-teman kantornya yang akan pulang memutuskan menunggu sampai hujan diluar reda "Hana.... Kamu mau married ya ?" Anne menepuk pundak Hana dari belakang "Iya mba Anne ko bisa tahu?" Karena seingatnya Hana belum sempat cerita ke teman-temannya di kantor kecuali Nathan dan Bu Marie "Dari Bu Marie , dia bilang katanya kamu mau married tadi dia minta cariin pelamar kerja buat gantiin posisi kamu "  "Nanti teman-teman di kantor di undang ya"  Hana mengangguk  "Wah enggak nyangka ya, kamu masih muda malah nikah duluan, ngelangkahin kami-kami ini yang udah kepala tiga"  "Iya sih hidup itu kadang enggak adil buat wanita" Tina ikut nimbrung  "Laki-laki se
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status