Di waktu yang sama, Louison tiba ditemani dua bodyguard andalan. Ia terperangah melihat kekacauan yang terbentang di depan mata. Pandangannya langsung tertuju pada Aleta. Bukannya merasa bersalah, Aleta justru bersembunyi di balik punggung Minni seperti anak kecil yang tertangkap basah mencuri. “Uncle…” Minni tersenyum canggung. “Sky, bereskan ini,” titah Louison dingin. “Baik, Ayah.” “Kau dan temanmu ikut denganku!” “Ba—baik, Uncle.” Aleta menarik-narik lengan Minni, mengisyaratkan agar mereka kabur saja. Tapi Minni menolak. Ia heran. Aleta yang tadi terlihat menakutkan, kini berubah drastis menjadi seperti anak polos. “Dady pasti marah. Kita pulang saja,” bisik Aleta. Minni menggeleng. “Kalau kau memang tidak salah, kenapa takut?” “Begitu, ya…” “Tentu. Seperti waktu di kantor polisi. Kau tidak takut, kan?” “Um… tapi aku paling takut sama Dady,” bisiknya lirih. Dan itu memang benar. Dari semua manusia di dunia, hanya Louison yang bisa membuat Aleta takut setelah ia melak
Last Updated : 2021-01-18 Read more