Semua Bab Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima: Bab 1361 - Bab 1370

Saat malam tiba, mereka berempat kembali ke rumah.Sally masuk dan melepas sepatunya di ambang pintu ketika dia mendengar suara yang dikenalnya.“Aku merasa jauh lebih baik, tapi selama ini aku selalu menemani ayahku, dan itulah sebabnya aku belum kembali ke Kota Jin.”Itu adalah ibunya!Sally mempercepat gerakannya untuk mengganti sepatunya, dan melangkah ke ruang tamu.Seperti yang diharapkan, dia melihat Felicia duduk di sofa bersama Nyonya Jahn saat mereka mengobrol. "Ibu!" Dia berseru kaget.Mendengar suaranya, Felicia dan Nyonya Jahn menoleh bersamaan untuk melihat.Senyum Felicia semakin dalam ketika dia melihat Sally, "Kau sudah pulang.""Nenek!"Xander dan Tina datang melompat-lompat untuk menghamburkan diri ke pelukan Felicia."Bagus." Felicia terkekeh saat dia menggendong satu anak di setiap lengan."Bu, kenapa kau tiba-tiba ada di sini?" Sally berjalan mendekat dan bertanya sambil tersenyum. “Tentu saja karena aku merindukanmu.” Nyonya Jahn menjawab untuk Fel

“Tidak akan berakhir dengan baik?” Yetta tertawa terbahak-bahak di ujung telepon seolah-olah dia baru saja mendengar sebuah lelucon.Felix bisa mendengar tawanya dari tempat dia berada, dan dia sangat marah. "Kak, wanita ini gila!"Yetta berhenti tertawa, mungkin setelah mendengar kata-kata Felix. Suaranya terdengar sekali lagi dari telepon. “Farrel, lalu kenapa kalau kau tidak mau memaafkanku? Apa kau punya bukti kalau aku yang melakukannya?”Farrel mencengkeram teleponnya lebih keras, sampai persendian buku-buku jarinya memutih, seolah-olah dia sedang berusaha mengendalikan emosinya. Yetta terus berkata, “Jika aku tidak memberi tahumu kalau aku adalah Yetta, kau tidak akan bisa mengetahui siapa orang yang menghubungimu saat ini. Kau tidak punya bukti sama sekali bahwa aku yang melakukannya.”Dia benar. Terlepas dari panggilan telepon termodulasi ini, tidak ada bukti sama sekali bahwa dia melakukannya.Ekspresi Farrel menjadi suram, dan dia menatap ibunya yang masih terikat di

Di ujung telepon yang lain, Yetta mengangkat alisnya dan berkata, "Selama kau memang benar-benar bercerai, sudah pasti aku akan melepaskannya."Sally mengerutkan kening. "Aku sudah bilang kalau Farrel dan aku telah menyelesaikan dokumen perceraian."Dia mendengar Yetta berbicara dengan seseorang. Sesaat kemudian, dia mendengar suara Yetta lagi."Kirim aku gambarnya sebagai bukti."Begitu dia mengatakan itu, dia menutup telepon tanpa menunggu Sally merespons. Terlepas dari seberapa marah Sally, dia masih harus melakukan apa yang dikatakan oleh Yetta. Dia mengambil foto akta cerai dan mengirimkannya ke Yetta.Beberapa saat kemudian, teleponnya berdering.Itu adalah panggilan dari Yetta.Ketika dia mengangkat, suara Yetta terdengar. "Kalian berdua benar-benar bercerai!"Bahkan melalui telepon, kebahagiaannya yang sombong terlihat jelas."Apa kau tidak melihat fotonya?" Sally bertanya dengan dingin. "Apa kau bisa melepaskan ibuku sekarang?" "Tentu saja ..." Yetta baru saja aka

“Aku tidak mau, aku ingin pergi sekarang!” Yetta berdiri dan berteriak saat dia bergegas ke Tuan Claude, "Biar aku beri tahu, jika kau tidak membiarkanku pergi hari ini, aku akan membuat keributan sampai kau mau melepaskanku."Begitu dia mengatakan itu, dia menghancurkan gelas di atas meja di lantai. Dia mengambil pecahan kaca dan mengarahkan ujung pecahan ke lehernya."Jika kau tidak melepaskanku, aku akan mati di depanmu!"Tuan Claude mengerutkan kening berat pada ancamannya.“Yetta, jangan bertindak konyol. Aku akan menemukan cara untuk menyelamatkanmu.”Karl mencoba mengambil pecahan kaca dari tangannya, tetapi begitu dia mengambil langkah, Yetta berteriak padanya, "Jangan mendekat, atau aku akan melukai diriku sendiri!" Wajah Karl menjadi pucat dan dia buru-buru mundur.Tuan Claude menatapnya dengan dingin saat dia berkata dengan marah, "Yetta, apa kau tahu sekarang kau sedang berada di mana?""Aku tahu." Yetta bersikeras untuk pergi dan berkata, "Selama kau melepaskanku,

“Nenek, kenapa kau ingin bertemu dengannya?”Karl tahu betul bahwa bahkan jika dia pergi menemui Farrel, segalanya akan tetap sama, jadi mengapa repot-repot?"Aku ingin bertanya padanya, apa dia masih memiliki hati nurani?"Sebuah kesuraman menguasai hatinya, dan Nyonya Besar menutup matanya dan mengambil napas dalam-dalam, dan menahannya, "Aku tidak bisa hanya diam saja melihat Yetta dianiaya seperti itu.""Nenek, apa menurutmu keluarga Jahn akan membiarkan Yetta pergi?" Karl bertanya."Kenapa tidak?" Nyonya Besar memelototinya, "Kecuali mereka ingin reputasi mereka menjadi jatuh.""Nenek..."　　 Karl masih ingin membujuknya, tetapi sebelum dia bisa menyelesaikannya, dia menyela: "Cukup! Jangan bujuk aku. Hal terpenting bagimu sekarang adalah melakukan segala kemungkinan untuk menyelamatkan Yetta."Karena dia telah mengatakannya, Karl tidak bisa berkata apa-apa lagi, dan hanya bisa menjawab, "Oke.""Siapkan mobil dan temani aku ke kediaman Jahn."Setelah berbicara, Nyonya Bes