Semua Bab MY TREASURE: Bab 1 - Bab 10
50 Bab
PROLOG
Mike menatap amplop kuning yang tergeletak lemah di atas meja kerjanya. Dia menatap benda berisi kontrak kepemilikan atas seorang gadis bernama Diana Sandoro.Ayah tiri Mike yang baru saja meninggal sembilan bulan yang lalu, mewariskan padanya kerajaan bisnis MikeHill Corporation, dan dalam tumpukan dokumen yang ia terima, terselip amplop asing yang membuatnya marah.“Diana Sandoro? Apakah dia wanita simpananmu David?” Mike menatap lembaran kontrak itu penuh kebencian. “Jika ya, maka dapat
Baca selengkapnya
BAB 1
“Satu Tahun Sembilan BulanSebelum Mereka Bertemu”Jam weker di samping tempat tidur membuat seorang gadis berusia sembilan belas tahun sedikit berjengit. Dia mengernyit dengan wajah kesal saat mematikan alaram pada weker yang menjerit membangunkan sang pemilik. Jarum panjangnya menunjukkan angka sebelas sedangkan jarum pendeknya menunjukkan angka enam. Pukul tujuh kurang lima menit.Dengan bermalas-malasan gadis itu menatap jam wekernya tidak peduli, namun tubuhnya terlonjak kaget saat mengingat jadwal kuliahnya pagi itu. Suara jerit histeris serta panik membawa tubuhnya berlari memasuki kamar mandi yang ada di luar kamar,
Baca selengkapnya
BAB 2
“Tiga Bulan Sebelum Mereka Bertemu”Diana membawa nampan berisi minuman dan makanan melewati beberapa meja, rambut ekor kudanya ikut bergerak mengikuti irama tubuhnya.  Langkahnya terhenti di meja nomor empat. Dengan senyum ramah dan sopan, dia menyapa sepasang muda-mudi yang duduk di meja tersebut sembari menaruh seluruh makanan beserta minuman di atas meja. Ketika selesai menata pesanan, tubuhnya sedikit menunduk dan meninggalkan meja tadi, kembali ke belakang mengambil pesanan lainnya.Inilah pekerjaannya. Menjadi pramusaji di restoran terkenal yang diisi oleh orang-orang berkantong tebal. Sudah setahun lebih Diana menjal
Baca selengkapnya
BAB 3
Suara sepatu loafers menggema di sepanjang koridor. Semua orang memandang si pemilik sepatu penuh hormat dan ada beberapa yang menyapa meskipun tidak mendapat balasan. Parasnya begitu kokoh, dingin dan mengintimidasi siapa pun yang bertemu pandang dengannya. Langkahnya begitu percaya diri membuat siapa saja kagum akan sosok serta wajah tampan yang terpahat nyaris sempurna.Dia tidak sendiri, seorang pria dengan garis wajah sama seperti dirinya sejak tadi mengikuti dari belakang. Berbeda dengan pria yang berada di depan, pria yang di belakang tampak begitu ramah. Dia membalas sapaan orang-orang yang diabaikan pria di depan. Bahkan, dirinya tidak segan-segan melontarkan ungkapan-ungkapan menggoda yang
Baca selengkapnya
BAB 4
“Usia gadis itu akan menginjak dua puluh satu tahun, putri dari mantan pengusaha sukses, Hendri Sandoro yang meninggal karena bunuh diri satu tahun sembilan bulan yang lalu dan meninggalkan hutang dengan jumlah tidak sedikit. Seharus-nya, dia sudah di rumah bordil mengingat betapa tidak mampunya dia membayar semua hutang yang Hendri tinggal-kan.”Mike menyerahkan seluruh kertas penyelidikan yang dia dapat dari Rudith seminggu yang lalu dan menunjukkannya pada Jake. Pria itu membacanya satu per satu. Jake membolak balik kertas di tangan. Perhatiannya juga tidak luput dari surat kontrak yang David tinggalkan. Keningnya berkerut ketika membaca berkas yang dia terima, berpikir keras mengapa
Baca selengkapnya
BAB 5
Mike baru saja menyelesaikan rapat dan dia berjalan menuju ruangannya hanya untuk mengambil beberapa dokumen dan tentu saja MacBook miliknya yang tertinggal di atas meja. Baru saja dia hendak masuk ke lift saat Jake memanggil dan berlari tergesa-gesa sehingga napasnya sedikit terputus-putus. Mike menghentikan jarinya yang hendak menekan tombol lift dan melemparkan tatapan membunuh pada sahabatnya, karena pria itu tidak menghadiri rapat dan pergi entah ke mana.“Bagus, kau datang di saat aku menyelesaikan rapat dan hendak pulang ke rumahku yang nyaman,” sindir Mike dengan mimik datar dan tatapan mencela.Jake menormalkan napas, meminta jeda pada Mike agar dia diberi waktu untuk menghirup oksigen yang m
Baca selengkapnya
BAB 6
Diana menatap Jake takut-takut. Dia berdiri di sudut dinding untuk mencari perlindungan meskipun gayanya saat ini sangat lucu hingga menggelitik Jake dan membuatnya tertawa mendapati tingkah menggemaskan Diana. Wajah Diana memelas meminta pengampunan dan mata bulat hitamnya berbinar menahan tangis.“Aku tidak akan menyakitimu, Diana,” kata Jake.Mendengar namanya disebut membuat alis Diana bertaut. Sejak meninggalkan taman dia tidak pernah menyebutkan identitas pada pria yang membawanya, sehingga terasa ganjil bila pria di hadapannya mengetahui namanya tanpa ia memperkenalkan diri lebih dulu. Pastilah mereka telah merencanakan sesuatu sehingga dia sampai ke tempat asing dan dikurung dalam kamar ini.
Baca selengkapnya
BAB 7
Dua hari telah berlalu sejak Diana meninggalkan rumah Mike. Dia masih tidak terima dengan apa yang menimpanya. Dengan berat hati Diana meninggalkan kontrakan dan pindah ke kontrakan Nia karena Diana tidak bisa tinggal sendiri sejak hari itu. Malam-malamnya hanya dipenuhi mimpi di mana selembar kertas mengejar dan meminta Diana untuk mematuhi beberapa baris huruf dan angka yang berputar-putar di kepala hingga dia merasa sesak.Keadaan Diana saat ini tidak lebih baik sejak ia pindah, kantung matanya jelas menggelayut membentuk lingkaran hitam akibat tidak pernah tidur semalaman. Pikirannya juga dipenuhi dengan kemungkinan-kemungkinan yang ada, bahkan dia tidak peduli menjadi pengangguran dan mengurungkan niat untuk mencari pekerjaan.
Baca selengkapnya
BAB 8
Diana mendatangi Juizy Cafe yang tidak jauh dari kontrakan Nia. Dia memilih duduk di dekat jendela sembari menikmati pemandangan lalu-lalang pejalan kaki di luar sana. Seorang wanita dengan name tag Nadira Andrani mendatanginya, membawakan buku menu.“Aku mau Muffin dan segelas Vanilla Caramelo,” katanya.“Baiklah, ada yang lain?” tanya pelayan tersebut.Diana menggeleng dan pelayan itu segera mengambil pesanan Diana ke balik counter. Selagi menunggu kedatangan Ari, Diana memilih untuk mendengarkan musik dari earphone, namun tangannya terhenti di tomb
Baca selengkapnya
BAB 9
Diana masih menangis menahan sakit pada kakinya, dia bahkan tidak memerhatikan sekitarnya lagi. Baginya rasa sakit yang menggerogoti tubuhnya sudah sangat menyiksa hingga dia lupa dengan sekitar. Gadis itu mengerang sakit saat berusaha menarik kakinya yang terjepit, namun gerakan putus asanya terhenti saat sebuah tangan kokoh menyentuh pangkal kakinya, dengan gerakan pelan menggeser letak batu dan membebaskan kaki Diana yang terjepit. Pria itu melakukannya dengan hati-hati, sebaik mungkin tidak menyakiti Diana.Namun tidak hanya sampai di situ, pria asing itu meletakkan kaki Diana di atas pangkuannya, lalu memeriksa luka yang sedikit lebar di sana. Dia menatap wajah Diana sekilas sebelum perhatiannya kembali teralih pada luka di kaki Diana, dan saat itulah baru Diana bisa melihat wajahnya yang Diana akui
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status