All Chapters of My Crazy Teacher: Chapter 31 - Chapter 40
48 Chapters
Chapter 31
Hari ini acara pernikahan pak Arka dan Jenny digelar. Acara dilaksanakan dengan sangat privat, hanya orang orang penting yang datang pada acara itu bahkan media pun tidak diziinkan untuk datang.   "Arka," panggil ibunya pada anaknya yang sedang berdiri diam didepan jendela balkon hotel.   "Kamu sangat tampan, Nak," lanjutnya sambil merapikan tuxedo pak Arka.   "Arka apa kamu yakin dengan pernikahan ini ?"   "Bu."   "Maaf, ibu tahu pertanyaan ibu akan membuatmu semakin sulit, tapi ibu hanya takut kamu menyesal nantinya nak. Ibu ingin kamu bahagia."   "Ibu tidak perlu memikirkan itu. Aku tidak apa apa bu. selama ibu bahagia maka aku akan bahagia."   "Arka cepat acaranya sudah akan dimulai," teriak ayahnya dari luar kamar.   "Ibu ayo kita turun."   "Kamu duluan saja. Ibu ingin merapikan dandanan ibu.
Read more
Chapter 32
3 tahun kemudian...  Naya dengan formalnya berjalan menyusuri lorong gedung sekolah nya dulu. Hari ini adalah hari wisuda nya tapi Arka yang notabene nya adalah tunangannya itu tidak datang ke acara wisudanya padahal sebelumnya dia sudah berjanji untuk datang.  3 tahun lalu, tepatnya setelah lulus SMA, Naya langsung berkuliah disalah satu universitas dengan bantuan keluarga Arka yang membiayainya. Saat diujung lorong, tepat beberapa langkah sebelum sampai di kelasnya dulu, Naya melihat sekumpulan murid-murid. Karena penasaran akhirnya gadis itupun berjalan menghampiri kerumunan itu.  "Pak Arka, Tolong terima cinta saya." "Iya,pak. Setidaknya terimalah surat cinta dari kami." "Saya benar-benar menyukai pak Arka. Tolonglah jadi kekasih saya." "Siapa yang akan kalian jadikan kekasih?" Sahut Naya, gadis itu berjalan membelah kerumunan murid-murid tadi dan berdiri tepat disamping pria yang sejak
Read more
Chapter 33
"Kamu ngapain disini? Dan apa maksud kamu yang bilang kamu jadi wali kelas tadi?" Saat ini Arka sedang berada diruang lab bersama Naya. Beberapa menit yang lalu saat Arka sedang mengajar disalah satu kelas, tiba-tiba Naya datang dan memperkenalkan dirinya sebagai wali kelas yang baru disana. Hal itu tentu saja membuat Arka terkejut. Lantas pria itu langsung menarik tangan tunangannya keluar kelas dan membawanya ke ruang lab yang saat ini sedang kosong. "Mulai hari ini aku akan menjadi wali kelas sementara menggantikan Miss Anna yang sedang cuti hamil." "Apa? Bagaimana bisa?!" Pekik Arka dengan raut wajah terkejutnya. Bagaimana bisa Naya tiba-tiba menggantikan Miss Anna sedangkan Naya saja tidak pernah melamar pekerjaan menjadi seorang guru atau mempunyai pengalaman sebagai seorang guru. Melihat keterkejutan sang tunangan, Naya mencoba menjelaskan semuanya secara perlahan. Sebenarnya beberapa hari yang lalu tepatnya setelah melihat Arka dikerumuni dan disuka hampir semua murid perem
Read more
Chapter 34
Juna dan Yuna hanya bisa duduk diam sambil menunduk. Saat ini sepasang kekasih itu tengah diintrogasi oleh Naya yang sejak tadi terus melayangkan pertanyaannya tanpa henti. Bahkan untuk menjawab satu pertanyaan saja rasanya susah mengingat Naya tidak berhenti mengoceh. Disamping Naya duduk ada Arka dan Jihan yang juga ikut diam mendengar celotehan wanita itu. "Kenapa diam? Aku sudah berbicara panjang kali lebar kali tinggi tapi kalian hanya diam? Kalian tidak ingin menjelaskan sesuatu padaku?" Tanya Naya untuk terakhir kalinya setelah cukup lelah terus mengoceh sejak tadi. Arka yang sudah ingin bersuara pun langsung di minta diam oleh wanita itu. Alhasil Arka kembali diam menutup mulutnya rapat-rapat. Saat ini Naya sedang dalam mode galak jadi lebih baik diam jika tidak ingin terkena masalah. Disisi lain Juna dan Yuna tampak saling menyenggol tangan satu sama lain. Mereka terus meminta satu sama lain untuk berbicara terlebih dulu. Jihan yang merasa suasana di
Read more
Chapter 35
"Jangan menekuk wajahmu seperti itu, kalau tidak niat ikut tidak usah ikut," ujar Naya saat melihat sang kekasih menekuk wajahnya. "Memangnya ada apa dengan wajahku? Wajahku biasa saja," balas pak Arka dengan nada sewotnya. "Sejak tadi kamu menekuk wajahmu seperti itu, sangat menyebalkan!" "Memangnya wajah bisa ditekuk?" Dahya, Sina dan Jihan hanya bisa menggelengkan kepala mereka melihat tingkah laku sepasang kekasih didepan mereka. Saat ini mereka sedang berada di bandara untuk pergi ke bali menghadiri acara pernikahan Yuna dan Juna yang akan diselenggarakan besok lusa. Sejak dalam perjalanan menuju bandara, Arka dan Naya tidak berhenti berdebat. Wajah murung Arka yang menjadi penyebab perdebatan itu membuat Naya benar-benar kesal. Alasan kenapa Arka memasang wajah murung nya itu karena sebenarnya ia tidak ingin pergi ke acara pernikahan Juna dan Yuna. Pria itu terpaksa ikut pergi karena tidak ingin Naya kembali dekat dengan Juna. Agak berlebihan memang, seharusnya Arka tidak pe
Read more
Chapter 36
Dengan balutan gaun pengantin berwarna putih, Yuna terlihat sangat cantik saat berdiri disamping Juna yang juga mengenakan tuxedo berwarna senada dengan gaunnya. Hari ini, akhirnya hari yang ditunggu pun tiba. Sepasang kekasih itu melakukan janji suci pernikahan yang sudah sejak lama mereka impikan. Tidak jauh dari mereka berdiri, Teman-temannya tampak terharu menyaksikan pemberkatan yang baru saja selesai mereka lakukan. Bahkan Sina pun hampir menangis karena saking terharunya. Berbeda dengan Sina, Dahya, Jisu dan Naya yang tampak haru menyaksikan acara pemberkatan itu, Arka justru terlihat diam dengan ekspresi wajah datarnya. Pria itu bahkan beberapa kali mengatakan bosan dan inginbpulang. "Cihh hanya melihat pemberkatan saja sudah seperti menonton film sedih," Sindir Arka yang langsung mendapat tatapan tajam dari sang tunangan. Sejak tadi Naya berusaha untuk bersabar menanggapi ucapan dan tingkah menyebalkan tunangannya itu. Ia tidak ingin mempermasalahkannya karena takut akan
Read more
Chapter 37
Semenjak kejadian semalam entah kenapa Naya merasa jika sikap Arka sangat aneh. Pria itu tiba-tiba berubah dingin dan cuek padanya. Selama ini Arka selalu posesif dengan apapun yang Naya lakukan, tapi sekarang pria itu justru acuh tak acuh. Naya sendiri bingung apa yang membuat Arka terlihat seperti itu, apakah dia sudah membuat kesalahan? Pikir Naya. Namun wanita itu merasa jika dia tidak melakukan kesalahan apapun. "Naya, Arka mana? Kamu sendirian saja?" tanya Juna. Saat ini Juna bersama Yuna, Naya dan teman-temannya tengah sarapan bersama. Rencananya mereka kecuali Juna Yuna akan kembali ke jakarta lusa. "Iya bener, tumben Arka nggak ikut? Biasanya kemanapun kamu pergi, pasti dia akan selalu mengikutimu," lanjut Sina. Naya terlihat diam beberapa saat. Sebenarnya tadi dia sempat mendatangi kamar Arka untuk mengajaknya sarapan bersama, tapi Arka menolak ajakannya dan langsung menutup pintu kamarnya begitu saja. "Eh itu bukannya Arka?!" sahut Dahya. Gadis itu itu menunjuk kearah
Read more
Chapter 38
"Apa? Kenalannya?"Naya mengangguk. Saat ini gadis itu sedang berada dikamar Jihan bersama teman-temannya termasuk Yuna. Tadinya Naya hanya ingin mengajak curhat Jihan, Dahya dan Sina tanpa Yuna karena ia tidak ingin mengganggu Yuna dan Juna. Tapi Yuna memaksa ingin ikut dengannya."Namanya Jolie. Sepertinya mereka ada hubungan. Tadi Arka kelihatan bingung saat menjawab pertanyaanku soal siapa Jolie. Aku harus bagaimana dong? Bagaimana kalau mereka beneran punya hubungan khusus?" ujar Naya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.Seumur hidupnya kenal dengan Naya, ini pertama kalinya teman-teman Naya terlihat Naya sebucin ini. Selama ini yang mereka kenal hanya Arka saja yang bucin, tapi nyatanya Naya sama saja dengan Arka."Aku juga mikirnya gitu, Nay. Kamu tahu kan Arka itu bucinnya minta ampun. Tapi sekarang tiba-tiba deket sama cewek. Mana ceweknya bule, sexy lagi. Gamungkin Arka nggak tergoda," ucap Sina yang langsung mendapat tatapan tajam dari Jihan.Diam-diam Jihan mencubit tangan
Read more
Chapter 39
Menggunakan pakaian serba hitam lengkap dengan topi, kacamata serta masker, Naya dan teman-temannya tengah mengikuti Arka. Beberapa saat yang lalu Naya tidak sengaja melihat Arka pergi keluar hotel. Karena penasaran kemana pria itu pergi, Naya pun langsung menghubungi teman-temannya untuk ikut dengannya mengikuti Arka.Saat ini mereka bertempat sedang berada disebuah mobil sewaan yang sudah Yuna persiapkan sejak tadi pagi. Selama perjalanan mengikuti Arka, Naya tidak bisa diam karena hampir 10 menit mereka mengikuti Arka, mobil Arka tidak kunjung berhenti."Sebenarnya dia mau kemana sih?!""Sebaiknya kamu telepon dia saja, tanyakan dimana dia sekarang," sahut Jihan.Naya mengangguk, gadis itu langsung mengambil ponselnya yang berada disaku jaketnya. Mencari kontak Arka kemudian menekan tombol call. Butuh waktu cukup lama bagi Naya menunggu Arka mengangkat panggilannya. Namun tampaknya panggilannya itu kembali tidak mendapat jawaban dari Arka."Tidak di angkat!! Ckkk, menyebalkan! Pak
Read more
Chapter 40
"Arka!"Juna yang baru saja pulang dari bertemu dengan temannya tidak sengaja melihat Arka di lobby hotel. Dengan lengkap cepat pria itu berjalan menghampiri Arka yang berdiri beberapa langkah satunya. Sebuah senyuman tercetak jelas dibibir Juna ketika pria itu sudah berdiri tepat didepan Arka. Berbeda sekali dengan Arka yang tampak malas melihat keberadaan Juna."Kamu darimana dan mau kemana? Kalau ada waktu, boleh mengobrol sebentar? Ada yang ingin aku bicarakan. Hanya sebentar kok, tidak lama."Pada akhirnya Arka mengangguk, pria itu pergi bersama Juna ke restautant yang terletak dipinggir pantai. Setelah memesan beberapa minuman, Arka yang tidak sabaran ingin segera kembali ke kamarnya meminta Juna untuk cepat mengatakan apa yang ingin dikatakan."Sebelumnya aku mau minta maaf kalau mungkin aku ada salah padamu. Mulai sekarang aku akan menetap disini bersama Yuna. Sebelum kamu dan yang lainnya kembali ke jakarta, aku ingin meluruskan semua kesalahpahaman yang mungkin terjadi diant
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status