All Chapters of Wedding Agreement: Chapter 61 - Chapter 70
85 Chapters
61. SATU MINGGU TERLEWATI
Tidak terasa sudah satu minggu Keyra dan teman-temannya berada di kampung Purut. Sudah satu minggu juga dirinya tidak bertemu dengan sang suami tercinta. Mereka berdua disibukkan oleh kegiatannya masing-masing. Rasa rindu mulai melanda keduanya, bahkan dihari pertama mereka berpisah. Namun Keyra terus meyakinkan Ardy bahwa perpisahan itu hanya untuk satu bulan saja. Hingga mau tidak mau, Ardy menahan keinginannya untuk segera mendatangi Keyra di Bandung. Ia tidak ingin mengganggu kegiatan Keyra disana.Bagaimana kabarnya klinik pengobatan yang didirikan oleh para mahasiswa itu? Sejauh ini berjalan dengan lancar. Antusias dari warga sangat bagus. Banyak warga yang puas dengan pelayanan mereka di klinik itu. Malahan warga berharap mereka bisa lebih lama lagi mendirikan klinik pengobatan untuk para warga.Pagi itu, seperti rutinitas biasanya, mereka sudah berkumpul di ruang tamu untuk sarapan bersama sebelum memulai aktivitas mereka masing-masing sambil berbagi pengalaman
Read more
62. KIMI
Malam itu Ardy sudah berpakaian rapih dengan memakai Tuxedo berwarna dark grey dengan dasi kupu-kupu yang melingkari lehernya, semakin menambah kadar ketampanannya saat itu. Ia sedang duduk di ruang tamu rumahnya untuk menunggu asistennya datang sambil memainkan ponselnya. Ia ingin menghubungi Keyra sebelum Arga datang.Jari-jarinya dengan lincah menari di atas layar ponselnya lalu memencet nomer Keyra yang sudah tersimpan disana.Tuuuut“Halo, Kak.” ucap Keyra dengan nada ceria seperti biasanya, mengawali percakapan mereka melalui sambungan video call. Terlihat wajah Keyra tersenyum manis di sebrang sana.“Sayang, aku kangen.” rajuk Ardy.Keyra terkekeh disana, “Iya Kak, aku juga kangen. Sabar ya, Kak. Tinggal tiga minggu lagi.”“Aku pengen kamu pulang cepet-cepet.”“Iya Kak, sabar ya.” ujar Keyra lagi.“Kamu lagi dimana, Key?” tanya Ard
Read more
63. KIMI LAGI
Keyra berjalan gontai memasuki rumah kontrakan itu dengan diikuti Kareem dari belakang. Jam sudah menunjukkan pukul 20.15 ketika mereka menjejakkan kakinya di rumah. Di tangannya, Keyra menenteng sebuah plastik berwarna putih yang berisikan beberapa puluh tusuk sate untuk ia makan bersama teman-temannya malam itu.CeklekKeyra memutar gagang pintu dengan pelan.“Malem banget, Key pulangnya.” ujar Mesya ketika dirinya baru saja membuka pintu rumah itu. Mesya dan teman-temannya sedang berkumpul di ruang tamu, menunggu kepulangan mereka.“Iya tadi di Rumah Sakit lagi banyak pasien, gak enak lah kalo kita pulang duluan.” jawab Kareem mewakilinya karena terlihat Keyra sedang tidak bersemangat sejak mereka masih berada di Rumah Sakit.“Ini, aku bawain sate untuk kita makan.” Keyra menyerahkan bungkusan plastik itu kepada Kiya untuk segera di hidangkan di atas piring, agar mereka bisa segera makan. Lalu ia menghempaskan
Read more
64. SALAH PAHAM LAGI
Pukul tujuh pagi, Ardy sudah berada di kantornya. Belum ada karyawannya yang datang karena perkantoran akan mulai di buka pukul delapan pagi. Hanya ada seorang satpam yang memang bertugas tadi malam, menunggu teman satpamnya yang lain untuk giliran bertugas pagi itu.Tumben sekali Ardy berangkat ke kantor pagi-pagi. Entah kenapa, perkataan Kimi semalam mengganggu tidurnya. Dirinya merasa takut kalau istrinya itu jatuh hati pada laki-laki disana. Bukan ‘kah cinta bisa tumbuh karena terbiasa? Apalagi dirinya tahu kalau ternyata Keyra membantu Rumah Sakit di kota. Otomatis ia akan bertemu dengan banyak orang disana. Mungkin juga akan ada seorang dokter yang tertarik dengan kecantikannya. Pikiran itu lah yang membuat Ardy semalaman susah memejamkan matanya sehingga pagi-pagi sekali ia memutuskan untuk berangkat ke kantor.TokTokTokTerdengar pintu ruangannya diketuk. Ardy yakin itu pasti Arga.“Ya, masuk.” sahut Ardy dari dal
Read more
65. MALAM MILIK KITA
Ardy berdiri mematung di tempatnya melihat istrinya itu pulang diantar seorang laki-laki yang tidak asing baginya. Ardy sudah tiba di Bandung, tepatnya di kampung Purut satu jam yang lalu. Ardy menyuruh Arga untuk mencari tahu apakah Keyra sudah berada di rumah kontrakan atau belum. Menurut informasi yang Arga dapat bahwa Keyra belum pulang ke rumah itu.Ardy dengan sabar menunggu Keyra pulang di dalam rumah yang sudah di sewanya itu. Tidak lupa Kimi pun sudah tidak sabar melihat secantik apa gadis yang berhasil menikah dengan laki-laki idamannya sejak dulu.Ardy beranjak dari duduknya ketika terdengar suara mobil berhenti. Ia mengintip dari kaca rumah itu, ingin mengetahui siapa yang keluar dari dalam mobil itu. Senyumnya terbit ketika ia melihat istrinya turun dari mobil, namun senyumnya langsung luntur berganti kemarahan ketika ia melihat seorang laki-laki juga turun dari mobil yang tadi di naiki Keyra.Ardy menajamkan penglihatannya, ia ingin mengetahui siap
Read more
66. AKHIRNYA PULANG
Tidak terasa hari ini adalah hari terakhir mereka menjalani kegiatannya di kampung Purut. Nanti sore mereka akan kembali pulang ke Jakarta.“Makasih ya Key, kamu udah bersedia bantu-bantu kami disini.” kata Mia sambil memeluknya erat.“Iya sama-sama, Suster. Aku seneng bantu disini, aku juga banyak belajar dari suster Mia.” Keyra membalas pelukan Mia.“Makasih Keyra, Kareem, atas dedikasi kalian kepada Rumah Sakit selama satu bulan ini. Mudah-mudahan apa yang sudah kalian dapatkan dari sini, bisa kalian praktekan nanti.” ucap Risman sambil menyalami Keyra juga Kareem.“Sama-sama, Dok. Terima kasih atas bimbingannya kepada kami.” sahut Kareem.Risman tersenyum lalu mengangguk, “Kalau ada yang kurang berkenan untuk kalian selama disini, kami minta maaf ya.”“Nggak ‘kok Dok,” sahut Keyra sambil melepaskan pelukan Mia, “Kami berdua senang bekerja di Rumah Sakit i
Read more
67. AKU MENCINTAIMU
Ardy menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumahnya, sesekali melirik Keyra yang tertidur pulas di sampingnya. Tidak lama masuk ke dalam mobil, Keyra langsung tertidur. Ardy memakluminya, mungkin ia lelah. Atau mungkin juga karena terlalu banyak makan tadi yang menyebabkan istrinya mengantuk.“Ar, Keyra tidur ya?” tanya Kimi yang duduk di bangku belakang.Ardy mengangguk sekilas, “Iya, mungkin dia capek.” jawabnya dengan pandangan masih fokus ke depan.Mobil yang dikendarai Ardy sudah sampai di depan pintu gerbang rumahnya, pak Pri segera membukakan pintu gerbang agar mobil Ardy masuk.“Selamat malam, Tuan Ardy.” kata pak Pri saat Ardy menurunkan kaca mobilnya.“Selamat malam, Pak.” sahut Ardy. Kemudian ia menjalankan lagi mobilnya memasuki halaman rumah.Pak Pri segera menutup kembali pintu gerbang rumah itu dan tidak lupa menguncinya. Setelah tuannya itu pulang, barulah ia beran
Read more
68. CINCIN
"Aku suka kalo kamu cemburu kaya gini, sayang," kata Ardy sambil membelai punggung Keyra yang masih berada di pelukannya.Keyra melepaskan pelukannya dan menatap tajam pada suaminya, "Wajar 'kan kalo aku kesel karena suami aku sendiri muji-muji wanita lain depan aku, walaupun itu sahabatnya sendiri. Emang Kakak bisa tahan kalo aku ngelakuin hal yang sama?" tanya Keyra sambil mengerlingkan senyum di kedua sudut bibirnya."Awas aja kalo kamu kaya gitu. Aku gak segan-segan menghukum kamu!" ancam Ardy. Ia mendekatkan wajahnya pada wajah Keyra."Kakak mau apa?" tanya Keyra sambil menjauhkan wajahnya pada wajah Ardy yang semakin dekat."Aku mau menghukum kamu karena kamu punya pikiran kaya tadi."Dikecupnya bibir Keyra dengan lembut dan beralih menjadi ciuman yang lebih dalam. Selanjutnya Ardy mendengus ceruk leher Keyra, mengecupnya dengan keras hingga meninggalkan tanda kemerahan di sana. Tanpa basa basi lagi Ardy membuka kancing baju tidur Keyra dan m
Read more
69. KEJUTAN MANIS
“Kakak…”Keyra mematung di tempatnya berdiri saat melihat suaminya itu memasangkan sebuah cincin di jari manis sahabat sekaligus sekertarisnya dan seketika itu langsung memeluknya. Bahkan Kimi terlihat mengeratkan pelukannya saat dirinya jelas-jelas melihat Keyra menghampiri mereka.Ardy yang kala itu membelakangi Keyra terlihat kaget dan melepaskan pelukannya.Ia menoleh ke belakang dan mendapati istrinya itu sedang berdiri di ambang pintu masuk toko perhiasan.“Sayang…” Ardy bangkit dari duduknya lalu segera menghampiri Keyra yang terlihat berjalan menjauhinya.“Sayang tunggu.” Ardy berhasil meraih lengan Keyra sehingga membuat Keyra menghentikan langkahnya.“Kamu ngapain disini?” tanya Ardy sambil menatap wajah Keyra yang tidak mau menatap wajahnya.“Aku yang seharusnya tanya, Kakak ngapain di toko perhiasan itu?” Keyra menatap tajam kearah suaminya. Pikirann
Read more
70. KEGALAUAN MESYA
Semakin hari, Keyra semakin disibukkan dengan tugas-tugas kuliahnya.“Nikah itu enak gak sih, Key?” tanya Mesya dengan nada berbisik saat mereka sedang mengerjakan tugas kuliah di perpustakaan kampus.Keyra menoleh, “Emangnya kamu udah mau nikah?” tanyanya mendelik.“Gak juga sih, Rio ‘kan belum ngelamar aku.” Mesya menopang dagunya dengan satu tangan, “Hubungan aku sama dia aja masih seumur jagung. Kayanya masih jauh banget ke tahap itu. Cuma kalo ngeliat kamu sama Kak Ardy, aku suka ngiri sama perhatiannya.”Keyra tersenyum sambil tangannya tetap sibuk mencari jawaban atas pertanyaan tugasnya itu pada buku yang tergeletak di atas meja kemudian ia langsung mencatatnya setelah menemukan jawabannya, “Enak atau nggak nya tergantung kita yang menjalani, Sya. Kamu ‘kan tau sendiri gimana awalnya pernikahan aku sama Kak Ardy, kita menikah karena terpaksa. Awalnya aku ngerasa gak nyaman banget ti
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status