Semua Bab Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa: Bab 31 - Bab 40
2479 Bab
Bab 31
Sosok yang ia temui adalah seorang wanita kelas atas yang elegan dan menawan.Setelah berinteraksi dengannya beberapa kali, Madeline akhirnya tahu bahwa wanita itu adalah Eloise Patton, juga dikenal sebagai Mrs. Montgomery. Dia adalah salah satu anggota keluarga yang menempati posisi teratas dari empat besar keluarga paling kaya dan berpengaruh di Glendale.Untuk beberapa alasan, Madeline merasakan sebuah koneksi yang dekat dan penuh kasih dengan Eloise setiap kali ia berbicara dengannya.Keluarga Montgomery mempunyai banyak sekali aset di bawah nama mereka, dan Eloise bertanggung jawab pada perhiasan. Dia sangat puas dengan konsep pertama Madeline.Karena beberapa alasan khusus, Eloise mengundang Madeline ke rumahnya di hari seharusnya ia menyerahkan konsep final desainnya.Saat ia tiba di sana, ia baru mengetahui kalau hari ini adalah hari ulang tahun ke-24 anak perempuan Eloise dan Sean yang sangat berharga, Brittany Montgomery.Madeline lalu teringat kalau hari ini juga hari ulang
Baca selengkapnya
Bab 32
Setelah mendengar kata-kata Eloise, Madeline tahu kalau ia sudah tamat.Ia tidak peduli kalau orang menghinanya atau salah sangka terhadapnya, tapi bisnis ini sangat penting untuknya.“Konsep? Kapan kau jadi desainer, Maddie?” Meredith terkejut. “Apakah kau menjiplak desain-desain dari internet dan mengklaim kalau itu adalah karyamu, seperti yang kau lakukan saat kelulusanmu? Mengapa kau membiarkan dirimu melangkah terlalu jauh, Maddie?” Meredith menatapnya dengan tatapan kecewa.Saat Eloise mendengar ini, wajahnya semakin menggelap. Ia melirik ke Madeline dalam kemarahan dan kemudian pergi dengan anak perempuannya.Madeline merasakan kembali sakit di hatinya setelah Eloise menatapnya dengan ekspresi jijik.Ia ingin mengejarnya untuk memberi penjelasan, tapi seseorang menariknya ke belakang.Saat Meredith melihat tak seorang pun ada di dekat mereka, dia mempertunjukkan seringai jahat. “Kau lihat, orang desa rendahan, jangan pernah berpikir untuk bersaing denganku memperebutkan posisi M
Baca selengkapnya
Bab 33
Seketika Madeline mendengus dalam kesakitan. Jon menggunakan seluruh kekuatannya untuk menyiksanya. Seakan-akan laki-laki itu ingin sekali menghancurkan tulang-tulangnya. Lalu, Madeline mendengar alasan sombongnya.“Jeremy, kupikir aku tidak bisa terlalu keras padanya. Aku seorang ayah dan aku tidak tahan melihat anak kandungku dipukuli seperti ini! Setelah Mer melahirkan anakmu, kau akan tahu bagaimana rasanya menjadi orangtua.”Setelah Jon berkata demikian, ia menggesekkan kakinya ke belakang tangan Madeline.Tangan Madeline yang terkena pecahan botol mulai berdarah lagi.Ia tidak berteriak kesakitan maupun memohon ampun.Jeremy tidak mengatakan apa-apa. Wajah tampannya sedingin es. Buat Madeline, itu artinya dia diam-diam setuju dengan tindakan Jon.“Jeremy, wajahku sakit. Aku sangat takut kalau-kalau wajahku tidak akan pulih.” Meredith sekarang terisak pelan.Jeremy mengerutkan bibirnya dan melirik ke Madeline dengan perasaan jijik. “Dia pantas menerima ini.”Lalu, ia memeluk Mered
Baca selengkapnya
Bab 34
Madeline berdiri di bawah hujan di malam musim dingin. Segala sesuatu di depannya berwarna hitam pekat.$10 juta adalah angka yang sangat tinggi buatnya.Meskipun dia adalah nyonya dari keluarga terkaya nomor satu di Glendale, ia tidak pernah mendapat keuntungan dari statusnya. Sebaliknya, ia sekarang babak belur dan kelelahan.Madeline tidak mau tergesa-gesa menelepon polisi karena ia khawatir dengan keselamatan Len.Ia tidak punya pilihan. Ia hanya bisa meminta pertolongan Jeremy.Akan tetapi, mungkin Jeremy sudah memblokir nomornya karena panggilan teleponnya tidak bisa masuk berapa kali pun ia mencoba.Ia memikirkan bagaimana kakeknya mungkin sedang menderita sekarang, ia kembali ke Crawford Manor.Ia mengangkat tangan kanannya dan mengingat bagaimana Jon menginjak-injaknya. Hal itu membuatnya tak bisa mengeluarkan tenaga dengan tangannya.Madeline mengetuk pintu depan dengan tangan kirinya. Setelah beberapa saat, pintu terbuka, namun sebelum ia bisa mengatakan sesuatu, ia disambut
Baca selengkapnya
Bab 35
“Kenapa aku menyelamatkan hidup seorang nenek sihir yang kejam sepertimu dengan sumsum tulang belakangku? Jeremy jatuh cinta dengan perempuan sepertimu karena dia buta!”Madeline menampar wajah Meredith lagi, dan lagi, dan lagi. Semua orang di rumah bergegas keluar setelah mereka mendengar keributan itu.Saat Rose melihat Meredith yang sedang menerima tamparan, ia berlari mendekat dan menjambak rambut Madeline. Rose bahkan menendangnya, tapi Madeline tetap saja mencengkeram Meredith erat-erat.“Sakit sekali, Jeremy! Tolong aku, Jeremy! Madeline akan memukuliku sampai mati!”Meredith meratap dan berteriak. Akhirnya, jeritannya sampai ke telinga Jeremy.“Madeline, apa kau sudah gila?” Jeremy menyeret Madeline yang sekarang stres berat menjauh. Kemudian, dia memeluk Meredith.“Huhuhuh… aku kesakitan, Jeremy. Wajahku sakit sekali. Madeline sudah gila!” Meredith mengeluh saat ia bersandar di lengan Jeremy.Madeline menerjang maju. “Meredith, berhentilah berpura-pura. Seharusnya aku yang men
Baca selengkapnya
Bab 36
Saat Jeremy menanyakan itu, Madeline sudah bisa menebak jawabannya.Ternyata benar, perawat di ujung lain telepon menyangkalnya. “Apa? Kanker paru-paru? Selain dari kesehatan mentalnya, tubuhnya sangat sehat. Bagaimana mungkin dia menderita kanker paru-paru? Kau pasti membuat kesalahan.”Setelah mendengar penjelasan perawat itu, Madeline merasakan suhu tubuhnya merosot. Sebelum Jeremy menutup teleponnya, perawat itu berkata, “Kau bilang kalau dia hilang baru saja? Dia memang menghilang untuk beberapa saat sebelumnya, tapi dia bilang kalau keponakan perempuannya menyuruhnya bersembunyi karena mereka sedang bermain petak umpet.”Saat mendengar itu, Madeline mengerti semuanya.Kakek tidak kena kanker dan dia tidak diculik. Meredith-lah yang telah merencanakan ini semua!“Maddie, sekarang aku mengerti. Kau dengan sengaja menyuruh kakekmu untuk bersembunyi supaya kau bisa menuduhku menculik orang tua itu.” Meredith berinisiatif menyerang lebih dulu. Dia mulai menangis tersedu-sedu. “Kenapa
Baca selengkapnya
Bab 37
Jon dan Rose terkejut saat melihat Madeline muntah darah, tapi pada saat yang bersamaan merasa puas.Pasangan itu menutup pintu dan mengabaikan Madeline. Mereka sama sekali tidak peduli padanya. Akan lebih baik jika anak itu mati.Madeline meringkuk di antara semak-semak dengan tubuh berlumur lumpur dan air hujan. Ia meremas perutnya yang kesakitan dan melihat Jeremy menggendong Meredith ke dalam mobil.Jeremy bisa melihatnya lewat kaca spion, tapi dia bahkan tidak mau menatapnya.Sebaliknya, Meredith memandangnya. Diam-diam dia tersenyum penuh kemenangan saat melihat Madeline menjadi sepucat mayat dengan mulut bersimbah darah.Madeline menurunkan tangannya yang tadi terangkat untuk meminta pertolongan dengan putus asa saat ia melihat mobil itu berjalan menjauh.Air mata dan air hujan memburamkan pandangannya.Jeremy sangat khawatir dengan bayi Meredith, namun tidak dengan bayi yang ada di perutnya. Dia bahkan ingin membunuh anak di dalam perutnya.Madeline terkekeh sedih. Ia menertawa
Baca selengkapnya
Bab 38
Madeline kembali ke rumah. Ia ingin segera pergi setelah mengepak beberapa pakaian. Akan tetapi, saat ia melihat baju-baju bayi di sofa, ia tidak dapat menahan dirinya untuk menggenggam baju-baju itu di tangannya dengan perasaan ragu.Saat ia ingat bahwa Jeremy-lah yang membeli baju-baju bayi ini untuk Meredith, ia merasakan rasa sakit yang tidak bisa dijelaskan di dalam dadanya.Ia menyentuh perut tiga bulan hamilnya. Ia bisa merasakan air mata muncul di kedua sudut matanya.Namun ia segera menghapus air matanya.Ia benci pada dirinya sendiri yang gagal memenuhi ekspektasinya. Pria itu sangat kejam padanya tapi ia masih sangat peduli dan mengharapkan laki-laki yang tidak akan bisa ia dapatkan.Madeline mengambil satu set baju bayi dan pergi ke bawah. Akan tetapi, ia tidak menyangka akan bertemu Jeremy dan Meredith di pintu.Saat ia melihat Meredith berjalan sambil menggandeng tangan Jeremy dengan mesra, hati Madeline mulai terasa sakit seolah-olah tertusuk jutaan jarum.“Maddie, mau k
Baca selengkapnya
Bab 39
Bayi di perutnya akan bisa memakai baju-baju ini tak peduli apa jenis kelaminnya.Madeline hendak membayar baju-baju yang ia beli. Namun, saat ia berbalik, ia melihat Meredith.Sepertinya dia sendirian. Wajahnya memamerkan senyum keji. Madeline ingin melewatinya, tapi Meredith menghentikannya.“Maddie, kau sedang dalam masalah besar dan kau masih dalam suasana hati yang bagus untuk berbelanja? Bukankah kau sedang dicari polisi?”Madeline merasa bingung dengan apa yang sedang dia bicarakan. Kemudian, Meredith melanjutkan. “Kau benar-benar luar biasa. Tidak apa-apa jika kau tidak punya bakat, tapi kenapa kau menjiplak karya orang lain? Perusahaan itu, Minora, menuntutmu karena merusak nama perusahaan mereka. Ditambah lagi, mereka juga menuntutmu karena melanggar HAKI. Kalau kau terbukti melakukan kejahatan ini, kau akan masuk penjara.”Madeline benar-benar bingung. Perusahaan yang Meredith sebut adalah perusahaan yang mempercayainya untuk mendesain sepasang cincin.Akan tetapi, desain it
Baca selengkapnya
Bab 40
Madeline ditahan di dalam sel. Dua hari kemudian, ia akhirnya bertemu Jeremy. Mereka bertemu di ruang pertemuan yang sama seperti waktu lalu. Akan tetapi, Madeline terlihat lebih babak belur dibanding waktu itu. Sebaliknya, pria itu terlihat lebih marah dibanding sebelumnya.Jeremy terlihat seperti iblis dari neraka. Sesaat setelah masuk ruangan, dia mencengkram kerah Madeline saat tatapan dinginnya hampir menembusnya bagaikan pedang es.“Madeline, kau ingat ‘kan, apa isi peringatanku? Sesulit itukah hidup dengan damai? Haruskah kau cari mati?”“Jeremy, aku tidak mendorongnya. Meredith-lah yang dengan sengaja melepaskan pegangan tangannya setelah mencengkeramku! Kau bisa melihat rekaman kamera CCTV kalau kau tak percaya padaku! Pasti ada kamera CCTV di toko itu! Jeremy, kau akan tahu kebenarannya setelah kau melihat rekaman itu!” Madeline menaruh harapan pada kesempatan terakhir dalam hidupnya. Ia terus menekankan kata-katanya. “Kebenarannya adalah kau mendorong Mer. Jelas sekali set
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
248
DMCA.com Protection Status